(namakamu) membuka matanya perlahan dan sempat menyipitkan matanya karena sinar cahaya matahari yang masuk disela kaca jendela kamar. Rutinitas seperti biasanya perempuan itu selalu mengecheck ponselnya, senyumnya merekah mendapati satu sapaan pagi dari rio.
Rio
-pagi!
-sayang?
-bangun, udah pagi. Jangan lupa sarapan
-sayang tidur yah?(Namakamu) tak membalas pesan rio, ia masih berada dikasurnya menutupi setengah tubuhnya dengan selimut tebal miliknya.
Saatnya bermalas-malasan.
Saat ingin kembali tidur kedua mata (namakamu) kembali terbuka, mengingat ada yang harus ia lakukan pagi ini.
(Namakamu) bangkit dari kasurnya tanpa merapikannya kembali, itu memang sudah kebiasaan (namakamu) saat pagi hari tapi ia akan merapikannya disaat siang tiba.(Namakamu) mengikat rambutnya rapi kemudian mengambil tas pakaian kotor, ia harus pergi ke loundry yang tidak jauh dari apartementnya. (Namakamu) membuka pintu apartementnya kemudian menutupnya kembali, saat berbalik ia mendapati seorang laki-laki tinggi yang sedang berdiri didepan pintu apartement.
Ia melihat wajah laki-laki itu karena sempat mendekatinya.
"Ooh?" sahut (namakamu) melongo sambil menunjuk kearah laki-laki itu.
Membuat laki-laki yang berhadapan dengannya menautkan alis.
"cowok waktu itu bukan? Di birthday party, aah di deket kolam hm... Lebih tepatnya cowok yang nggak sengaja gue senggol" (namakamu) kembali berucap.
Lagi dan lagi laki-laki itu tak menggubris perempuan yang berada dihadapannya itu, ia membuka pintu apartement dan masuk kedalam membiarkan perempuan tanpa polesan bedak itu berdiri didepan pintu apartementnya.
"ck!" gerutu (namakamu).
(Namakamu) kembali melangkahkan kakinya menuju lift, ia harus cepat mengantar pakaiannya ke loundry sebelum orang-orang berdatangan.
*
Iqbaal menghela napas pelan suasana baru yang harus ia biasakan dari sekarang. Tinggal sendiri di apartement yang jauh dari rumahnya, sebenarnya ia tidak tahu tujuannya dan bahkan bertanya kenapa dia ingin tinggal di apartement ini lebih khususnya.Laki-laki itu melihat kamar apartmentnya, masih polos tanpa ada bingkai foto ataupun yang lain. Hanyalah lampu yang masih menyala dipagi hari.
Iqbaal mulai membersihkan seluruh isi ruangan apartmentnya dan mengatur barang-barangnya yang lain.Disela aktivitasnya pergerakan iqbaal melambat, sekilas mengingat perempuan tadi.
Siapa dia? Apa dia tinggal di apartement ini juga?
Itu yang ada didalam hati iqbaal saat ini juga.Tapi siapa yang perduli? Bukan saatnya mengurusi perempuan aneh seperti perempuan tadi yang menyapanya.
Bunda calling
"Iya bun?"
"jaga diri kamu baik-baik, apapun yang kurang kamu telfon bunda. Kabarin bunda kalau ada masalah biar bunda kesana dan jadi teman curhat" ujar bunda dari sebrang sana.
Iqbaal tersenyun tipis mendengar ucapan ibunya disebrang telfon sana.
"hm... Bunda tenang aja. Iqbaal baik-baik disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Bersama Ku [COMPLETED]
Ficción GeneralJangan pergi dan tetap disini -Iqbaal