11. Rencana dimulai

2.5K 259 1
                                    

sebulan berlalu.

"sesuai rencana, gue bakal bawa lo ke rumah buat ketemu bunda" jelas iqbaal.

jujur saja (namakamu) masih belum siap tapi mau bagaimana lagi ia harus menuruti perintah iqbaal. iqbaal sengaja tidak memberi info kalau ia akan membawa (namakamu) di bulan yang akan datang ini.

"ayo!"

"tunggu" lirih (namakamu).

"apalagi?"

"besok aja yah?" tawar (namakamu).

"enggak bisa. ini udah sesuai dengan rencana gue dan gue nggak mau ditunda lagi cuma karna lo minta besok. masuk" 

(namakamu) menghela napas panjang kemudian masuk kedalam mobil iqbaal, setelah itu iqbaal mulai menyalakan mesin mobil dan mulai menyetir. diperjalanan (namakamu) hanya diam menatap kosong kedepan dan sesekali iqbaal memperhatikan perempuan itu.

"kenapa?" iqbaal memecahkan keheningan.

"nggak" singkat (namakamu).

iqbaal kembali diam dan terus fokus menyetir.

sampai di rumah iqbaal, ia segera turun bersamaan dengan (namakamu). sebelum masuk iqbaal meraih tangan (namakamu) agar bisa ia genggam. 

"bersikap seolah kita udah pacaran" pinta iqbaal"

"bunda lo pasti kecewa baal kalau tau ini hanya pura-pura" (namakamu).

"gue juga bakal tahu akibatnya tapi gue nggak mau diganggu vina lagi"

iqbaal menghela napas berat lalu melangkah bersama (namakamu). 

"bunda!" panggil iqbaal semangat.

Ya, iqbaal akan bersandiwara untuk sementara waktu sampai vina tidak mengganggunya lagi. dengan tangan yang masih menggenggam tangan (namakamu) iqbaal tersenyum ketika ibunya muncul dibalik pintu kamar.

"astaga, ada apa ini?"

"iqbaal sekarang udah punya calon istri bun" ujar iqbaal tersenyum kemudian menatap (namakamu).

"kalian..."

"maaf yah bunda karna nggak kasih kabar tentang hubungan kita."

"akhirnya kamu bisa memilih yang terbaik sayang." ujar bunda.

(namakamu) merasa aneh dilubuk hatinya, ini sama dengan berbohong pada orangtua. rasa bersalah muncul di diri (namakamu) apalagi harus bersandiwara didepan ibu iqbaal, seharusnya (namakamu) berpikir lagi untuk menerima tawaran iqbaal ini, tapi apa daya semuanya sudah terlanjur.

(namakamu) hanya diam ketika ibu iqbaal itu memeluknya dengan rasa senang, ia juga melihat iqbaal yang menatapnya seakan memberikan intruksi agar berlakon seusai rencana.

"tante senang" ucap bunda yang masih memeluk (namakamu).

"iya tante, aku juga senang" uajr (namakamu) gemetar.

pelukan itu sudah berakhir dan (namakamu) tersenyum pada wanita paruh baya itu.
setelah berbincang cukup lama tentang rencana iqbaal untuk menikah dengan (namakamu), ibu iqbaal begitu senang bahkan sudah memilih beberapa pakaian pernikahan untuk mereka. iqbaal hanya menurut saja karna ia ingin ibunya yang mengurus semuanya, walaupun ini hanya pura-pura.

"semuanya sudah, orangtua (namakamu) udah dikasih kabar belum?"

"aah..itu"

"iqbaal udah kasih kabar" potong iqbaal.

(namakamu) menelan ludahnya, laki-laki ini benar-benar pandai bersandiwara.

"ayah mana bun? terus kak rani udah datang belum?"

Tetap Bersama Ku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang