Aku benci kehidupanku yang seperti ini, yang selalu disakiti dan terluka. Aku ingin melawan semua orang yang menyakitiku, tapi itu hanya niatku dalam hati, kenyataannya aku tak pernah bisa membela diriku. Aku hanya bisa pasrah saat orang menyakitiku...
Beberapa hari kemudian, Manager Lee menghubungi Chaeyeon untuk kembali keagency. Masalah tentang foto Chaeyeon dan Minhyun sudah sedikit mereda jadi gadis itu bisa kembali bekerja. Selama masalah itu merebak ayah Chaeyeon masih belum mengetahui keberadaannya, tetapi ayahnya kembali berulah diminimarket. Lelaki paruh baya itu mengamuk ditempat kerja Minah sambil mabuk-mabukan. Untungnya belum ada pihak dari tuan Kim yang mencari Chaeyeon.
Seminggu sudah Chaeyeon bekerja membantu manager Lee, bahkan sekarang ia sudah bisa bekerja bersama Momoisland lagi karena girlband itu kini tengah sibuk promosi untuk comebacknya. Sekarang ia bisa bertemu dengan Nancy lagi. Gadis blasteran itu sering curhat tentang Daniel yang sudah menghilang lebih dari dua bulan. Chaeyeon bahkan baru tahu kalau Nancy mengaku pada teman-teman Momoisland berpacaran dengan Daniel.
Tapi sudah dua hari kebelakang Nancy mulai berprilaku aneh pada Chaeyeon. Gadis itu mendiamkan Chaeyeon, tak menjawab sapaan Chaeyeon hingga bersikap seenaknya.
Chaeyeon tak ambil pusing dengan sikap Nancy, ia hanya menganggap kalau Nancy sedang lelah dengan comeback grupnya. Tiap hari ia bertemu Nancy ia selalu berusaha menyapa dan mengajaknya ngobrol walau sikap Nancy menganggap seolah Chaeyeon tak ada.
Puncaknya, saat Momoisland baru selesai latihan. Nancy melempar botol minuman yang Chaeyeon berikan. Saat itu Chaeyeon sadar kalau Nancy marah padanya.
"Kenapa Nancy?" Tanya Chaeyeon heran. Semua orang yang berada dikoridor agency menatap Chaeyeon juga Nancy.
Nancy tak menjawab pertanyaan Chaeyeon, ia malah menatap Chaeyeon dengan tatapan benci. Hal itu membuat Chaeyeon semakin bertanya-tanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lihatlah ini!" Minah menyodorkan handphonenya pada Chaeyeon.
Chaeyeon duduk, kemudian mengucek matanya. Ia melihat layar handphone Minah. Seperti disambar petir, Chaeyeon melihat foto dirinya bersama dengan Daniel waktu dirumah Minah terakhir kali.
"Ini foto waktu kau bertemu Daniel disinikan?" Tanya Minah.
Chaeyeon menatap Minah, ia tak percaya dengan apa yang ia lihat. Saat ini ia seperti sedang jatuh dari ketinggian, tak karuan rasanya.
"Ada yang masuk kedalam rumah" ucap Minah.
"Taelee"
"Tak mungkin dia.. " Minah menyanggahnya, tapi ia ingat kalau Taelee memang sudah berada dirumahnya saat ia datang waktu itu. "Kalaupun ini Taelee, tak mungkin dia yang menyebarkannya"
"Aku mendengar dia memotret ruangan ini" kata Chaeyeon lemah.
Minah kembali memeriksa fotonya, ia meneliti wajah Chaeyeon dan Daniel yang sedikit samar. "Tapi tenang saja wajahmu tak terlalu jelas"
"Bagaimana dengan Daniel?" Tanya Chaeyeon, gadis itu mulai panik. "Dia pasti kena masalah.. aku tak mau dia kenapa-napa"
Chaeyeon berlari mencari handphonenya, setelah ia menemukannya ia langsung memijit nama MyDaniel. Sayangnya, seperti biasa handphone Daniel tak aktif.
"Ah tidak!" Teriak Chaeyeon. "Daniel tak bisa dihubungi"
Minah menghela napas, sekarang giliran ia yang menghubungi pacarnya. Minah ingin meyakinkan kalau Taelee yang memotret Chaeyeon.
"Halo Tae" sapa Minah saat Taelee menjawab teleponnya. "Kerumahku sekarang!"
Setengah jam kemudian akhirnya Taelee datang kerumah Minah, ia mengaku kalau ia memotret Chaeyeon dan Daniel.
"Tapi aku tak tahu kalau itu Kang Daniel" kata Taelee.
Minah merebut handphone Taelee. Ia langsung membuka galeri fotonya. Disana banyak sekali foto Chaeyeon, saat ia sedang tidur juga foto saat bersama Daniel.
"Ternyata memang kau.." kata Minah sambil menatap Taelee kesal. "Untuk apa kau memotret Chaeyeon?"
Taelee tak bisa menjawab, ia hanya bisa diam. Matanya melirik ke Chaeyeon dan Minah.
"Kau menyukai Chaeyeon?" Tanya Minah lagi.
Chaeyeon mulai takut dengan Taelee. Ia tak menyangka kalau Taelee diam-diam suka mengambil gambarnya.
"Maafkan aku Minah" Taelee berlutut pada Minah, "aku hanya mencintaimu"
"Pembohong! Terus kenapa kau menyebarkan fotonya?!!" Tanya Minah lagi pada Taelee.
"Bukan aku, aku tak pernah menyebarkannya"
"Kalau bukan kau, siapa lagi? Sekarang foto Daniel dan Chaeyeon bertebaran di sns"
"Maafkan aku.. kau jangan marah lagi Minah.." pinta Taelee sambil berlutut dan memohon. "Aku memotret Chaeyeon untuk dikirimkan pada grup chat teman-temanku"
"Apa?" Chaeyeon tak habis pikir dengan pacar Minah ini.
"Awalnya aku hanya iseng saja, tapi teman-temanku terus meminta foto-fotomu lagi" Taelee melirik sebentar pada Chaeyeon. "Saat kau berciuman dengan pacarmu, aku langsung memotretnya aku kira teman-temanku akan menyukainya"
"Ya Tuhan" Chaeyeon menutup matanya, tak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Kau anggap temanku apa?" Minah menendang Taelee.
"Tapi aku tak mengirim foto saat kau berciuman, aku hanya mengirim foto yang lain.. dan salah satu temanku mengenal pria difoto bersamamu, sepertinya dia yang menyebarkannya" Taelee memegang pergelangan kaki Minah, "maafkan aku sayangku"
"Aku tak percaya kau melakukan itu" Minah menangis. "Aku ingin kita putus"
"Minah!" Taelee memeluk kaki Minah, "maafkan aku"
"minta maaf pada Chaeyeon!" Perintah Minah.
Taelee melirik kearah Chaeyeon, "Maafkan aku Chaeyeon"
Chaeyeon tak menggubris permintaan maaf Taelee, ia gelisah dengan keadaan Daniel. Ia tak terlalu memikirkan dampaknya untuk diri sendiri.
"Bagaimana kalau orang-orang tahu itu kamu?" Tanya Minah pada Chaeyeon.
"Palingan seperti fotoku dengan Minhyun, mereka akan mencaciku.. aku tak peduli" Chaeyeon berjalan kedalam kamarnya, yang ada dipikirannya hanya Daniel.
Selang beberapa menit Chaeyeon sudah berpakaian rapi, ia berencana untuk bekerja. Ia yakin kalau orang-orang tak akan tahu foto bersama Daniel itu dirinya.