note: maap lupa seingatku ini udah sampe end dipostnya :)))))))))))))))))
**
#K – Kehidupan Yang Kembali Normal
Nisa keluar dari perpustakaan setelah mengembalikan beberapa buku dan meminjam kembali buku lain. Rambut lurusnya kini tergerai jatuh di bawah pundak, dengan poni tipis di dahi. Gadis itu memakai kacamata hari ini, rasanya lelah pakai soflens –atau mungkin belum terbiasa-.
Akhir-akhir, sudah tidak ada gangguan atau sindiran. Hanya setidaknya orang-orang di sekolah ini lebih memerhatikan dia, selalu menyempatkan melempar pandangan pada gadis itu walau hanya sekian detik.
Entah apa yang sedang terjadi di EHS. Sepertinya sedang ada banyak skandal baru bermunculan, yang sayangnya, Nisa tidak update.
"Nisa."
Gadis itu terkejut ketika menuruni tangga. Ia berhenti dan menoleh. Memandang Fahmi yang terlihat melangkah menuruni tangga menghampirinya.
"Darimana?" tanya Fahmi basa basi.
"Perpus, elo?" balas Nisa balik karena tak melihat pemuda ini di perpustakaan tadi.
"Ruang OSIS," jawab Fahmi menyeringai kecil, "pengajuan formulir kompetisi gitu."
Nisa mengangkat alis, "sibuk lagi dong?"
Fahmi diam sejenak, "kayaknya. Apalagi ini udah mulai classmeeting, festival sekolah udah depan mata. Pasti makin sibuk," katanya dengan intonasi menyendu, Nisa jadi mengernyit kecil.
Fahmi diam sejenak, masih berdiri berhadapan di antara anak tangga dengan Nisa. "Gimana kalau, sebelum kesibukan itu..." Fahmi diam sejenak, lalu menatap Nisa yakin. "Mau jalan bareng nggak?"
"Ya?" sahut Nisa refleks, melebarkan mata sampai memajukan wajah kaget.
Melihat itu Fahmi malah jadi tertawa gemas. "Ya.... Apalagi lo yang dari kelas IPA 1 yang jelas sibuknya gimana, kita jadi makin susah ketemu. Ya..." Pemuda tampan itu agak salah tingkah kini, "eum, kayak... semacam, sebelum sama-sama sibuk? But not a farewell tentu aja. Kayak, lepas penat sebelum kesibukan."
Nisa mencoba mengendalikan ekspresi wajah lagi. Di balik kacamatanya gadis itu mengerjap, mengulum bibir ke dalam tak langsung menjawab.
Fahmi mengusap hidungnya merasa gugup, "Sabtu ini?" tanyanya langsung menembak tak mau kehilangan kesempatan.
Gadis cantik berkacamata itu mengangkat alis tinggi. "A... setelah Sabtu? Gue ada kegiatan sampai Sabtu."
"Yaudah, Minggu," ucap Fahmi jadi menawar.
Nisa jadi memeluk buku-buku di tangannya, agak canggung. Bola matanya agak bergerak kecil dengan kikuk. Yang kemudian meneguk ludah berdehem pelan.
"Hm. Oke."
Wajah Fahmi merekah, jadi berbinar. Tak bisa menahan senyuman lebarnya. Pemuda itu segera merapatkan bibir, menariknya ke dalam dengan senang.
"Balik bareng yuk," ajak Fahmi sambil melangkah, membuat Nisa mengangguk dan membalikkan tubuh. Berjalanan beriringan menuruni tangga berdua.
Fahmi beberapa kali melirik, agak canggung memulai obrolan baru. Membuat Nisa juga ikut merasakan hawa panas yang membuatnya salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
K 0.1✔ ✔
Teen FictionDi Jepang, ada tiga cara untuk mengupkapkan perasaan cinta. Daisuki, untuk teman atau orang yang kamu suka. Aishiteru, untuk hubungan spesial yang lebih serius. Dan Koishiteru. Untuk orang yang ingin kamu habiskan hidup bersamanya. [ cerita mengadu...