Iqbaal menggenggam erat tangan (namakamu) yang sedang berjuang saat ini.
"kamu harus kuat, kamu bisa sayang" ucap iqbaal menyemangati.
Hari ini saat ini juga sosok bayi mungil akan melihat dunia.
"sedikit lagi" ujar dokter.
Iqbaal menatap (namakamu) mengisyratkan untuk bertahan.
Tidak lama suara tangisan bayi terdengar, iqbaal bernafas lega dan melihat (namakamu) yang tersenyum lega.Setelah itu bayi lucu itu segera di tangani suster.
*
Beberapa hari di rumah sakit akhirnya (namakamu) bisa kembali ke rumah serta bayi lucu yang untuk pertama kalinya hadir ditengah-tengah mereka.Bayi kecil itu bernama Shena Mey Dhiafakhri, bayi perempuan yang sangat menggemaskan.
"jangan di pegang terus pipinya ih" sahut (namakamu) ketika iqbaal mengelus lembut pipi shena.
"kenapa? Dia lucu tahu" balas iqbaal menghentikan aktivitasnya.
"nggak usah pokoknya"
"kamu mah serta punya anak makin galak sama aku" iqbaal cemberut.
"uh sayang, enggak dong. Kamunya aja yang nyebelin" balas (namakamu) mencubit pipi iqbaal.
(namakamu) langsung menutup mulut Iqbaal yang hendak berteriak karena ulahnya.
"jangan berisik nanti shena nangis" ucap (namakamu) pelan.
Iqbaal melepaskan tangan (namakamu) kemudian mengangguk pelan.
"aah aku punya hadiah buat kamu" iqbaal.
"hadiah?" (namakamu) sedikit menautkan alis.
Iqbaal tersenyum kemudian mengambil hadiah yang sangat di khusus kan buat (namakamu).
(namakamu) menerima pemberian iqbaal kemudian membukanya."gimana suka nggak?" iqbaal.
"suka baal, makasih sayang"
Hadiah yang iqbaal berikan sangat sederhana yakni syal, iqbaal sempat mendengar bahwa (namakamu) ingin membuat syal dan memakaikannya pada anaknya nanti.
"walaupun syal ini dibeli tapi kamu harus belajar buat syal sendiri, shena pasti suka" iqbaal.
(namakamu) hanya tersenyum kemudian memeluk iqbaal.
"Thank'you honey"
"sama-sama" balas iqbaal.
~Tetap Bersama Ku~
Deni menghampiri zahra yang sedang duduk santai diruang kerjanya, zahra sedang menikmati hangatnya teh dipagi hari.
"gimana kencannya dengan pak iqbaal?" deni.
"tahu darimana lo kalau gue keluar bareng pak iqbaal?" zahra bertaut alis.
"ya tahu orang semua karyawan tahu lo jalan sama pak iqbaal. Ra gue mau lo jadi orang yang sama jangan karna ada pak iqbaal lo jadi berubah"
"gue nggak ngerti"
"tuh kan, semenjak ada pak iqbaal sikap lo itu sedikit berubah skarang. Kerja lo memang tetap bagus kayak biasanya tapi kalau soal sikap lo ke tiap temen-temen disini lo berubah"
"udah deh den, nggak usah buat gue tambah frustasi"
"frustasi karna udah tahu pak iqbaal udah nikah?"
"apa sih lo"
"haha, gue juga bilang apa. Nggak percayaan banget sama gue, pak iqbaal itu emang udah nikah ye malah nggak percaya." deni tambah mengompori.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Bersama Ku [COMPLETED]
General FictionJangan pergi dan tetap disini -Iqbaal