#K - Penasihat Cinta

47K 8.1K 3.7K
                                    



Nisa menopang dagu di meja belajarnya malam itu. Gadis itu memperbaiki kacamatanya sesaat, membaca soal di bukunya dengan tak minat. Jari kanannya memain-mainkan pulpen, mencoba konsentrasi mengerjakan PR.

Namun ia meneguk ludah sendiri. Masih terbayang saat pemuda itu membawanya ke UKS, berbicara santai dengan Mbak Indah si penjaga UKS. Tanpa kata ia mengambil minuman gelas dalam kemasan, menusukkan sedotan sebelum mengangsurkan pada Nisa. Masih sambil mengobrol dengan Mbak Indah.

Nisa masih terbayang raut wajah cowok itu. Walaupun masih sering nyablak atau menyeringai, tapi seperti ada yang berbeda. Kilatan matanya lebih sendu, seperti habis menangis. Perlakuannya yang lembut samar menunjukkan sisi lain cowok Jepang itu.


Nisa melepas kacamata –yang baru ia beli tadi sore menggantikan kacamata patahnya-, menaruhnya di meja berganti mengambil hape. Gadis itu mendorong pelan kursi berodanya menjauh dari meja, menghela nafas memandangi layar hape.

Jari Nisa perlahan membuka aplikasi chat, lalu menyentuh tab search. Pelan tapi pasti ia mengetikkan sebuah nama yang membekas di ingatannya.


"Kalau lo kangen lo bisa add id line gue, YutaKaka, ka dua kali."


Gadis itu menggigit bibir. Dengan agar berdebar menyentuh tanda enter. Ia merasa tegang sesaat. Yang kemudian menegakkan tubuh ketika satu akun muncul. Dengan profil logo sebuah klub bola. Dan nama singkatnya yang empat huruf itu.

Nisa melempar pelan hape ke atas meja. Menggeram sendiri mengacak wajah merasa frustasi.


Apaan sih? Jadi bener-bener kayak cerita teenlit nih. Nisa kena karma, malah jadi yang pengen tau sekarang.


Nisa mendengus. Mencoba mendikte diri sendiri.

Nggak ada yang menarik dari cowok sialan itu.

Nggak ada yang perlu dicari tau atau dipedulikan.


Tapi-tapi..... Nisa masih penasaran apa 'dejavu'nya saat itu. Nisa ingin tau lebih banyak kenapa bisa dia semesra itu dengan mamanya. Kenapa ia terlihat sedih saat mengungkap tentang adiknya. Apa arti Koishiteru di bio instagramnya.

Nisa bahkan ingin kembali di situasi tadi. Terjebak hujan berdua hingga bisa mengobrol lebih banyak.

Nisa menggigit bibir keras. Gadis itu mencoba menormalkan jantung yang melaju entah karena apa. Ia bisa merasakan wajahnya memanas tanpa sebab.

Gadis itu meragu, namun meraih hape. Ia kembali membuka aplikasi chat LINE. Entah kenapa terbesit satu nama.


Ayumi Nisa: woi jubaedah


Gadis itu malu sendiri.



Arjuna: KAEGD

Arjuna: ada apa tuan putri

Arjuna: sampe salting :(



Nisa melengos. Untung saja yang ia hadapi Arjuna otak gesrek. Jadi setidaknya ia lebih santai tidak tegang seperti menghadap guru killer.


K 0.1✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang