"(namakamu)?" sahut rio.
Pertemuan yang tidak disengaja mempertemukan rio dan (namakamu). Rio sedikit terkejut sudah lama ia tidak bertemu perempuan ini.
(namakamu) hanya tersenyum kecil lalu kembali melangkah, namun rio segera mengejarnya untuk berbicara suatu hal.
"gue mau ngomong sama lo. Penting" ucap rio lagi.
(namakamu) menghela napas pelan, ingin sekali ia pergi dari hadapan laki-laki ini. Tapi melihat mata rio yang seakan meminta mohon padanya untuk tidak melangkah dulu.
"mau ngomong apa?" (namakamu) berucap.
"lusa hari pernikahan gue, gue harap lo dateng."
Mendengar itu (namakamu) memberikan smirk pada rio. Hanya itu saja? Menurut (Namakamu) itu tidak penting sama sekali.
"rio, memangnya tanpa gue acara pernikahan lo itu bakal batal gitu?" (namakamu).
"gue mau lo dateng dengan dress yang pernah gue kasih ke lo" balas rio lagi.
Di benak (namakamu) adalah apakah laki-laki ini masih mencintai dirinya atau tidak? Sikap rio seperti ini seakan rio tidak bisa melupakannya.
"sayang.." ujar vina yang datang dan langsung menggandeng tangan rio manja.
(Namakamu) melihat itu dan membuatnya semakin sesak saja, di bibir ia mengatakan sudah melupakan rio tapi nyatanya saat melihat perlakuan vina tadi mengingatnya pada masa lalu.
"hai" sapa vina pada (namakamu).
"hai" balas (namakamu) tersenyum kecil.
"gue harap lo bisa datang" sahut rio lagi.
"iya (namakamu) lo harus datang, masa nggak datang sih. Sekalian supaya kita berdua tambah akrab" timpal vina.
(Namakamu) hanya diam, tatapannya tidak lepas dari tangan yang terus melingkar itu. Bagaimana pun ia pernah bersama rio, untuk melupakan laki-laki itu sedikit sulit rasanya.
"Sayang habis ini kita ke rumah aku yah, mama mau ketemu" vina.
Tatapan (namakamu) beralih pada vina yang baru saja berucap sesosok ibu yang tak lain adalah ibu rio.
Lalu (namakamu) menatap rio dengan mata yang berbinar.
Rio melihat jelas mata itu di lubuk hatinya ia benar-benar merasa begitu bersalah karena ulahnya.(Namakamu) menghela napas berat dan berdiam diri.
"(namakamu) lusa hari pernikahan kita berdua, lo harus dateng. Gue bakal sediain tempat khusus buat lo, dan lo bisa berbicara lebih banyak dengan rio nanti. Gue kasih kalian kesempatan kok untuk bicara yang belum tersampaikan, mungkin." Vina.
Sebuah tangan tiba-tiba menggenggam telapak tangan (namakamu), membuat (namakamu) beralih menatap sosok laki-laki yang tidak asing lagi.
Pria tinggi, tampan, sifatnya yang dingin itu datang. Menggenggam tangannya erat seakan menguatkan (namakamu).
Kedatangan iqbaal membuat vina membulatkan matanya, ia terkejut dengan datangnya laki-laki itu."pacar lo?" tanya rio menautkan alis.
"bu--"
"calon suaminya" potong iqbaal cepat menatap dingin rio.
(Namakamu) hanya diam menatap iqbaal yang tidak menatapnya itu.
Disisi lain vina merasakan dadanya sesak mendengar ucapan iqbaal.Iqbaal, laki-laki itu sangat cepat mendapatkan sosok yang special lagi di hidupnya.
(namakamu) tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang."begitu... (Namakamu) kayaknya nggak pernah cerita ke gue" sambung rio lagi menatap (namakamu).
"ngapain harus kasih tahu ke orang yang bukan lagi merasa special di hidupnya? Lo nggak punya hak buat cari tahu siapa pasangannya." jawab iqbaal dingin dan beralih menatap sinis vina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Bersama Ku [COMPLETED]
General FictionJangan pergi dan tetap disini -Iqbaal