#K - LAST PART
Yuta menuruni tangga IPS bersama teman-temannya sepulang sekolah ini bergabung dengan kerumuman murid lain yang juga ingin pulang.
Ia berpisah dengan Aryan dan yang lain, sebenarnya ingin menyusul Yogi yang tadi menemani Erin mengantar tumpukan buku.
Tapi pandangannya jadi teralih pada seorang perempuan berkacamata yang berdiri di depan mading nampak mengambil kertas pengumuman di sana untuk dibereskan.
Yuta langsung berbelok, segera menghampiri. Dan dengan jahil pemuda itu ke belakang punggung Nisa, menoyor puncak kepala gadis itu membuat Nisa terkejut dan hampir menubruk papan mading.
Nisa langsung berbalik, melotot dan hampir mengumpat kasar mengamuk. Matanya seakan mau mencelat sudah siap melawan siapa saja yang berani-beraninya menoyor kepala Ayumi Nisa.
Tapi gadis itu terkejut, melihat Yuta justru menyeringai lebar tanpa dosa.
"Galak banget ekspresinya," kata Yuta meledek, "dapet banget lo kalau jadi antagoni—" Pemuda itu jadi memeki karena Nisa menendang tulang keringnya lalu menabok keras bahunya dengan gemas.
"Gue kaget!" amuk Nisa melotot marah. Mengangkat kepalan tangan mengancam ingin memukul lagi. Beberapa orang yang melewati mereka sempat mencuri pandang tapi tak banyak peduli lebih kembali berjalan pergi.
Yuta mengerucutkan bibir, "kalau kaget latah, bukan nendang!" balasnya tak mau kalah.
Nisa melotot di balik kacamata, lalu kembali berbalik untuk merapikan papan mading.
"Eh mau ikut nggak," ajak Yuta tiba-tiba, "makan siang sama mama."
Nisa mengernyit, "sekarang banget???"
Yuta meringis, "ya nggak papa kalau mau ikut. Ada Cheng juga."
"Nggak," jawab Nisa tegas, "itu kan family time lo," ucapnya sambil menutup kaca papan mading lagi.
"Kalau besok? Nanti gue bilang mama," kata Yuta sambil mengambil tempat di samping Nisa berjalan bersama menuju lobi utama.
"Ngide banget sih," kata Nisa santai, "ngomong sama nyokap lo dulu."
Yuta jadi merapatkan bibir, mengangguk-angguk kecil.
Sampai di lobi utama, keduanya merasa ada keributan. Bukan keributan huru hara baku hantam. Seperti ada sesuatu yang menarik perhatian penuh orang-orang dan jadi pusat utama.
Yuta dan Nisa saling pandang, yang kemudian tanpa kata kompak mendekat ke ujung lobi ingin mencari tau juga.
Yuta mengangkat alis, melihat teman kelasnya, si Aryan Malik, sedang ditahan Bobi, Junaid, Jeka, serta ada sosok mungil Yena di sana yang panik. Orang-orang di sekitar malah kasak kusuk seakan menonton pertunjukan drama. Bisa di lihat di ujung depan sekolah ada murid sekolah lain dengan seragam putih celana kotak-kotak biru berdiri berhadapan dengan seorang gadis dari EHS.
Ah. Hanindya Hayunggi. Gadis kelas 11 MIPA 3, si mean girl girl crush sekolah yang memang beberapa waktu belakangan ditaksir Aryan Amir Malik, bosgeng utamanya Epik Highschool.
Pantas ramai... Cowok dari sekolah lain itu pasti pacar asli Hanin...
"Temen lo mau berantem?" tanya Nisa berbisik pelan di samping Yuta.
Yuta malah tertawa, memasukkan kedua tangan di kantong celana. "Entahlah," jawabnya asal. "Tapi rame nih," ucapnya memandang sekitar.
"Akhir-akhir ini EHS rame banget," komen Nisa di samping Yuta, "kelas gue nggak ada henti ngasih hot news. Tapi gue nggak paham apaan. Kebanyakan ngomongin IPA 3."
KAMU SEDANG MEMBACA
K 0.1✔ ✔
Teen FictionDi Jepang, ada tiga cara untuk mengupkapkan perasaan cinta. Daisuki, untuk teman atau orang yang kamu suka. Aishiteru, untuk hubungan spesial yang lebih serius. Dan Koishiteru. Untuk orang yang ingin kamu habiskan hidup bersamanya. [ cerita mengadu...