(Namakamu) dan Candra sedang berada di caffe. Keduanya saling diam belum ada yang membuka suara. (Namakamu) bahkan tidak berani menatap Candra yang sedari tadi menatapnya.
"(Namakamu)" panggil Candra lembut.
(Namakamu) memberanikan dirinya untuk menatap Candra. Laki-laki itu tersenyum.
"Maaf" sambung Candra lagi.
"Untuk apa?" (Namakamu) akhirnya membuka suara.
"Maaf karna lancang baca diary kamu. Rasa penasaran aku tinggi saat itu, seakan ada yang bisik ke aku buat baca diary kamu"
"Nggakpapa"
"Akhir-akhir ini kita dihadapi dengan masalah yang kayaknya belum bisa selesai. Aku nyesel udah baca diary itu" Ucap Candra.
"Seharusnya aku nggak buat diary konyol itu."
Hening sesaat.
"Kembali bersama dengan iqbaal (namakamu)" Candra.
Mendengar itu (namakamu) seakan merasa sakit, Candra begitu mencintainya tapi laki-laki itu rela ?
"Kamu ngomong apa sih?! Aku nggak bakal balik sama dia" bantah (namakamu).
"Kamu masih cinta sama dia. Aku tahu itu, jangan egois sayang."
"Enggak Can"
"(Namakamu)... Dengerin aku. Diary kamu adalah jawabannya kalau kamu masih cinta sama iqbaal. Aku tahu itu, setiap kata-kata yang kamu uraikan dilaptop kamu. Semuanya punya makna dan harapan kamu (namakamu) nggak mungkin kamu hanya sekedar ngetik kata kayak gitu tanpa ada maknanya. Kamu pernah bilang bukan, setiap yang kata yang kamu ciptain sendiri punya makna didalamnya. Aku tahu itu"
"Tapi..."
"Kembalilah"
"Candra kamu nggak tahu apa yang aku rasain. Aku masih belum terima bahkan aku masih takut sama dia"
"Takut disakitin lagi?"
Lagi dan lagi (namakamu) diam.
"Iqbaal tulus kali ini. Kamu nggak ngerti karna kamu perempuan, kamu tahu iqbaal hampir nyerah cari kamu ditempat seluas ini. Dia nggak perduli dengan dirinya sendiri, dia butuh kamu. Aku cuma pendatang dikehidupan kamu, kehidupan kamu yang sebenarnya adalah hidup bersama dengan iqbaal. Aku cuma jadi penghibur kamu selama empat bulan"
"Can jangan ngomong kalau kamu cuma penghibur aku. Aku nggak suka! Kamu bukan penghibur buat aku, aku memang sayang sama kamu."
"Yakin kamu sayang sama aku?"
"Iya"
Candra bangkit berdiri dan menghampiri (namakamu).
"Kalau kamu sayang sama aku, kembali"
(Namakamu) mengerti apa yang dibilang Candra tentang kata Kembali.
Kembali bersama iqbaal."Skarang aku tanya sama kamu dan harus jujur, kamu masih cinta sama iqbaal apa enggak?"
Candra tersenyum tipis dan mengangguk begitu saja. Ia kembali berdiri tegap menatap (namakamu) yang diam.
"Diam adalah jawaban kamu"
(Namakamu) menatap Candra, ia bangkit berdiri dengan sebuah tatapan yang sendu.
"Makasih sudah nemenin aku, memberikan kebahagiaan yang belum pernah aku dapat. Kamu adalah perempuan yang pintar nyembunyiin sakit itu sendirian, kamu seakan bisa ngehadapin semua ini dengan muda walaupun kamu tahu itu bakal sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Bersama Ku [COMPLETED]
Ficción GeneralJangan pergi dan tetap disini -Iqbaal