Sudah lebih dari satu minggu Nanad menghilang dan ini berarti sudah satu minggu lebih pula Reynand mencari Nanad. Setiap hari Reynand pergi ke rumah Nanad untuk menanyakan keberadaannya. Jika Nina tidak ada di rumah, Reynand pergi ke restaurant nya
Setelah Nanad menghilang, Hidup Reynand menjadi hampa. Dan setelah Nanad menghilang, Reynand pun tidak keluar dari rumah sedikitpun, dia keluar rumah hanya mencari Nanad. Ke base camp pun tak pernah.
Teman-teman Reynand setiap hari menjemput Reynand untuk bermain, tapi Reynand enggan untuk ikut. Teman-temannya menjadi khawatir dengan keadaan Reynand.
Raya yang sudah sangat lama berteman dengan Reynand pun tak kalah khawatirnya. Raya tidak boleh hanya diam. Raya juga harus berusaha mencari Nanad. Raya pun keluar dari apartemennya bergegas menuju rumah Nanad
Setelah sampai dirumah Nanad, Raya pun segera memencet bel rumah Nanad. Dan pintu pun terbuka.
"Siapa ya?", tanya Nina
"Saya Raya tante. Temennya Nanad", jawab Raya. Nina oun tersenyum
"Ayo masuk", tawar Nina
"Makasih tante", ucap Raya tersenyum.
Raya dan Nina pun duduk diruang tamu.
"Kamu nyari Nanad?", tanya Nina. Raya pun mengangguk
"Maaf ya. Tante gak bisa ngasih tau kamu. Nanad udah bilang sama tante, tante gak boleh ngasih tau siapa-siapa tentang keberadaan Nanad. Tapi kamu tenang aja, Nanad aman kok", jelas Nina.
"Raya ngerti tante. Raya gak minta tante buat ngomong sama Raya dimana keberadaan Nanad. Tapi Raya sangat sangat mohon, kasih tau Reynand keberadaan Nanad. Raya khawatir sama Reynand. Reynand gak pernah keluar rumah sejak Nanad hilang. Reynand keluar hanya nyari Nanad doang. Bunda Reynand,,ayah Reynand sampai teman-teman Reynand sangat khawatir dengan keadaan Reynand. Raya mohon tante", ucap Raya memohon dengan memegang tangan Nina.
"Tapi...", gantung Nina
"Plis tante.", ucap Raya
"Tante juga kasihan sama Reynand. Tapi.. Kamu pulang saja dulu. Ini udah malam", ucap Nina.
"Tapi tan", ucap Raya
"Semua keputusan ada di tangan tante. Jadi tante mohon hargai keputusan tante", ucap Nina. Raya pun mengangguk dan tak lama ia pun keluar dari rumah Nanad.
***
Sudah 10 hari Nanad berada di London. Ia senang karena Abangnya selalu mengajak Nanad jalan-jalan. Meski raga Nanad ada di London. Tapi pikirannya selalu memikirkan Reynand. Hatinya ingin segera pulang. Akan tetapi egonya memerintah Nanad agar tetap berada di London.
Beberapa hari lagi umur Nanad akan bertambah. Biasanya Nanad mengadakan syukuran untuk merayakan ulang tahunnya. Tetapi berbeda dengan sekarang. Pasti hanya Abangnya lah yang memberinya kue,itu pun kalo dia ingat.
Dipikir-pikir jika Nanad masih berhubungan dengan Reynand. Apa yang akan Reynand berikan pada Nanad? Apakah barang atau apa ya? Nanad jadi penasaran.
Aishh.. Kok malah ke manusia kutub itu sih.. Eror nih lama-lama pikiran Nanad, batin Nanad***
Hari pun berganti,ini sudah ke 2 minggunya Nanad tidak ada kabar. Dan seperti biasa, Reynand sedang bersiap untuk pergi kerumah Nanad. Dia tidak pernah putus asa ataupun menyerah.
Reynand menuruni tangganya, ia mengambil kunci mobilnya.
"Kamu mau kemana?", tanya seorang laki-laki dan itu adalah Samudra, ayah Reynand. Namun bukan Reynand jika menjawab pertanyaan dari ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad [END]
Teen Fiction"Maksudnya Kakak ngenalin aku ke orang tua Kakak sebagai pacar karna Kakak gamau di jodohin?", tanya Nanad. Reynand hanya mengangguk. "Ih Kak. Nanad mah ngaku aja ah ke Bunda sama ke Om Samudra kalo Kakak sama aku enggak ada hubungan apa-apa", ucap...