#K - Cewek Doodle

61.3K 8.9K 1.7K
                                    



"Lo apasih, Jun. Cemen bener," kata Jeka sambil menarik bangku dan duduk di atasnya. Junaid yang mengekori sambil mencibir.

"Iya ini gue udah ngikut kan," balas Junaid sebal. Yuta dan Aryan kini melangkah ke warung di depan mereka, membeli minuman soda.

Junaid mendengus, "Kemaren si Jeje anjir polos bener ngomong ke Rosi gue bolos di aula," katanya menggerutu, mengingatkan kejadian saat dia, Jeka, dan Aryan tidur di aula ketika murid kelas sepuluh sedang praktek menari di sana. "Padahal kan gue tidur. Yang ngintip lo berdua!"

Jeka mengumpat kecil, "Lo tuh calon-calon suami takut istri, Jun."

"Masalahnya istri gue macan lepas, Sat."

Jeka tertawa, "yaudah sini gue jinakin."

Dan selanjutnya Junaid langsung menabok sahabatnya itu membuat Jeka mengaduh.

"Lo nggak datang ke pestanya si Emily nanti, Jun?" tanya Yuta mengambil tempat di depan cowok itu. Membuka kotak kertas kecilnya, dan menyiapkan korek kecil.

"Nggaklah. Cewek gue walau liar tapi bukan anak malam. Masa gue datang tanpa pacar," jawab Junaid memain-mainkan bungkus rokok cokelat Yuta di atas meja sementara si empu sudah menyalakannya.

"Di club banyak cewek, Njir. Nggak bakal sendiri," kata Jeka lalu meneguk kaleng minuman soda milik Aryan tanpa permisi.

"Gue maunya Rosi," jawab Junaid membuat Jeka agak tersedak, lalu mencibir jijik pada Junaid.

Aryan sendiri tak ikut-ikutan. Sibuk menghirup batang rokoknya. Mereka berempat duduk di belakang warung samping sekolahan.

Junaid awalnya memain-mainkan kotak rokok Yuta. Tapi alisnya agak berkerut, lalu menajamkan pendengaran. Cowok itu menegak begitu saja.

"Sssssttt diem dulu," kata Junaid tiba-tiba, membuat Jeka yang sedang menertawai Yuta jadi terdiam. Aryan dan Yuta juga ikut menoleh bingung.



"JUNEDI!!!!!"


Mata Junaid melebar, "anjir, gue merinding," katanya menegak. "Kok... gue kayak denger...."



"JUNEEEEEEEE!!!!!"



Junaid, Jeka, Aryan, serta Yuta saling berpandangan. Lalu dengan kompak mereka menolehkan kepala.

"WO ANJING," latah Jeka histeris sampai jatuh ke bawah, melihat gadis tinggi kurus itu berlari dan tahu-tahu sudah dekat sambil membawa sapu ijuk yang masih berbungkus.

Yuta langsung melempar rokok dan menginjaknya, begitu pula Aryan yang terkaget-kaget dan segera menyembunyikan rokoknya.

Tapi telat.

Mata Rosi sudah melihat itu. Dua murid 2A3, Jay dan Yena, yang ada di belakang Rosi hanya merapatkan bibir memandangi aksi temannya itu sambil memeluk sapu ijuk yang mereka beli tadi.

"UDAH GUE BILANG KAN KEMAREN!!!!!! LO SEMUA MAU MATI!??!?!?!"

Jeka langsung melompat pergi, "BU NANTI AJA DIBAYAR YA!!!" teriaknya sambil kabur, segera diekori Junaid serta Yuta dan Aryan.

"Wah anjir rokok gue belum abis!!!" protes Aryan sambil berlari cepat. Teringat barusan menginjak rokoknya sendiri yang masih utuh dengan sudut terbakar kecil.

K 0.1✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang