Iqbaal menghela napas berat, matanya sayup dan wajahnya yang memerah, rambut acak-acakan dan kondisi yang terlihat begitu buruk.
Ia berada dikamarnya dengan satu lampu yang menerangi ruangan itu.Laki-laki itu meraih gelas yang berisi sedikit alkohol dan meneguknya lagi dan lagi, entah sampai kapan ia mau berhenti. Hari yang begitu buruk baginya adalah hari ini, semuanya kacau balau. Seharusnya iqbaal sedang menebarkan senyumannya kepada semua tamu undangan dan tentunya berdiri disamping orang yang ia cintai.
Iqbaal kesal dan kecewa bukan hanya itu terlebih pada hatinya juga ikut merasakannya. Bagaimana tidak, orang yang ia cintai pergi meninggalkannya memilih orang lain untuk hidup bersama dibanding dengan dirinya sendiri. Dibenak iqbaal apa yang kurang darinya? Iqbaal punya rumahnya sendiri, ia punya banyak uang, ia selalu menuruti keinginan wanita itu semuanya ia lakukan dan satu lagi yang menguatkan hatinya adalah cinta. Iqbaal mencintai wanita itu sangat, sangat dan sangat mencintai tapi dengan gampangnya tanpa merasa berdosa wanita itu pergi dan memilih orang lain.
Dimana kekurangannya? Atau wanita itu hanya memanfaatkannya saja atau membuatnya menjadi pelampiasan semata?
Iqbaal meraih gelas kaca yang berada di atas meja kemudian membantingnya lantai.
"iqbaal buka pintunya sayang, jangan buat bunda khawatir" sahut sang bunda yang mengetuk pintu kamar anaknya itu.
Iqbaal mendengar suara yang tidak asing baginya, tapi tetap saja iqbaal tidak menjawab/menggubris ibunya itu.
Stress
Itu yang dirasakan iqbaal saat ini.
~Tetaplah Bersama Ku~
(Namakamu) meletakkan masakannya di meja makan ia begitu bangga pada dirinya sendiri karena memasak mie instan dengan sangat sempurna, biasanya ia memasak mie dengan tekstur yang sangat lembek membuatnya enggan untuk memakannya jadi kali ini (namakamu) begitu senang karna ia memasak dengan sempurna walaupun hanya memasak mie instan. Ia menyantap mie itu dengan lahapnya sesekali menggerakkan kedua tangannya karna rasa mie yang ia masak begitu enak.
Suara ketukan pintu membuat (namakamu) harus memaksa dirinya menuju pintu apartement nya, melihat siapa yang bertamu di malam yang dingin ini.
Pintu terbuka memperlihatkan seorang laki-laki tampan dan tinggi itu berdiri dengan tatapan yang selalu membuat (namakamu) jantungan."Sayang..." sahut (namakamu) memeluk kekasihnya itu.
"you okay?" tanya kekasih (namakamu) bernama rio.
"i'm okay. Masuk sayang"
Rio mengangguk lalu masuk kedalam apartement kekasihnya itu, tepat di meja makan rio melihat mie instan yang masih panas lalu beralih menatap (namakamu) yang kembali menyantap mie itu.
"kamu darimana aja?" Rio.
"hee? Aku nggak kemana-mana kok." balas (namakamu).
"itu... Makannya lahap banget kayak nggak pernah ngerasa mie" ejek rio.
(namakamu) dengan cepat mencubit lengan rio membiarkan laki-laki itu meringis.
"sakit sayang" Lesu rio.
"kamu yang cari masalah, yaudah terima akibatnya"
"ya tapi jangan.."
"cerewet!" gerutu (namakamu).