Nanad dan Reynand sudah berada di bandara Indonesia. Nanad sudah menghubungi Mamahnya bahwa Nanad akan pulang hari ini. Dan saat sudah sampai di bandara Reynand dan Nanad menemukan Nina yang sudah menunggunya.
"Mamah", teriak Nanad saat melihat Nina.
"Anak mamah udah pulang", ucap Nina sambil memeluk Nanad
"Nanad kangen sama mamah", ucap Nina
"Mamah juga sayang", ucap Nina sambil melepaskan pelukannya.
"Mamah ya yang ngasih tau Reynand kalo Nanad ada di London?", selidik Nanad.
"Iya sayang. Abisnya Mamah kasian liat Reynand tiap hari ke rumah cuma nanyain keberadaan kamu. Kalo gak kerumah dia datang ke restoran", jelas Nina
Nanad yang mendengarnya pun kaget. Sekhawatir itukah Reynand? Sampai setiap hari dia datang ke rumahnya hanya untuk menanyakan keberadaannya? Setiap hari? Setiap hari? Setiap senin? Selasa? Rabu? Kamis? Jumat? Sabtu? Minggu?
Nanad pun melirik pada Reynand. Reynand yang menampilkan wajah datarnya semakin terlihat aura cool nya.
"Gue ganteng? Udah tau", ucap Reynand menggoda.
"Itu muka apa tembok? Dari tadi diliatin datar mulu?", ucap Nanad.
Reynand pun mendekatkan bibirnya pada telinga Nanad
"Lo mau gue di rebut orang gara-gara gue senyum? Senyum gue kan manis", ucap Reynand.
Benar juga apa yang dikatakan Reynand! Reynand cemberut saja sudah ganteng? Apalagi senyum?
Drtt... Drtt..
Tiba-tiba lamunan Nanad terbuyarkan oleh suara ponsel milik Nina.
"Bentar Mamah angkat dulu telpon ya", ucap Nina sambil menjauhi Nanad dan Reynand.
"Senyum jangan?", tanya Reynand tiba-tiba
"Apaan sih. Gak jelas banget", ucap Nanad
"Senyum ahh", ucap Reynand. Nanad yang melihat Reynand akan tersenyum langsung mencubit perutnya.
"Argh.. Sakit bego", ucap Reynand sambil menoyor kepala Nanad
"Ih sakit", ucap Nanad sambil memegang kepalanya
"Lagian genit amat sih", lanjut Nanad.
Reynand tidak menanggapi ucapan Nanad. Dihatinya ia sangat senang. Nanad cemburu hanya karena senyuman saja.
"Nad. Kamu pulang sama Reynand yah, Mamah ada urusan penting", ucap Nina setelah mengangkat panggilannya.
"Iya mah gak papa kok", ucap Nanad tersenyum.
"Yaudah Mamah pulang yah", ucap Nina sambil mencium kening Nanad.
"Rey. Tante titip Nanad yah", ucap Nina. Reynand hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"Yaudah ayo pulang", ucap Nanad saat Nina sudah pergi meninggalkannya. Reynand pun mengangguk.
Setelah mendapatkan taksi Reynand dan Nanad pun memasuki taksi itu.
"Ke rumah gue dulu", ucap Reynand
"Besok aja ya Rey. Nanad cape banget soalnya, nanti malah ngerepotin deh", ucap Nanad.
"Dirumah ada siapa?", tanya Reynand
"Bi inah mungkin", ucap Nanad. Reynand hanya mengangguk.
"Kamu mau pulang langsung", tanya Nanad
"Anterin lo dulu", ucap Reynand dan membuat Nanad senangg sekali.
"Bunda apa kabar?", tanya Nanad
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad [END]
Teen Fiction"Maksudnya Kakak ngenalin aku ke orang tua Kakak sebagai pacar karna Kakak gamau di jodohin?", tanya Nanad. Reynand hanya mengangguk. "Ih Kak. Nanad mah ngaku aja ah ke Bunda sama ke Om Samudra kalo Kakak sama aku enggak ada hubungan apa-apa", ucap...