4. A Day Without You

3K 307 0
                                    

Budidayakan untuk memberi vote sebelum membaca dan komen setelah membaca. Happy reading!

Kalau ada typo tolong menyesuaikan :v semoga bisa paham sama beberapa kata yg typo itu.

*
Semenjak kejadian kemarin (namakamu) jadi lebih sering mengurung diri di apartement daripada untuk keluar tanpa tujuan. Sekarang ia harus terbiasa menjalani kehidupan sebelum ia mengenal rio dulu.
Masih memakai piyama (namakamu) bersantai diri diatas sofa dan menikmati roti yang menjadi sarapan paginya ditambah dengan film cartoon yang selalu menjadi teman paginya.

Melanie datang dan langsung duduk disamping (namakamu) dengan satu pandangan yang mengarah pada layar tv, sama dengan (namakamu) melanie menikmati roti yang dibuat sahabatnya ini.

"lo kenapa sih?" tanya melanie tanpa menengok.

"putus" jawab (namakamu).

Melanie menghentikan aktivitasnya dan menatap syok sahabatnya ini.

"kenapa?!"

(Namakamu) menghela napas berat kemudian menengok pada melanie.

"dia udah dijodohin dan dia jatuh cinta sama cewek yang di jodohin orangtuanya dan mereka berdua bakal nikah minggu depan." jelas (namakamu) lalu kembali memandang layar tv.

"bisanya? Rio yang udah temenin lo selama empat tahun, ujung-ujungnya berakhir gitu aja? Gue berdoa biar kalian cepet married tapi malah kayak gini."

"udahlah, semuanya udah terjadi."

Melanie menghela napas pelan kemudian mengelus perlahan pundak (namakamu), ia tahu menjalani hubungan yang sudah begitu lama akan begitu sakit jika putus di tengah jalan. Bagaimana bisa (namakamu) harus melupakan semua kenangan yang sudah di ukir bersama rio dengan begitu mudah?

(namakamu) hanya bisa tersenyum menatap melanie, baginya melanie adalah sahabat terbaik dan paling mengerti keadaannya. Walaupun jarang bertemu dengan melanie hubungan mereka berdua terbilang masih sangat baik dan sering menelfon satu sama lain jika ada waktu luang.

"jadi... Lo mau dateng ke resepsi pernikahan mantan lo itu?" melanie bertanya.

(namakamu) kembali mengunyah makanannya sambil memikirkan sebuah jawaban yang harus ia katakan pada melanie.

"Maybe" jawab (namakamu) setelah menikmati sarapan paginya.

"Lo harus kuat hati. Kalau lo runtuh gue yakin lo bakal lari ke gue dan meluk gue lagi." Melanie.

(namakamu) tidak menggubris lalu ia bangkit berdiri menuju kamarnya.

*
Sore di hari yang sama.

"kamu nggak kasihan sama (namakamu)? Padahal kalian udah pacaran empat tahun." tutur vina.

"aku juga nggak tega. Tapi aku lebih nggak tega lihat mama kecewa" balas rio.

"memangnya kamu nggak kasih tahu hubungan kamu dengan mantan kamu dulu?" vina penasaran.

"hm... Iya. Aku nggak kasih tahu orangtua aku kalau ternyata aku punya pacar dan lebih milih diem."

Vina mengangguk mengerti.

"kita berdua sama. Kamu ninggalin mantan kamu dan aku juga ninggalin mantan aku. Alasan kamu sama dengan aku, sama-sama dijodohkan orangtua. Kemarin sebelum kita ketemu, aku ketemu sama mantan aku."

"terus?" Rio.

"aku bilang semuanya. Aku juga minta maaf ke dia karna pergi di hari pernikahan itu, aku sama sekali nggak bermaksud buat mantan aku malu. Saat masih pacaran aku pernah bilang ke dia kalau aku hanya mau pacaran sama dia bukan untuk jadi istri dia. Kayaknya dia masih kecewa sama aku sampai sekarang" jelas vina dengan raut wajah sedihnya.

Tetap Bersama Ku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang