Waktu menunjukan pada pukul 05.00, Nanad terbangun dari tidurnya karena suara alarm. Nanad pun mematikan alarm dan bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu. Setelah keluar dari kamar mandi Nanad langsung menjalankan ibadah solat Subuh.
Setelah solat Nanad kembali menuju kamar mandi, lalu sesudah mandi Nanad mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah. Nanad tersenyum di depan cermin. Lalu melangkah turun dari tangga untuk sarapan.
"Pagi sayang", sambut Nina saat melihat putrinya sudah siap untuk berangkat sekolah.
"Pagi mah, pagi Pah", ucap Nanad sambil tersenyum.
Aldi papahnya Nanad pun yersenyum melihat Nanad.
"Gimana sekolahmu?", Tanya Aldi papah dari Nanad
"Asyik Pah", balas Nanad dengan senyum manisnya.
"Pah", panggil Nanad pada ayahnya
"Ya sayang?", Jawab Aldi
"Kapan Nanad di bolehin bawa kendaraan ke sekolah?", tanya Nanad dengan hati-hati.
"Nanti kalo udah punya KTP sama SIM", jawab Aldi. Nanad hanya memanyunkan bibirnya karena setiap Nanad menanyakan itu. Pasti jawabanya sama. Lagian toh teman temannya juga banyak yang membawa kendaraan meskipun mereka tidak punya SIM
"Lebih tepatnya kalo usiamu sudah 17 tahun", sambung Nina.
"Iya deh", Nanad pun melanjutkan sarapannya.
"Mah, Pah Nanad berangkat dulu yah", ucap Nanad sesudah menghabiskan sarapannya.
"Iya sayang hati hati", balas Nina
Setelah berpamitan dan mencium tangan kedua orang tua nya. Nanad pun segera berangkat di antar oleh supirnya.
Di perjalanan tiba-tiba mobil Nanad berhenti.
"Kenapa Pak?", tanya Nanad heran.
"Gatau Non. Bentar saya cek dulu", ucap Supir yang bernama Pak Harto itu. Setelah mengcek mobilnya. Pak Harto masuk ke dalam mobil.
"Maaf Non, itu ban mobilnya bocor", ucap pak Harto
"Yahh gimana sih, terus Nanad berangkat nya gimana dong? Udah siang lagi", ucap Nanad cemberut. Lalu Nanad keluar dari mobil.
"Yaudah Pak, Nanad nunggu kendaraan yang lewat aja", ucap Nanad pada Pak Harto
"Baik Non", balas Pak Harto.
Nanad sedang celingak-celinguk kekanan dan ke kiri mencari kendaraan umum. Saat dia menoleh ke kanan tiba-tiba ada mobil yang tidak asing di matanya. Setelah Nanad yakin mobil tersebut milik Reynand. Nanad pun melambaikan tangannya. Semoga itu Kak Reynand, batin Nanad.
Setelah mobil itu sejajar dengan Nanad. Pemilik mobil itu berhenti dan membuka jendela nya.
"Lo kira gue taksi?", tanya Reynand dengan wajah datarnya.
"Em maaf Kak", ucap Nanad dengan menundukan kepalanya.
"Ada apa", singkat Reynand.
"Nanad boleh gak ikut Kakak ke sekolah? Soalnya mobil Nanad bocor bannya. Itu juga lagi di benerin sama supirnya. Terus kalo Nanad nunggu taksi nanti Nanad kesiangan. Lagipula dari tadi gak ada taksi yang lewat", ucap Nanad panjang lebar.
"Masuk", ucap Reynand tanpa melihat ke arah Nanad.
Ih dasar nyebelin. Orang udah ngejelasin panjang lebar eh malah balesnya singkat banget. Kalo aku gak butuh nih, aku sentil sekarang juga, batin Nanad. Lalu Nanad masuk ke dalam mobil Reynand yang sangat WOW bagi Nanad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad [END]
Teen Fiction"Maksudnya Kakak ngenalin aku ke orang tua Kakak sebagai pacar karna Kakak gamau di jodohin?", tanya Nanad. Reynand hanya mengangguk. "Ih Kak. Nanad mah ngaku aja ah ke Bunda sama ke Om Samudra kalo Kakak sama aku enggak ada hubungan apa-apa", ucap...