16. Jatuh cinta?

2.7K 268 4
                                    

"Iqbaal! Lo ngapain sih?"

Masih pagi buta (namakamu) dikagetkan oleh laki-laki tinggi yang tengah mengacaukan beberapa benda dalam arti membuat kebisingan suara pecahan.

"Lo mabuk?!" (Namakamu).

Semalam iqbaal memang tidak ada dirumah. Saat pagi datang (namakamu) langsung mendapati iqbaal yang membuat kebisingan didapur. Gelas kaca pecah begitu saja karna ulah iqbaal.

(Namakamu) menghampiri iqbaal memastikan laki-laki itu mabuk atau tidak.

"Dorr!!" Iqbaal mengagetkan (namakamu).

"Ish!! Lo pura-pura yah!" Kesal (namakamu).

"Haha... Gitu doang. Mana mungkin gue mabuk dan pulang sampai pagi."

Iqbaal mengambil sapu dan membersihkan pecahan gelas itu.

"gelas pecah karna apa coba? Pasti lo sengaja kan?" (Namakamu).

"Ke senggol. Nggak sengaja juga, lagian gue mau buat susu eh malah ke senggol" jelas iqbaal sambil menyapu.

"Bersihin tuh! Awas masih ada sisanya, bisa-bisa telapak kaki gue luka"

"Biasa aja" iqbaal menatap sinis (namakamu).

"Tumben banget lo bangun pagi-pagi." (Namakamu) kembali bersuara.

"Terserah gue."

"Eh, gue kan bilang kalau lo harus tidur dikasur juga. Gue jadi nggak enak sama lo, secara rumah ini punya lo. Masa gue yang nikmatin"

Iqbaal meletakkan sapu pada tempatnya dan mendekat pada (namakamu) menbuat (namakamu) melangkah mundur namun bertatapan dengan iqbaal.

"Karna lo tamu, jadi gue layanin. Lagian gue juga nggak terlalu peduli. Gue bisa tidur dimana aja di sofa, karpet, ayunan, di meja mungkin"

"Gue serius" (namakamu).

"Ck! Intinya gue mau lo yang harus tidur di kasur. Nggakpapa gue tidur di karpet lagian gue juga nyaman disitu"

"Yaudah"

"Mau masak apa hari ini?" Tanya iqbaal.

(Namakamu) seakan tidak percaya mendengar itu, apa iqbaal sudah berubah? Jawabannya hanya sedikit.
(Namakamu) bisa merasakan perubahan sikap iqbaal dan laki-laki itu juga lebih banyak berbicara.

"Mari kita lihat!" (Namakamu).

Iqbaal tersenyum tipis kemudian mengekor pada (namakamu) ke arah kulkas.
(Namakamu) melihat persediaan bahan yang berkurang sangat berkurang.

"Kayaknya nggak bisa makan yang enak pagi ini" (namakamu).

"Sorry, gue belum sempat belanja. Karna ngurus lo sakit waktu itu" iqbaal.

(Namakamu) berbalik badan menatap iqbaal yang dekat dengannya itu.

"Makasih yah" (namakamu) tersenyum.

Bagaimana pun ia harus berterimakasih pada iqbaal karena laki-laki itulah yang merawat, menjaganya selama dua hari sampai ia sembuh.

"Jadi mau makan apa? Gue laper" iqbaal.

"Roti mau?" Tawar (namakamu).

"Itu aja"

(Namakamu) mengangguk dan mengambil roti tawar. Mereka berdua duduk berhadapan, (namakamu) mulai mengoles selai kesukaannya dan diletakkan diatas piring.

"Lo mau selai apa?" (Namakamu) menatap iqbaal.

Ternyata iqbaal menatap (namakamu) sedari tadi saat perempuan itu mengoles selai dipermukaan roti.

Tetap Bersama Ku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang