"Aa" ucap rio menyuapi buah apel untuk (namakamu) saat mereka berada di tempat terbuka.
(Namakamu) hanya bisa mengunyah buah yang di berikan rio, tak peduli dengan laki-laki yang tengah menatapnya itu.
"Sayang, untuk beberapa hari ke depan kita berjauhan lagi" rio berucap.
"memangnya kamu mau kemana lagi? Kamu seakan orang yang paling sibuk di dunia tahu nggak, aku masih kangen kamu. Kita ldr hampir setahun dan kamu pergi lagi gitu? Aah nggak asik" (namakamu) memanyunkan bibirnya.
Rio mengacak gemas rambut (namakamu) kemudian mengundang (namakamu) dalam pelukan hangat.
"aku nggak pergi jauh, aku cuma mau ke rumah nenek aja. Habis itu aku pulang sayang." Rio.
Tanpa Rio tahu (Namakamu) memanyunkan bibirnya dan wajah yang sedih. Ia melepaskan pelukannya dan menatap rio.
"gimana aku ikut juga ke rumah nenek kamu? Mau kan?!" (namakamu) membujuk.
"kamu disini aja yah, aku nggak mau kamu capek. Lagian aku juga nggak lama disana paling beberapa hari udah pulang lagi dan bisa jalan lagi bareng kamu" Rio tersenyum.
"yaudah, aku nggak maksa. Tapi kamu harus bawa oleh-oleh" tuntut (namakamu).
"nggak usah pake gituan, aku kan hadiah special kamu"
"mulai gombal nya hee?" (namakamu).
Rio terkekeh kecil kemudian kembali memeluk (namakamu) dari samping. Menikmati suasana di tempat terbuka di bawah rindangan pohon yang ada.
Berbagai perlakuan manis yang diberikan rio untuk (namakamu) sangat begitu romantis, sesekali orang-orang yang melihatnya tampak gemas.
~Tetaplah Bersama Ku~
(Namakamu) sampai didepan pintu apartementnya setelah menghabiskan waktu bersama kekasihnya hingga ia harus pulang malam, saat hendak masuk kedalam ia menghentikan langkahnya ketika mendengar suara pecahan yang berasal dari pintu bernomor tujuh belas tepat didepannya.
Ia tahu siapa penghuni disana, merasa penasaran (namakamu) mendekat dan mengetuk pintu.Pecahan kaca dari dalam sana semakin jelas ditelinga (namakamu), ia mencoba mengetuk pintu agar laki-laki yang berada didalam sana membukanya tapi tetap tidak kunjung datang dan malah membuat kebisingan didalam sana. (Namakamu) mencoba membuka gagang pintu dan berhasil! Pintu itu ternyata tidak dikunci. Ia segera masuk kedalam sana, langkah (namakamu) melambat melihat ruangan tengah yang dipenuhi pecahan kaca dan barang-barang yang berserakan dimana-mana.
(Namakamu) melihat satu titik dimana tetangga barunya ini sedang menyudutkan dirinya dipojok ruangan dengan menunduk dan nafas yang tidak terlalu teratur dengan benar. Ia mencoba mendekati laki-laki itu yang tampaknya sedang Frustasi.
"hei... Are you okay?" tanya (namakamu).
Iqbaal melihat perempuan yang berada dihadapannya sekarang. Ia kembali menunduk menahan rasa sakit, sters dan yang lain.
(Namakamu) melihat kembali seluruh ruangan ini yang sangat berantakan bak kapal pecah. Ini lebih buruk daripada kamarnya sendiri. Ia melihat iqbaal berdiri dan kembali menjatuhkan barang dengan emosi membuat (namakamu) kaget bukan main.
"Lo gila?! Barang yang lo pecahin itu mahal harganya!" bentak (namakamu) dengan perlakuan iqbaal barusan.
"PERGI! KENAPA LO MASUK TANPA SEIZIN TUANNYA?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Bersama Ku [COMPLETED]
General FictionJangan pergi dan tetap disini -Iqbaal