"Bagi ku kamu tetaplah kamu seseorang yang pernah begitu ku cintai dan ku rindukan di malam-malam ku. Seseorang yang pernah ku ingini meski akhirnya pelan-pelan ku sadari kamu tidak lagi milikku.
Kalaupun aku menjauh bukan berarti aku ingin kamu mati, aku tidak sebenci itu kepada mu.
Ini hanya cara menenangkan diri ku sendiri bahwa seseorang yang pernah ku perjuangkan sendiri gagal untuk ku miliki."Btw kata-katanya dari youtube gue cari aja gitu, dan pas banget.
(Namakamu) menghela napas berat, menatap layar laptop. Kata demi kata ia uraikan di wordnya sebagai diarynya. (Namakamu) sepintas mengingat kejadian demi kejadian yang terjadi antara dirinya dan iqbaal tentunya.
Dipikiran (namakamu) hanya satu pertanyaan yang selalu menghantuinya, laki-laki itu sedang apa disana?
Hanya itu.
Walaupun banyak pertanyaan dibenak (namakamu) tapi yang paling penting menurutnya adalah pertanyaan itu.
Aneh! Kenapa hatinya tiba-tiba sesakit ini?"gue memang masih cinta sama vina, jadiin lo pelampiasan. Jadiin lo sebagai penghibur gue!"
Kata-kata itu tidak pernah lepas dari ingatan (namakamu), itu sangat kejam baginya. Tanpa sadar ia menitihkan airmatanya, dia memang jahat!
Didepan Candra (namakamu) selalu tersenyum ia memang bahagia jika candra sudah ada disisinya, tapi jika ia sendirian dirumah dan mengurung dikamar (namakamu) kembali terpuruk mengingat kejadian itu lagi.
Ia yakin iqbaal sudah bahagia bersama pilihannya, seseorang yang memang ia cintai dibanding dengan dirinya.
*
Iqbaal berjalan dikeramaian mencari sosok (namakamu) sesekali ia salah mengira bahwa orang yang sempat ia sapa adalah (namakamu) tapi nyatanya bukan.Ini sudah 4 hari iqbaal mencari (namakamu) tapi tak kunjung ada titik terang untuk bertemu dengan perempuan itu. Imajinasi memang tidak sesuai dengan realita.
Iqbaal mengacak kasar rambutnya hampir ingin menyerah tapi iqbaal tetap tekad untuk mencari (namakamu), ia butuh perempuan itu.
Tak kunjung usai iqbaal memutuskan istrahat terlebih dulu, ia sempat membeli minuman sebelum sampai ditempat ia beristrahat.
"Hei bro! Lo iqbaal kan?!" Ucap seseorang membuat iqbaal terkejut.
Iqbaal bangkit berdiri dengan alis bertaut.
"Lo nggak kenal gue? Gue Candra temen sekelas di SMP dulu!"
"Aah!!! Si tukang nyontek pas ulangan!" Sahut iqbaal yang baru ingat.
"Kurangajar! Eh ngapain lo disini? Nggak kasih kabar ke gue tau-tau udah di London!"
"Gue nggak ada nomor lo jadi nggak kasih kabar. Mana tahu gue kalau lo ada disini, gue mau cari seseorang tapi mustahil buat ketemu dia, masalahnya ini London bro! Luas" jelas iqbaal.
"Haha...itu tahu. Memangnya lo cari siapa ? Di negara orang lagi"
"Bukan urusan lo. Eh lo juga ngapain disini? Liburan?"
"Gue kuliah disini."
"Gile!! Temen gue kuliah disini padahal pas SMP tukang nyontek pas ulangan apalagi ujian semester" ujar iqbaal sedikit mengejek.
"Tai lu! Udah mending lo mampir dulu ke rumah gue gimana?"
"Gue mau sih cuma gue harus cari seseorang dulu. Kalau udah ketemu gue bakal ke rumah lo"
"Halah! Ditunda aja dulu, yuk!"
"Jalan kaki?" Iqbaal.
"Ya mana mungkin lah! Naik mobil gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Bersama Ku [COMPLETED]
General FictionJangan pergi dan tetap disini -Iqbaal