1

2.8K 165 18
                                    

31018






Cahaya lampu terlihat sangat gemerlap, dekorasi sebuah panggung di tata seartistik mungkin sesuai dengan tema lagu. Para penonton bersuara ikut bernyanyi. Sorak sorai para fans terdengar sangat kompak meneriakan sebuah nama boyband. Para member menari dan bernyanyi dengan semangat. Saat itu boyband bernama Wanna One melakukan comeback disalah satu acara musik dengan membawakan lagu berjudul Light.

"AAAAAKKKK!!!!"

"Ya tuhan! Kau kenapa Nancy?"

"KANG DANIELLL!!! Gilaa tampan sekaliii!! Aaaaa! Aku tak kuat.. aku tak kuat" gadis bernama Nancy mengibas-ngibaskan tangannya ke arah wajahnya kemudian memperlihatkan layar handphonenya pada teman disampingnya.

Temannya hanya melirik dengan ujung matanya sambil menghela nafas, bukan sekali dua kali Nancy berteriak seperti itu ketika melihat idol bernama Kang Daniel.

"Yaak! Kau tak tertarik pada Daniel? Kau tak normal!" Seru Nancy.

"Kau yang tak normal, berteriak seperti orang gila, sudah berapa kali kau memutar video itu, apa tak bosan"

Nancy mempoutkan bibirnya, ia sangat aneh dengan temannya itu. Temannya itu sangat susah di pengaruhi, padahal kalau mereka sama-sama ngefans bisa pergi ke acara musik bersama.

"Kau tahu? Daniel itu sangat berpengaruh di negara kita, ia bahkan dibicarakan dimana-mana" Kata Nancy menatap temannya itu.

"Ahhh molla.. aku tak peduli"

"Ahh tunggu, tatap aku" Nancy memegang dagu temannya supaya menghadap kearahnya. "Kau dipukuli lagi?"

Temannya kembali memalingkan wajahnya menghadap buku didepannya.

" Jung Chaeyeon!"

"Hanya sedikit"

"Kau bilang sedikit?" Nancy berkacak pinggang,"wajahmu lebam begitu kau bilang sedikit?"

"Sudahlah Nancy, Junhoe hanya kelepasan saja"

"Sudah berapa kali kau bilang kelepasan... Junhoe itu bukan manusia, luka di tanganmu saja masih belum sembuh sekarang sudah ada luka baru lagi" Nancy merasa marah.

Chaeyeon tak menjawab perkataan Nancy, ia pura-pura sibuk dengan buku didepannya. Tak mau menggubris perkataan temannya itu. Ia memang kurang beruntung, mempunyai pacar bernama Koo Junhoe. Ia posesif dan tempramental, kalau Chaeyeon punya salah sedikit pria itu tak segan-segan untuk memukul Chaeyeon. Bahkan walaupun Junhoe sedang kesal, pelampiasannya adalah Chaeyeon. Mereka berpacaran sudah lama, Chaeyeon tak bisa berpisah dari pria itu. Ia seperti ketergantungan. Tentu saja pacarnya pun tak membiarkan Chaeyeon pergi dari kehidupannya. Karena ia bisa seenaknya menyakiti gadis itu.

"Kau itu cantik, pintar dan juga baik. Pasti masih banyak pria yang menyukaimu"

"Sudahlah Nancy" ujar Chaeyeon. Ia memperlihatkan buku pada Nancy untuk mengalihkan pembicaraannya. "Kau mengerti tentang ini?"

Nancy menyingkirkan buku itu dari hadapannya. "Jangan mengalihkan pembicaraan"

Chaeyeon tahu kalau Nancy memang sangat peduli dengannya, tapi panjang urusannya kalau Nancy sudah kesal. Chaeyeon beruntung membunyai sahabat seperti Nancy, gadis itu tak hanya cantik ia juga baik. Ia berasal dari keluarga kaya yang harmonis. Berbeda dengannya yang hanya lahir dari keluarga yang brokenhome, sejak kecil ayahnya pergi entah kemana. Ibunya kini mempunyai suami lagi, seorang yang pemarah dan pemabuk.

Nancy menghela nafas, karena melihat raut wajah Chaeyeon yang terlihat sedih. "Baiklah, aku tak akan membicarakannya lagi"

Chaeyeon tersenyum, "aku sudah lama berhubungan dengannya, tak bisa dengan gampangnya aku meninggalkan Junhoe"

Undisclosed Love | Daniel.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang