Nisa merutuk saat baru keluar kelas. Ia membelalak, dengan panik mencari teman terdekat. Merapat pada gerombolan 11 IPA 1 yang bersiap pergi ke lab. Gadis tinggi itu mencoba menyembunyikan diri di antara kerumunan.
Pasalnya, kini mereka harus melewati lapangan olahraga. Yang mana sedang diisi kelas 11 IPS 1.
Tepat sekali.
Para murid cowok sedang bermain bola dengan heboh. Bisa dilihat si kapten basket Jeka mengeluarkan suara-suara heboh yang aneh seakan mengiringi si kurus Marten yang sedang membawa bola. Mengikuti suara Jeka, Marten jadi berjoget kanan kiri berlagak menggocek bola.
Dan Nisa bisa melihat si Jepang sialan itu sudah nimbrung ke depan Marten belagak menghadang bola tapi ikut berjoget dengan kedua lengannya melakukan gelombang tak jelas.
Main bola apa dangdutan juga hanya mereka yang paham.
Nisa menautkan anak rambut yang terjatuh ke balik keningnya. Rambut yang ia kuncir itu tanpa sadar ia rapikan, membenarkan letak kacamata bening sesaat. Masih menciut kecil kini di balik tubuh atletis Ajun yang berjalan tenang bersama murid lain.
"Cepet goblok jangan jadi girlband," suara lantang Aryan terdengar, mengumpat kasar pagi ini.
"Touch my badeeeehhh," tiba-tiba Marten malah bernyanyi sambil meliukkan badan menyanyikan lagu girlband Korea, Sistar.
Yuta memajukan diri, menendang bola membuat Marten mengumpat dan balas menendang Yuta kesal.
"Ngapain lo tendang setan!?" amuk Marten maju.
"Namanya main bola ditendang goblok!" balas Yuta mendorong Marten dengan badannya, tapi berlari mengejar bola yang sudah ada di kaki Alvine.
"Bisa nggak sih main bola tuh main aja nggak usah pake saling ngumpat," teriak Dafa yang berdiri berkacak pinggang di dekat gawang.
Mereka berlari kesana kemari masih dengan suara-suara aneh dan umpatan kasar.
Kini Yogi yang menggiring bola ke arah gawang. Lalu berhenti, dan bersiap. "Tendangan..... Tujuh harimau putih abu-abu," katanya drama dan berlebihan.
Yogi menendang keras bola, saat Yuta sudah dekat. Cowok itu bergegas ingin menangkap bola dengan menyundul. Tapi yang ada bola terhantam keras ke dadanya.
Nisa yang diam-diam memerhatikan jadi terkejut. Melebarkan mata dan mengintip ingin melihat.
Yuta berteriak panjang, termundur memegangi dada. Lalu menekuk lutut perlahan jatuh.
"Ha! Rasakan itu!" kata Yogi dengan bangga melihatnya.
"AAAA AKU CEDERAAAA...." rengek Yuta malah tiduran di lapangan sambil gerak kanan kiri.
Nisa jadi mengumpat tanpa suara. Lupa kalau cowok satu itu memang dramanya minta ampun.
Kini malah rame-rame akting sama kelasnya.
Tapi Nisa jadi terkejut lagi. Saat cowok-cowok IPS 1 itu malah berlarian ke arah Yuta. Bukannya bantu berdiri malah menendanginya ramai-ramai membuat Yuta berteriak-teriak mengumpat menjauhkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
K 0.1✔ ✔
Teen FictionDi Jepang, ada tiga cara untuk mengupkapkan perasaan cinta. Daisuki, untuk teman atau orang yang kamu suka. Aishiteru, untuk hubungan spesial yang lebih serius. Dan Koishiteru. Untuk orang yang ingin kamu habiskan hidup bersamanya. [ cerita mengadu...