18. c. Berakhir

3.1K 315 18
                                    

Melanie membuka pintu rumahnya dan betapa terkejutnya ia saat (namakamu) datang sambil menangis.

"Lo kenapa ?" Melanie dengan wajah khawatir.

(Namakamu) tidak menjawab ia tiba-tiba memeluk melanie erat dan menangis dipelukan itu. Melanie yang tidak tahu apa-apa hanya bisa diam sesekali bertanya.

"(Namakamu) lo kenapa lagi? Padahal gue mau kerumah lo. Cerita sama gue ada apa?" Ucap melanie.

Melanie mengerti ia terpaksa diam walaupun sebenarnya rasa penasarannya begitu tinggi. (Namakamu) terus menangis dipelukan itu, entah kapan ia berhenti.

Ta mau berlama-lama melanie melepas pelukan itu lembut dan menghapus air mata sahabatnya itu.

"Lo kenapa? Ada apa ini? Hm..?"

"Semuanya berakhir lanie, gue capek tahan ini sendirian. Gue nggak bisa lagi" ucap (namakamu) sedikit terisak.

"Maksudnya? Lo ngomong sama siapa? Siapa yang tahu lagi?" Melanie yang mengerti dengan ucapan (namakamu).

"Vina.. Gue nggak sengaja lanie. Gue kebawa emosi, gue nggak bisa tahan ini lebih lama lagi. Gue nyerah"

"Memannya apa yang lo simpan slama ini? Kenapa gue nggak tahu hm?? Ayo duduk dulu"

Melanie membawa (namakamu) masuk kedalam ruma dan duduk disofa.

"Cerita" pinta melanie.

"Gue nggak bisa lanie"

"Apanya yang nggak bisa? Jangan buat mati penasaran"

"Gue jatuh cinta sama dia. Lo bener gue bakal jatuh cinta sama dia bahkan gue nggak tahu kapan gue jatuh cinta sama dia, gue tahan perasaan gue ini sendirian lanie. Gue yang salah karna udah jatuh cinta sama dia seharusnya gue nggak...
Gue nutupin semuanya dengan cara gue sendiri tapi tetep nggak bisa lanie, gue nggak bisa" tutur (namakamu) kembali terisak.

"Hey... Lo nggak salah apa-apa. Itu perasaan lo dan gue tahu itu, gue juga nggak ada hak buat ngatur lo siapa cowok yang mau lo pacarin atau apapun itu. Semuanya ada ditangan lo, gue cuma jadi penyemangat dan memberikan saran buat lo itu aja. Nggak ada yang bisa ngelarang lo apalagi tentang perasaan lo, jangan nangis. Ini bukan salah lo, ini salah iqbaal. Dia yang buat skenario kayak gini dan akhirnya lo jadi.."

"Gue nggak ketemu dia lagi" potong (namakamu).

Melanie kembali diam dan memeluk sahabatnya lagi mendengar tangisan (namakamu) membuat melanie ikut sakit.

Iqbaal
Laki-laki itu memang jahat!
Melanie bersumpah akan memberikan pelajaran pada iqbaal jika ia bertemu dengannya.

"Gimana kalau orangtua gue tahu lanie? Gue bakal dimarahin bokap gue bahkan buat nyokap gue kecewa. Gue takut"

"Semuanya baik-baik aja gue yakin itu"

"Enggak lanie, gue takut skarang."

"Lo nggak boleh takut. Ini adalah masalah lo dan lo harus selesain itu, walaupun sebenarnya cowok itu yang harus selesain masalah ini."

"Gue nggak tahu mau ngapain lagi lanie"

"Udah... Tenangin diri lo"

~Tetap Bersama Ku~

Beberapa hari kemudian.
Sebuah tamparan mendarat keras dipipi iqbaal dan meninggalkan bekas. Ayahnya kini diburu dengan emosi, tidak menyangka anak laki-lakinya memainkan perempuan seperti ini.

"Kenapa kamu bohongin keluarga kamu sendiri?!!"

"Ayah udah, jangan marahin iqbaal lagi" bela rani.

Tetap Bersama Ku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang