(namakamu) membuka matanya perlahan, suara ketukan pintu yang membuatnya terbangun. Jam sudah menunjukkan pukul 08.30 pagi, dengan malasnya (namakamu) bangkit berdiri menuju pintu apartnya.
Masih dengan muka bantalnya (namakamu) membuka pintu tidak perduli dengan wajahnya sekarang.
Namun, kedua matanya membulat dengan sempurna saat tahu tamunya adalah iqbaal.Dengan cepat (namakamu) menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, ini sangat memalukan.
Ia pikir melanie yang akan menjadi tamu dipagi ini, karna semalam melanie sempat mengirim pesan bahwa temannya itu akan datang keapartnya."ngapain lo?!" gerutu (namakamu).
"ikut gue"
"gila lo?! Gue belum mandi juga"
"yaudau cepet sana, hari ini penting buat gue"
"memangnya ngapain hah?!"
"udah cepet sana mandi, gue tunggu dibawah"
Iqbaal melangkah pergi membiarkan perempuan itu agar cepat membersihkan tubuhnya.
Sudah selesai.
(namakamu) mendekat pada mobil milik iqbaal, sebenarnya iqbaal mau mengajak nya kemana?"cepet masuk" titah iqbaal tanpa menatap (namakamu).
(Namakamu) hanya menurut walaupun sebenarnya ia sangat kesal di beri sikap seperti ini.
"memangnya mau kemana hah? Gue masih ngantuk" dengus (namakamu).
"ke toko kue" balas iqbaal.
"he? Memangnya siapa yang ulangtahun?"
"nyokap gue, jadi gue mau lo temenin gue"
"cih!"
"kenapa?"
"nggakpapa" jutek (namakamu).
Mobil iqbaal terpakir didepan toko kue, laki-laki itu langsung keluar tanpa kata. (Namakamu) juga segera mengikuti langkah iqbaal.
Masuk kedalam toko kue iqbaal mulai memperhatikan setiap kue yang tertera disana, ia bingung harus memilih kue yang mana.
"pilihin" ucap iqbaal.
"hm... Yang ini kayaknya bagus. Cantik kuenya" balas (namakamu) terfokus pada satu kue yang menarik perhatiannya.
"jelek"
"jelek apanya coba? Ini udah paling cantik. Memangnya lo mau yang mana? Heran, dia yang suruh gue pilih malah dia yang nggak terima" kesal (namakamu).
"brisik!"
Iqbaal masih terfokus ke beberapa kue tapi tidak ada yang special baginya.
"lo tahu buat kue ulangtahun?"
"tahu lah, gampang kalau buat itu."
"deal!" ucap iqbaal membuat (namakamu) menautkan alis.
"apanya yang deal?"
"lo yang buat kue ulangtahun buat nyokap gue."
"hah?! Enggak mau, masa gue sih? Beli aja disini. Gue nggak pernah buatin untuk oranglain selain keluarga gue" tolak (namakamu).
"yaudau sih buat aja. Gue yang tanggung bahan sama alatnya"
"lo pikir buat kue itu gampang apa?"
"tadi lo bilang gampang, yaudah. Sekarang gue anter lo buat belanja bahan-bahannya" ujar iqbaal lalu pergi ke mobil.
(namakamu) hanya bisa melongo seharusnya ia tidak mengatakan itu pada iqbaal. mau tidak mau ia harus mengikuti ucapan laki-laki itu. sampai pada tempat tujuan mereka (namakamu) mulai mengambil keranjang dan berjalan ke tempat persediaan bahan kue. iqbaal mengikut dari belakang ia ingin mengetahui apa (namakamu) benar-benar tahu atau hanya membohonginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Bersama Ku [COMPLETED]
General FictionJangan pergi dan tetap disini -Iqbaal