Sudah lama tinggal di London akhirnya iqbaal membawa (namakamu) pulang ke Indonesia. Tentang pendidikan perempuan itu, (namakamu) memutuskan untuk pindah lagi. Tidak semudah anak SD pindah, (namakamu) merasa ia mempermainkan pendidikan. Apa kata ibu dan ayahnya nanti?
Ditambah lagi dengan satu masalah yang belum selesai. Iqbaal menggenggam erat tangan (namakamu) saat mereka sudah sampai dirumah orangtua iqbaal.
Mereka berdua masuk dan menunggu diruang tamu. Bunda datang tersenyum menyapa (namakamu) hangat. Lalu menyusul Rani yang datang menyapa (namakamu).
"Apa kabar kamu sayang?" Sahut bunda memeluk hangat (namakamu).
"Baik" balas (namakamu) sembari melepaskan pelukan.
"Kamu tambah cantik." Puji bunda.
(Namakamu) hanya bisa tersenyum tipis. Ia menatap mata ibu iqbaal itu tertuju pada anak laki-lakinya itu.
"Apa kabar kamu nak?"
"Baik bun."
"Jelasin semuanya ke ayah dan selesain sekarang" bunda memberikan semangat.
Iqbaal hanya mengangguk dan menatap rani kakaknya yang ikut menyemangati dirinya.
Tidak lama ayah iqbaal datang menghampiri mereka yang sudah menunggu di ruang tamu.(Namakamu) merasa gugup saat pria paruh baya itu datang dengan raut wajah yang sedikit sangar.
Note: cepetin ajalah yah...author kurang paham dengan yg beginian.
Satu jam lebih berbincang akhirnya iqbaal bisa menghembuskan nafas lega, karena ayahnya bisa menerima dan memaafkan iqbaal.
(Namakamu) juga begitu, bisa lega setelah sejam lebih merasa gugup dan takut.Sebelum pulang ke rumah yang dulu. (Namakamu) tengah duduk ditepi kolam rumah orangtua iqbaal. Iqbaal sedang membantu ibunya.
Rani kakak iqbaal itu datang menghampiri (namakamu) yang tampak merenung ditepi kolam."Hei..." Sapa rani hangat.
"Eh, kak rani"
"Lega bukan?"
"Iya" balas (namakamu) mengangguk.
"Apapun masalah yang bakal datang nanti, aku harap kamu dan iqbaal bisa hadepin itu sama-sama."
"Hm.. Aku juga ngerasa bersalah. Karna aku, iqbaal jadi harus lakuin hal yang--"
"Itu memang salah iqbaal dan dia memang harus tanggung jawab dengan kesalahannya. Itu yang diajar ayah buat anak-anaknya. Menyelesaikan masalah sendiri karena sudah dewasa." Potong rani.
"Apa iqbaal serius cinta sama aku kak?" Tanya (namakamu).
Mendengar itu Rani sedikit terkejut, apa (namakamu) masih ragu dengan adik laki-lakinya itu?
"(Namakamu) sayang, percaya sama kak rani. Iqbaal kalau udah sayang pasti nggak bakal mainin dan nyakitin apalagi skarang kamu istrinya dia. Aku yakin dia nggak bakal macem-macem sama kamu."
(Namakamu) menggulum senyumnya. Namun rani bisa tahu perempuan itu masih meragukan iqbaal.
"Masih ragu sama iqbaal?"
"Aah enggak."
"Kamu masih ragu. Menurut kak Rani, kamu nggak salah buat tanya sama dia apa iqbaal tulus apa enggak, kembali kediri sendiri."
"Hei ngomongin gue yah?" Sahut iqbaal yang datang mendekat.
"Kalian belum pulang?"
"Ini baru mau pulang. Yuk sayang" balas iqbaal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Bersama Ku [COMPLETED]
General FictionJangan pergi dan tetap disini -Iqbaal