28. Hamil

3K 281 6
                                    

Gue lanjut lagi nih, vote dan komen jangan lupa.

*
Seperti biasa iqbaal selalu pergi bekerja diperusahaan ayahnya. Saat iqbaal pergi ke kantor ayahnya, ternyata iqbaal dipercayakan oleh ayahnya untuk bekerja diperusahaan yang cukup sukses itu.

Iqbaal juga harus berpisah dengan (namakamu) dipagi hari sampai sore atau bahkan malam hari karena terhalang oleh pekerjaan.

"Sayang, aku pergi dulu yah! Kalau kamu bosen pergi aja ke rumah bunda." Ucap iqbaal lalu mencium kening (namakamu).

"Jangan lama pulang yah, kalau udah selesai kamu langsung pulang." Balas (namakamu) menatap iqbaal.

"Iya, kamu kayaknya kurang enak badan. Sakit ?" Iqbaal.

"Iya aku kurang enak badan kayaknya aku harus ke dokter habis ini"

"Aku temenin" tawar iqbaal.

"Enggak usah, kamu kerja aja. Aku bisa pergi bareng melanie atau sendiri juga boleh."

"Kabarin aku kalau ada masalah"

"Iya sayang" (namakamu) tersenyum.

Setelah iqbaal pergi, (namakamu) masih merasa sedikit aneh pada tubuhnya. Akhir-akhir ini ia sering merasakan mual dan pusing.
Ingin menelfon melanie tapi sepertinya melanie sedang sibuk.

Rasa mual itu muncul lagi dan mengharuskan (namakamu) menuju ke kamar mandi. ia harus melakukan sesuatu, (namakamu) memutuskan untuk pergi ke apotek membeli testpack.

setelah membelinya ia kembali menuju rumah dan segera memeriksanya dikamar mandi. betapa terkejutnya (namakamu) mengetahui hasilnya.

"hamil?" (namakamu) mencoba mengatur nafasnya.

(namakamu) menyisir rambutnya kebelakang dan kembali menatap testpack itu, ia senang bahkan tidak sabar untuk memberitahukannya pada iqbaal.

*
"Iqbaal anakku, perkenalkan ini zahra salah satu karyawan terbaik dikantor ayah" ujar ayah memperkenalkan perempuan manis itu.

Iqbaal tersenyum pada zahra sebagai suatu sapaan.

"Ada apa yah?"

"Tidak, ayah cuma ingin memperkenalkan kamu dengan zahra. Semoga kalian bisa jadi patner yang buat ayah bangga. Aah lupa, dikantor harus profesional dan formal bukan?"

"Permisi pak, saya harus kembali bekerja masih ada yang harus saya urus" sahut zahra kemudian pamit.

Ayah iqbaal duduk disofa diikuti oleh iqbaal.

"Gimana ? Tidak terlalu berat kan buat kamu? Ayah rasa kamu bisa saja nerusin perusahaan ayah"

"tapi selagi ayah masih kuat dan sehat terus, aku yakin perusahaan ini tambah sukses" iqbaal.

"Oh yah! Gimana kabar (namakamu)?"

"Dia baik-baik aja dirumah"

"Aah kamu ini, sekali-kali buat dia refreshing sedikit. Kasih dia kesempatan buat bertemu dengan orangtuanya, ayah yakin dia kangen"

"Aku pernah bilang sama dia, tapi katanya dia nyaman dirumah. Kalau memang ada waktu luang dia bakal ke rumah orangtuanya dan tinggal untuk beberapa hari, tapi sampai sekarang dia belum ngebahas itu ke aku"

"Jadi suami harus penuh pengertian dan perhatian. Sudahlah nggak usah ngebahas yang dirumah, fokus ke pekerjaan kamu. Kamu bakal cepat pulang kan?"

"Aku mungkin bakal pulang malam deh yah, karna ada yang harus dibahas mengenai beberapa hal penting."

"Jangan terlalu memaksakan diri kalau kamu capek. Baiklah kalau gitu ayah harus bertemu dengan pimpinan kantor sebelah sana, kamu tahu kan?"

Tetap Bersama Ku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang