(Namakamu) bangun dari tidurnya, ia juga membuka jendela kamar agar udara pagi masuk dan sejuk. Ia menatap iqbaal yang masih tertidur lelap diatas karpet.
"Kasihan juga sih. Dia tidur dikarpet sementara gue enakkan dikasur padahal ini rumahnya" gumam (namakamu).
Ia mendekati iqbaal dan membangunkannya berniat untuk menyuruh iqbaal tidur dikasur yang empuk itu.
"Baal...bangun"
Laki-laki itu tidak mengguris.
"Baal..." Panggil (namakamu) lagi.
Iqbaal perlahan membuka matanya dan tiik pertama yang ia lihat sudah pasti perempuan itu.
"Kenapa sih??" Gerutu iqbaal.
"Tidur di kasur, jangan dikarpet terus. Sana gih!"
"Nggak usah, lo yang harus tidur disana" balas iqbaal sambi mata yang kembali tertutup.
"Gue kan udah bangun, lo kalau masih ngantuk tidur aja dikasur. Badan lo nggak pegel apa dikarpet terus?"
Iqbaal kembali membuka matanya kemudian bangkit dari tidurnya. Ia melangkah kearah kasur dan merebahkan tubuhnya lagi disana.
(Namakamu) tersenyum kecil kemudian pergi.
*
"Sayang...""Hm?"
"Kamu ngapain sih?"
"Kamu nggak lihat aku lagi masak"
"Aah... Makanan kamu selalu enak"
Vina tersenyum tipis mendengar itu.
"Hari sabtu kita ke Maldives, aku udah pesen tiketnya" sambung rio.
"Kenapa di undur lagi?"
"Biarin"
Rio mencium puncak kepala vina kemudian menatap vina.
"Kenapa?" Rio.
"Nggakpapa."
"Aku ke kamar dulu, kalau udah selesai masak panggil aku yah?"
Vina mengangguk membiarkan rio melangkah ke kamar. Sambil melakukan aktivitasnya, vina masih beradu dengan batinnya.
Siapa orang yang tepat dihatinya? Rio laki-laki yang baik dan vina juga bisa lihat itu, dibanding dengan iqbaal ia merasa rio yang tepat. Tapi disisi lain hati vina selalu berkata iqbaal adalah laki-laki yang lebih tepat.Seakan ada yang membisiknya begitu saja, membandingkan kedua laki-laki itu.
Rio memang pendatang baru di hatinya tapi vina bisa merasakan rio benar-benar tulus mencintainya, vina kenal dengan iqbaal sangat kenal tapi vina tidak merasa iqbaal sebegitu tulus dan serius padanya.Aneh,,
Sebenarnya siapa yang salah berpendapat dan siapa yang salah mengambil keputusan?Apa vina mulai membuka hatinya untuk rio? Bagaimana dengan iqbaal? Ia masih sepenuhnya mencintai laki-laki itu.
Seharusnya vina tidak mengakhiri hubungannya dengan iqbaal.Benar apa yang iqbaal katakan padanya waktu itu, seharusnya ia berada dalam satu atap bersama iqbaal dan hidup bahagia.
"Astaga vina!"
Vina sontak kaget dengan kedatangan rio, ia tidak tahu apa yang terjadi padanya.
"Kenapa sampai gosong begini sayang? Kamu ngelamun yah?"
Vina hanya diam dan melihat gerakan demi gerakan laki-laki itu. Rio mematikan kompor kemudian mengarahkan pandangannya pada vina.
"Vina... Kamu kenapa? Kamu sakit?" Rio menatap vina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Bersama Ku [COMPLETED]
Ficción GeneralJangan pergi dan tetap disini -Iqbaal