Hari ini adalah hari terakhir ulangan. Nanad rasanya sangat senang karena sebentar lagi hari libur panjang akan tiba. Dan Nanad selalu berlibur kemanapun ia inginkan, dan Nanad selalu mengajak teman-temannya untuk berliburan bersama.
Sekarang hidup Nanad sudah terbiasa tanpa kabar dari Reynand, tanpa perhatian dari Reynand dan hidup tanpa Reynand. Semua ini karena teman-temannya yang selalu ada didekatnya dan Nanad perlahan bisa menghilangkan fikirannya tentang Reynand.
Pulang sekolah Nanad langsung bermain bersama Latifa, Qia dan Keysa. Nanad bermain sampai malam. Sampai-sampai Nanad meminta bantuan lagi kepada Dimas agar menjemputnya dari rumah Qia.
Setelah Dimas datang Nanad pun segera berpamitan kepada teman-temannya
"Kak, maafin Nanad suka repotin Kakak ya", ucap Nanad saat berada di jalan.
"Santai aja. Gue kan lagi diluar barusan. Kalo lagi dirumah sih gue ogahh jemput lo", ucap Dimas
"Nyebelin banget", kesal Nanad.
"Nad", panggil Dimas
"Apa?", jawab Nanad sedikit membentak.
"Galak amat sih Mbak", goda Dimas
"Biarin", jawab Nanad.
"Gue mau jujur", ucap Dimas,tapi matanya tertuju pada jalan. Dia masih fokus menyetir mobilnya
"Jujur apa?", tanya Nanad
"Ini tentang perasaan gue", ucap Dimas. Nanad mengerutkan dahinya.
"Kak Dimas suka sama siapa?", tanya Nanad.
"Nanti juga lo tau", ucap Dimas. Nanad hanya mengangguk. Tak lama mereka pun sampai di rumah Nanad.
Nanad masuk kedalam rumah bersama Dimas dan dikagetkan eh seorang pria yang sedang duduk di kursi tamu.
"Ngapain kamu kesini?", tanya Nanad.
"Ngapel"p, jawabnya santai
"Masih inget sama pacar?", tanya Nanad meledek.
"Apa pantes seorang cewek pulang malem sama cowok lain?", tanya Reynand.
"Aku habis main sama Latifa, Qia, Kekey. Terus aku hubungi Kak Dimas buat jemput aku", ucapnya jujur.
"Kenapa gak ke gue?", tanya Reynand dingin
"Apa kamu bakalan angkat telponku Rey?", tanya Nanad tajam.
Dimas yang melihat pertengkaran dingin diantara mereka pun sedikit merinding.
"Nad gue pulang aja ya. Gue takut ganggu", ucap Dimas.
Sebelum Nanad membuka suara, Reynand terlebih dahulu membuka suara.
"Pulang sana", ucapnya Santai
Dimas pun segera melangkah pergi dari rumah Nanad.
"Kamu nih apa-apaan sih?", tanya Nanad.
"Lo yang apa-apaan", ucap Reynand
"Kok aku?", tanya Nanad.
"Mikir", jawab Reynand dingin.
"Gue tegasin sekali lagi. Apa pantes seorang cewek yang udah punya pacar pulang diantar cowok lain?", tanya Reynand.
"Apa pantes seorang cowok yang sudah mempunyai pacar malah nembak cewe lain, dan saat pacarnya tahu cowok itu tidak peduli sama sekali", balas Nanad.
"Gue emang suka sama Alana", jujur Reynand dan membuat Nanad kaget luar biasa.
"A-apa Rey?", tanya Nanad terbata-bata. Dan tak lama buliran air dari matanya pun jatuh tanla disuruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad [END]
Teen Fiction"Maksudnya Kakak ngenalin aku ke orang tua Kakak sebagai pacar karna Kakak gamau di jodohin?", tanya Nanad. Reynand hanya mengangguk. "Ih Kak. Nanad mah ngaku aja ah ke Bunda sama ke Om Samudra kalo Kakak sama aku enggak ada hubungan apa-apa", ucap...