261118
Ditempat lain, Daniel baru selesai melakukan pemotretan. Ia sangat lelah hari ini, tapi ia sudah janji dengan Minhyun untuk datang kepesta Nancy.
"Kau jadi pergi ke pesta anak tuan Hwang?" Tanya managernya.
"Aku lelah.. tapi aku harus pergi"
"Aku sudah menyiapkan pakaian untukmu kalau kau mau pergi.. sebentar aku akan membawanya" ucap managernya.
Daniel tak menggubrisnya ia sibuk bermain game. Tak lama managernya datang membawa pakaian yang untuk Daniel.
"Ayo bergantilah, kita harus segera pergi"
Daniel mengambil pakaian itu, sambil menghela nafas ia berjalan ke fitting room.
Van yang Daniel tumpangi sampai didepan hotel, Daniel menyipitkan matanya melihat perempuan yang sedang berjalan sendirian. Gadis itu tak memakai alas kaki, sepatu nya ia tenteng dengan tangannya. Chaeyeon.. pikirnya, "hyung.. aku berhenti disini saja."
"Kenapa? Kau tak mau langsung di antar ke dalam?" Tanya managernya.
"Tak usah, aku minta masker saja"
Managernya menatap Daniel dengan curiga, ia tak yakin membiarkan Daniel berhenti didepan hotel karena biasanya Daniel lebih suka keluar di basement supaya tak terlihat paparazi. Managernya ragu-ragu memberikan masker pada Daniel.
"Makasi hyung.. aku akan pulang sendiri" Daniel tersenyum, sambil keluar dari van. Ia berjalan masuk ke lobby hotel, berpura-pura. Setelah van yang tadi ia tumpangi pergi, ia kembali keluar dari hotel dan menggunakan maskernya. Daniel berjalan membuntuti Chaeyeon yang berjalan sambil berbicara sendiri.
"Kau memang seorang badut Chaeyeon.. heheh" ia melingkarkan tangannya ketubuh, karena udara sangat dingin. "Kau juga bodoh, kenapa tak membawa mantel... haduuh aku lapar.."
Daniel tersenyum, ia masih membuntuti Chaeyeon. Kali ini gadis itu berhenti, melihat etalase kue dari toko yang sudah tutup.
"Mereka terlihat sangat enak" Chaeyeon kembali berjalan, ia menghampiri tukang ubi rebus dipinggir jalan. "Aku mau satu.." si tukang ubi membungkus pesanan Chaeyeon kemudian memberikanya. Tapi gadis itu sibuk mencari sesuatu "ya tuhan dimana clutch punya Minah.." Chaeyeon kelabakan, ia kehilangan clutchnya. "Ahjussi.. maaf tak jadi.. clutchku hilang"
Wajah ahjussi si penjual ubi mulai kesal, "kau jangan mempermainkan aku nona"
"Sungguh.. maaf"
"Aku akan membayarnya" Daniel datang, ia mengeluarkan dompetnya.
"Kau?.. bagaimana kau ada disini?" Chaeyeon keheranan. Tapi ia tersenyum, "terimakasih akhirnya aku mendapatkan ubiku"
Daniel menatap Chaeyeon yang memakan ubi dengan lahapnya. "Kenapa kau tak memakai sepatunya?"
"Ini? Haha.. kakiku pegal sekali" ia kembali memakan ubinya.
"Apa telapak kakimu tak sakit?"
"Sakit sekali" Chaeyeon memperlihatkan telapak kakinya yang kotor dan merah.
Daniel berjongkok dihadapan Chaeyeon. "Ayo, aku akan menggendongmu"
"Kalau aku digendong olehmu pantatku akan kemana-mana" Chaeyeon berkata begitu dengan malu-malu.
Daniel kembali berdiri, ia membuka mantelnya kemudian menyerahkannya pada Chaeyeon. "Pakailah"
"Bagaimana denganmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Undisclosed Love | Daniel.K
FanfictionAku benci kehidupanku yang seperti ini, yang selalu disakiti dan terluka. Aku ingin melawan semua orang yang menyakitiku, tapi itu hanya niatku dalam hati, kenyataannya aku tak pernah bisa membela diriku. Aku hanya bisa pasrah saat orang menyakitiku...