35. Salah Paham?

2.1K 258 12
                                    

Ku sarankan play music yang melow kesukaan kalian dah terserah. Tapi dibagian bawah aja soalnya baper hehe. Ada yang bakal nangis kagak yah?
**
Lena menghentikan langkahnya tepat didepan (namakamu) ia juga melihat anak kecil yang tengah menggenggam tangan (namakamu).

(namakamu) menatap lena kaget tetapi berbeda dengan lena yang tersenyum miris melihat (namakamu). Pertemuan yang tidak disengaja disebuah tempat.

"hai... Udah lama kita nggak ketemu" Sahut Lena menyapa.

Shena menatap lena bingung, bertanya-tanya siapa sosok perempuan ini. Apa dia teman dari ibunya?

"mama ayo pulang" panggil shena.

"anak kecil yang cantik siapa nama kamu sayang?"

Lena setengah duduk menyamakan tinggi anak itu, shena sedikit takut dan langsung bersembunyi dibalik jenjang kaki (namakamu). Melihat pergerakan shena yang takut pada nya lena dengan berat menghela napas.

"jangan takut tante nggak jahat kok sayang, tante mau ajak main mau nggak?" sambung Lena lagi.

Shena menggeleng cepat dan meminta (namakamu) untuk segera pergi.
Lena mengangguk mengerti dan bangkit berdiri.

"kayaknya waktunya nggak tepat. Anak lo ganggu" ujar Lena.

"jaga omongan lo dia bisa denger" balas (namakamu) cepat.

"gue kira lo lupa sama gue"

"ada apa? Lo mau apa?" (namakamu).

"gue nggak nyaman ngomong kalau ada anak kecil, lo bilang dia bisa denger dan pasti dia ngerti." balas lena menatap tak suka shena.

"mama ayo pulang, tante jelek pergi aja" ucap shena.

"shena jangan ngomong kayak gitu, mama nggak pernah ajarin kamu ngomong kayak tadi"

"maaf"

"Ooh jadi skarang lo jadi ibu yang baik gitu? Wah lo berubah banget yah. Shena tahu nggak dulu ibu kamu itu--"

"lena cukup!" potong (namakamu) dengan nada suara yang menekan.

Lena mengangguk saja dan membiarkan ibu dan anak itu tengah mengobrol.

"shena, mama anter kamu ke papa yah. Mama mau ngomong sama tante lena nggak papa kan?"

Shena mengangguk pelan hal itu membuat (namakamu) sedikit lega tidak ada sama sekali penolakan dari shena.

Setelah mengantar shena (namakamu) kembali menghampiri lena dengan kedua tangan yang menyilang.

"gue seneng ketemu lo tahu nggak"

"nggak usah basa-basi" (namakamu).

"ya gue seharusnya nggak basa-basi ke lo, tapi gue beneran loh nggak nyangka bakal ketemu lo. padahal kan gue susah payah nyari alamat lo supaya bertamu bilang ke suami lo supaya nggak pelit alamat"

"lo ketemu suami gue? dimana?" (namakamu) mulai merasa emosi.

"ya dirumahnya lah, aah lebih tepatnya rumah orangtuanya. gue lupa gue kesana hari apa yah?" lena dengan ekspresi sok polos.

(namakamu) mengepalkan tangannya dalam diam, yang ia pikirkan adalah iqbaal yang tidak memberitahukan kedatangan lena. sepintas ia mengingat dua hari yang lalu iqbaal sempat memberitahu bahwa ia bertemu dengan seseorang dirumah orangtuanya, apa itu lena?

"kenapa serius begitu? biasa aja kali. gue ingat kapan gue bertamu hm...dua hari yang lalu ya dua hari yang lalu." Sahut lena.

"apa iqbaal nggak kasih tahu gue datang kerumah? wah suami lo ternyata main rahasiaan juga yah" sambung lena memancing emosi (namakamu).

Tetap Bersama Ku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang