Part 37: Pergi

119K 4.7K 36
                                    

Pukul 06.30 Nanad sudah bangun. Dia melirik kesampingnya melihat Raya yang sedang tertidur. Lalu dia beranjak dari tempat tidur dan melangkah pergi ke kamar mandi. Setelah selesai dari kamar Mandi Nanad langsung membereskan tempat tidur.

Nanad keluar dari pintu kamar dan melangkah menuju ruang tv. Dan terlihat ruangan itu seperti kapal pecah. Bungkus makanan ada dimana-mana, gelas kotor dan piring kotor ada dimana-mana, stik ps ada dimana-mana. Nanad lupa malam tadi dia sudah menghabiskan waktu yang sangat menyenangkan bersama Raya.

Nanad pun membereskan ruangan itu. Mulai dari mengambil sampah bekas makanan, mengepel, menyapu, dan mencuci piring.

Waktu menunjukan pukul 8 pagi. Nanad harus cepat bergegas. 2 jam lagi ia harus berangkat ke bandara. Nanad tidak akan bicara ingin pulang pada Raya. Lalu ia memutuskan membawa ponsel dan tasnya.

Nanad sudah sampai di rumahnya. Nanad meninggalkan surat di apartemen Raya agar Raya tidak terlalu khawatir padanya

"Nad. Cepat mandi, kopermu sudah papah masukan kedalam mobil", ucap Aldi. Nanad pun mengangguk

Setelah selesai mandi Nanad segera keluar dari kamarnya.

"Nad mau sarapan dulu?", tanya Nina

"Gak usah mah. Nanad bekel aja sandwichnya", ucap Nanad.

Lalu Nina pun segera memasukan sandwich tersebut kedalam kotak makan.

"Pah, Mah. Kalo mau hubungin Nanad lewat Bang Al aja yaa", ucap Nanad

"Loh hp kamu kenapa?", tanya Aldi

"Em ini pah. Hp Nanad gak apa-apa. Tapi kartu Nanad udah gak aktif", ucap Nanad berbohong

"Yaudah kita beli saja nanti", ucap Aldi

"Gak udah biar Nanad sendiri yang beli pah", ucap Nanad.

"Yaudah kalo begitu. Ayo kita pergi", ucap Aldi

Nanad, Nina dan Aldi pun segera memasuki mobilnya.

"Bii Nanad pergi dulu ya.. Kalo ada yang nyariin bilangin aja Nanad keluar", teriak Nanad dari mobil

"Siap Non", ucap Bi Inah. .

Lalu mobil pun melaju meninggalkan rumah. Di perjalanan Nanad hanya melamun. Dia berpikir tidak ada yang akan mengganggu hubungan Reynand dan Alana. Jujur, Nanad masih sangat mencintainya. Entah kapan rasa cinta itu akan memudar. Reynand cinta pertamanya.

Tak lama mobil pun berhenti di bandara yang akan mengantarkan Nanad ke London. Tersisa waktu 5 menit lagi untuk  berpamitan dengan orang tuanya.

"Baik-baik disana. Papah sama Mamah kalo ada waktu akan menyusulmu ke sana", ucap Aldi

"Iya pahh. Nanad berangkat dulu yah. Mahh,, Nanad berangkat dulu. Jaga diri mamah sama papah baik-baik ya. Nanad pulang kalo udah deket ke masuk sekolah", ucap Nanad

"Iya sayang", jawab Nina

"Yaudah sana nanti ketinggalan. Abangmu bakal nunggu di bandara", ucap Aldi. Nanad pun mengangguk dan menyalimi tangan kedua orang tuanya. Menciumnya lalu ia pergi masuk kedalam pesawat.

Didalam pesawat Nanad hanya memikirkan Reynand. Entah mengapa rasanga ia ingin membatalkan kepergiannya ke London. Tapi ini sudah terlambat. Nanad tidak bisa membatalkannya. Dan jika Nanad tetap di sini. Dia akan melihat Reynand dan Alana, dan membuat hatinya terasa sesak

Tak lama pesawat pun melaju. Air mata Nanad jatuh tiba-tiba. Nanad rasa ada yang tidak rela bila Nanad pergi. Tapi semua sudah terjadi. Nanad akan jalani

Nanad [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang