71218
Chaeyeon berada dikamarnya, ia tak pergi kemanapun dua hari setelah keluar dari rumah sakit karena ibunya menyuruhnya untuk beristirahat. Gadis itu tiduran sambil bermain handphone. Ia membalas pesan disns dari Nancy.
Saat sedang merasakan ketenangan dalam kamarnya yang temaram gadis itu mendengar suara ribut-ribut dari luar kamarnya, suara dari sesuatu yang pecah dan makian dan teriakan ayah tirinya yang memekakan telinga. Samar-samar suara ibunya terdengar sambil menangis. Ada apa lagi? Tanya gadis itu dalam hatinya.
Ia turun dari ranjangnya, berjalan mengendap, membuka pintu pelan-pelan. Chaeyeon mengintip apa yang sebenarnya telah terjadi.
Ibunya bersimpuh didepan ayah tirinya yang berdiri sambil kembali memaki ibunya. Semua perabotan diatas meja hancur berantakan dilantai.
"Aku akan tetap mengirim uang untukmu.." ibu Chaeyeon menangis, memohon sambil memegang pergelangan kaki ayah tirinya.
Ada apa? Pikir Chaeyeon.
"Tak segampang itu kau mencari pekerjaan disana..!! Kau terlalu memanjakan adikmu itu!! Sekarang bagaimana kita akan makan kalau kau tak kerja!!" Pria paruh baya itu bebrapa kali menendang ibu Chaeyeon.
Melihat semuanya, Chaeyeon langsung berlari, membela ibunya. Tubuhnya melindungi tubuh ibunya. "Siksa aku saja.. jangan ibuku"
Ayahnya dengan senang hati menendang gadis itu. "Semuanya gara-gara kau!! Kenapa kau harus sakit heh?!!!" Ayahnya menjambak rambut Chaeyeon.
Chaeyeon meringis kesakitan, ibunya langsung memegang pergelangan tangan suaminya itu. Menuuruhnya untuk menghentikan semuanya.
"Yeobo.. jangan siksa Chaeyeon, maafkan aku.. aku berjanji akan mengirim uang untukmu.."
Ayah tiri Chaeyeon melepaskan jambakannya, pria itu menatap Chaeyeon. "Cepat kau berganti pakaianmu, aku akan mencarikan pekerjaan untukmu" kata ayahnya pada Chaeyeon.
"Sudahlah yeobo.. biarkan Chaeyeon istirahat" ibunya kembali memohon.
"Akan lebih gampang kalau gadis ini yang mencari" pria itu pergi, berjalan keruangan lain rumahnya.
🍓🍓🍓
Chaeyeon berjalan dengan wajah muram, didepannya lelaki yang tak pernah ia suka memimpin langkahnya. Walaupun ibunya memohon sebagaimanapun untuk tak mengikuti ayah tirinya, tapi Chaeyeon tetap harus mengikutinya, ia tak mau ibunya yang menjadi korban penyiksaan ayahnya. Chaeyeon juga baru tahu kalau ibunya harus pulang ke desa, pamannya sekeluarga yang biasa merawat neneknya yang sakit harus pergi keluar kota karena pekerjaanya.
Ayahnya menyambangi tiap toko-toko yang berjejer untuk bertanya apakah toko itu membutuhkan pekerja, tapi semua jawabannya sama mereka sedang tak butuh pekerja paruh waktu. Bagaimana tak ditolak, keadaan ayahnya sekarang dalam keadaan mabuk.
"Sebenarnya kau berharga besar.. kalau kau mau mengikutiku nanti malam.." kata ayahnya sambil mengunyah satu batang korek api. Ia melihat Chaeyeon dari kepala hingga kakinya.
"Sebenarnya aku mempunyai pekerjaan.." Chaeyeon menimpali.
"Pekerjaanmu di minimarket itu tak cukup untuk biaya hidup.. kau juga harus berhenti kuliah, supaya kita bisa hidup layak.."
Chaeyeon hanya terdiam, dia kuliah karena memang ingin mempunyai pekerjaan yang lebih layak. Bukan hanya menjadi penunggu toko saja seumur hidup. Walaupun biaya kuliahnya memang mahal tapi ia membayar semua dengan keringatnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undisclosed Love | Daniel.K
FanfictionAku benci kehidupanku yang seperti ini, yang selalu disakiti dan terluka. Aku ingin melawan semua orang yang menyakitiku, tapi itu hanya niatku dalam hati, kenyataannya aku tak pernah bisa membela diriku. Aku hanya bisa pasrah saat orang menyakitiku...