42

531 69 13
                                        

26519


























Hampir sepuluh bulan lamanya, Daniel dan Chaeyeon berpisah. Kini kehidupan Daniel mulai normal kembali seperti kehidupan idola pada umumnya. Sibuk dengan aktifitas dan jadwal.

Hari demi hari Daniel semakin bersinar, semakin menunjukan kualitas bakatnya. Ia semakin cintai oleh fans-fansnya. Sedangkan Chaeyeon, masih tak tahu gadis itu dimana keberadaannya.

Hari ini Daniel akan melakukan fansign untuk sebuah brand yang ia bintangi disebuah pusat perbelanjaan. Dari pagi hari, para fans sudah mengantri berkerubun supaya bisa mendapatkan tanda tangannya.

Daniel selalu ramah dan selalu memberikan fan service yang bagus. Beberapa jam bekerja, tak terlihat lelah diwajahnya. Sampai akhirnya waktu fansignnya telah berakhir. Pria itu mulai berfoto dengan beberapa fans yang beruntung. Ia pulang bersama managernya, menggunakan van perusahaan.

"Kau mau membeli makanan dulu?" Tanya managernya sambil memegang setir.

"Tidak, aku harus berlatih" jawab Daniel sambil sibuk memainkan handphonenya. Tak ada waktu untun melakukan apapun, karena lusa ia akan melakukan fanmeeting pertamannya.

"Okay."Sahut managernya, "tapi aku harus membeli sesuatu diminimarket, tunggu sebentar." Managernya memarkirkan van di depan sebuah minimarket, lalu ia keluar.

Daniel masih memainkan handphonenya, ia sedang mengobrol di grup bersama anggota Wanna One. Sebuah teriakan dari luar, membuat Daniel mengangkat wajahnya. Ia melihat seorang anak kecil yang hendak tertabrak oleh pengendara sepeda.

Samar-samar Daniel mendengar ibu si anak memarahi si pengendara sepeda yang menjalankan sepeda seenaknya, tetapi pengendara sepeda itu malah memarahi balik si ibu. Ini menarik, hampir semua orang yang berada disana menonton adu mulut antara ibu dan pengendara sepeda. Mata Daniel masih fokus pada pemandangan itu, sampai akhirnya matanya beralih fokus pada seseorang yang ia kenal. Chaeyeon.

Daniel membulatkan matanya, seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat. Jantungnya berdebar kencang, memang gadis disebrang itu sangat mirip dengan Chaeyeon, tapi lebih gemuk dari Chaeyeon yang ia tahu. Ia sudah tak peduli dengan masalah antara ibu dan pengendara sepeda. Pria itu tak sabar untuk keluar dan memastikannya. Ia menggunakan masker yang disimpan dalam tas, kemudian membuka pintu van, berjalan dengan langkah ragu.

Untung masalah antara ibu dan pengendara sepeda sudah selesai, sehingga sudah tak banyak orang yang berkerubun disana. Gadis yang diduga Chaeyeonpun sudah berjalan menjauh, tapi masih terlihat.

Daniel mempercepat langkahnya, tak sabar untuk memastikan itu Chaeyeon atau bukan. Tangannya memegang pundak gadis itu. Seketika itu jantungnya serasa berhenti.

Mata, hidung, bibir semuanya sangat sama dengan wajah Chaeyeon. Karena gadis itu memang Chaeyeon, yang berbeda hanya perut saja, perutnya buncit, ia hamil.

"Chaeyeon.." seorang pria berumur akhir dua puluhan mendekati Chaeyeon.

Tatapan Daniel dan Chaeyeon langsung tertuju pada pria itu. Tak lama mereka kembali bertatapan. Keduanya seperti berbicara dalam diam.

"Dari mana saja?" Tanya pria itu pada Chaeyeon, "ini siapa?" Pria itu tersenyum pada Daniel sambil membungkuk.

Daniel tak membalas sapaan pria itu, ia terdiam. Ia berusaha mencerna apa yang sedang terjadi, seorang pria disisi Chaeyeon dengan keadaan Chaeyeon sedang hamil. Kepalanya sakit, Daniel terkekeh, ia melangkahkan kakinya kebelakang perlahan.

"Daniel.." Chaeyeon berusaha menggapai pria itu, tapi tangan pria itu menghentikannya.

"Aku baru sadar kenapa kau meninggalkanku.. aku sangat bodoh, terus memikirkan keadaanmu. Ternyata kau sudah bahagia." Kata Daniel dengan suara yang tersenggal. "Aku tak tau apa arti hubungan yang pernah kita jalani untukmu."

"Daniel.."

"Hentikan, anggap kita tak pernah kenal. Maaf, aku seemosional ini." Ucap Daniel, hatinya sangat terluka.

"Daniel.." Chaeyeon menitikan air matanya.

"Aku bilang hentikan!" Teriak Daniel.

Pria disamping Chaeyeon baru mengerti apa yang sedang terjadi. "Daniel, dengarkan dulu.."

"Maaf aku tak mengenalmu" Daniel membalikan tubuhnya. Ia ingin segera pergi jauh dari tempat itu, pria itu berlari menjauh.

"Daniel.." Chaeyeon ambruk, ia menangis sambil terus memegang perutnya.

"Tunggu sebentar" kata pria itu pada Chaeyeon. Pria itu berlari mengejar Daniel. Berusaha untuk menjelaskan semuanya.

"Jaehyun oppa.. biarkan Daniel pergi" teriak Chaeyeon pada pria itu, saat pria itu berlari menjauh. Gadis ini tak ingin mengusik Daniel lagi.

Daniel kembali berlari menuju van, tapi lambat laun kakinya mengurangi kecepatan, ia berjalan gontai. Terus-terusan ia mengusap wajahnya, hatinya begitu pedih. Dirinya masih belum menerima keadaan Chaeyeon sekarang. Rasanya ingin pergi menjauh dari semuanya, sampai ia bisa melupakan Chaeyeon.

"Daniel.." Jaehyun, pria yang tadi bersama Chaeyeon akhirnya menemukan Daniel saat pria itu hendak masuk kedalam van. "Tolong dengarkan."

"Aku tak perlu mendengar apapun, aku tak mengenalmu. Selamat untuk kalian." Kata Daniel sambil berusaha menahan air matanya.

"Tidak. Dengarkan dulu!" Jaehyun memegang bahu Daniel, tapi Daniel langsung melepaskannya. "Dengarkan aku Kang Daniel!!" Sahut Jaehyun.

Daniel membalikan tubuhnya menghadap lelaki itu, "Apa yang harus aku dengarkan!! Tak ada lagi! Wanita itu sudah meninggalkanku!! Mungkin selama kita pacaran dia tak pernah menyukaiku.." teriak Daniel.

"--Dia sangat mencintaimu" sambung Jaehyun.

"Tak ada cinta, semuanya omong kosong!" Daniel merasa frustrasi. "Aku hanya lelaki bodoh, tiap hari aku berharap dia datang padaku.. tapi ternyata selama ini dia sudah menikah denganmu." Daniel kembali masuk kedalam van.

Jaehyun lagi-lagi menghentikannya, "tunggu Daniel, setidaknya kau harus tahu sesuatu.."

Daniel benar-benar marah, ia memegang kerah baju Jaehyun. "Apa lagi?!!"

"Dia menggandung anakmu.." kata Jaehyun spontan, matanya memperhatikan reaksi Daniel. "Chaeyeon sedang mengandung anakmu."

Daniel kembali diam, wajahnya tanpa ekspresi. Ia menatap Jaehyun dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kau tak perlu sejauh itu untuk berbohong.."

"Aku tak berbohong."

Akhirnya air mata yang dari tadi sudah ditahan oleh Daniel keluar. Ia tak tahu harus bagaimana. Apa harus mempercayai perkataan pria didepannya ini yang bahkan ia tak kenal atau tidak.

"Temuilah dia."

Daniel mematung. Ia masih tak percaya dengan apa yang dikatakan orang didepannya ini. "Maaf aku tak bisa percaya dengan apa yang kau katakan." Daniel melepaskan kerah baju Jaehyun, ia masuk kedalam van dan langsung menutup pintunya.

Jaehyun hanya berdiri sambil menatap kepergian van yang ditumpangi Daniel. Kemudian ia kembali berlari pada Chaeyeon.

"Chaeyeon, apa yang terjadi?" Tanya Jaehyun. Ia melihat Chaeyeon meringis sambil menangis, tangannya terus memegang perutnya. Disana sudah ada beberapa orang yang membantu Chaeyeon.

"Oppa.. " kata Chaeyeon.

"Dia pendarahan" kata seorang ibu yang ikut membantu. "Kau suaminya? Cepat bawa dia kerumah sakit."

Jaehyun mengangguk, ia langsung membopong Chaeyeon.

                                         🍓🍓🍓

Undisclosed Love | Daniel.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang