Nanad masih duduk manis di halte bus tadi. Dia masih memikirkan sikap Reynand yang mendadak berubah saat bertemu dengan Alana. Sikap Reynand seolah ingin menyembunyikan hubungannya dengan Nanad di depan Alana.
Tidak terasa Nanad sudah berdiam di halte bus selama 30 menit, dan 15menit yang lalu hujan turun sampai sekarang. Nanad yang sudah agak mendingan pun berdiri hendak pulang menerobos hujan.
Saat Nanad maju selangkah menerobos hujan, ada yang mencekal tangannya. Nanad kaget dan segera menengok ke arah belakang."Kak Dimas?", ucap Nanad.
"Ngapain lo disini?", tanya Dimas
"Ah enggak Kak. Tadi lagi nunggu hujan reda", jawab Nanad berbohong.
"Yaudah ayo gue anter lo pulang. Gue bawa mobil kok", ucap Dimas.
"Gak usah Kak, nanti aku ngerepotin", ucap Nanad.
"Santai aja. Ini hujan, gak baik lo ujan-ujanan. Nanti lo sakit. Mau?", ucap Dimas.
"Yaudah. Tapi gak ngerepotin kan?", Tanya Nanad memastikan.
"Masa direpotin sama bidadari", goda Dimas.
"Kak Dimas ini apaan sih", balas Nanad malu
"Ayo", ajak Dimas.
Nanad pun memasuki mobil Dimas. Dimas sangat berbeda dengan Reynand. Dimas yang mudah tersenyum pada orang lain, sedangkan Reynand sangat sulit untuk tersenyum pada orang lain.jangankan tersenyum, bicara saja dia susah. Eh kenapa Nanad membanding-bandingkan kedua cowo tersebut.
"Lo dari mana Nad?", tanya Dimas.
"Nad", panggil Dimas karena pertanyaannya tak kunjung dijawab oleh Nanad.
"Ah iya Kak? Ada apa?", tanya Nanad.
"Elah gue yang nanya sama lo malah ditanya balik!", kesal Dimas.
"Emang Kak Dimas nanya apa sama Nanad", tanya Nanad seperti orang bodoh.
"Gue baru nemu bidadari budek deh", goda Dimas.
"Ah kak Dimas apaan sih", ucap Nanad sambil memukul lengan Dimas.
"Aduh iya Nad maaf-maaf deh. Berhenti mukulnya, nanti oleng nih mobil", ucap Dimas. Nanad pun menghentikan aksinya. Lalu Nanad cemberut.
"Duh bidadarinya ngambek nih", goda Dimas.
"Kakak ini apaan sih", ucap Nanad mengerucutkan bibirnya.
"Iya maaf-maaf deh", ucap Dimas sambil mencubit pipi Nanad.
"Sakit tauu", sebal Nanad melepaskan tangan Dimas dari pipinya.
"Aku baru tau kalo kakak ini nyebelin bangett", ucap Nanad greget dengan sifat menyebalkan Dimas.
"Masa?", goda Dimas.
"Au ah Nanad sebel pokonya sama Kak Dimas", ucap Nanad.
"Iya iya maaf. Gimana kalo gue traktir lo makan", ucap Nanad. Nanad langsung tersenyum.
"Beneran Kak?", tanya Nanad antusias.
"Gue baru tau bidadari doyan makan", goda Dimas.
"Ish Kak dimas mah nyebelin banget", gerutu Nanad.
"Iya deh maaf. Terus lo mau makan dimana?", tanya Dimas
"Nanad pengen Mie ayam deket perumahan rumah Nanad. Yang depan minimarket", jawab Nanad.
"Penjual Kaki lima?", tanya Dimas
"Iya", jawab Nanad tersenyum.
"Kirain lo suka makan di restaurant. Ternyata selera lo beda sama cewek-cewek lainnya. Yang suka ngajak cowoknya ke cafe-cafe romantis. Eh ini bidadari maunya ke penjual kaki lima", ucap Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanad [END]
Teen Fiction"Maksudnya Kakak ngenalin aku ke orang tua Kakak sebagai pacar karna Kakak gamau di jodohin?", tanya Nanad. Reynand hanya mengangguk. "Ih Kak. Nanad mah ngaku aja ah ke Bunda sama ke Om Samudra kalo Kakak sama aku enggak ada hubungan apa-apa", ucap...