"Akhirnya aku menemukanmu.. hehehe"Chaeyeon yang sedang duduk langsung berdiri begitu melihat ayah tirinya. "Tinggalkan aku.. kau bukan appaku"
"Ikut aku.. kau harus membayar semua hutang-hutangku.." Ayah tirinya menarik kedua tangan Chaeyeon "berani-beraninya kau kabur dariku.. anak sialan"
"Lepaskan aku.. "
"Ikut aku pada tuan Kim.. kau harus kembali kesana, tempatmu sekarang disana.."
"Lepaskan.. lepaskan aku!!!" Tubuh Chaeyeon terguncang. Napasnya terengah, ia membuka matanya. Langsung memeluk orang yang berada di hadapannya. Ia menangis.
Daniel mengelus surai Chaeyeon, "tenanglah ini aku.."
Chaeyeon menangis sejadi-jadinya. Mimpi yang singkat itu membuatnya ketakutan. Ia tak mau bertemu dengan ayah tirinya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Daniel.
"Menunggu temanku.." Chaeyeon melepaskan pelukannya, "maaf"
Daniel menghapus air mata Chaeyeon, "kemana temanmu?"
"Aku tak yakin dia dimana.."
"Kenapa kau tak menghubunginya?"
Chaeyeon terdiam, "handphoneku tak ada"
Daniel menarik napas panjang, "kau selalu membuat orang lain khawatir.. kau ingat nomor teleponnya?"
Chaeyeon mengegelangkan kepala, "aku akan menunggu disini saja, dia biasanya menggunakan halte ini"
"Dia tak akan kesini, kau tahu sekarang jam berapa?"
Chaeyeon tak menjawab, ia malah memperhatikan keadaan Daniel. Ia terlihat lelah matanya sembab wajahnya merah.
"Sekarang jam 2 pagi.." Daniel menjawabnya sendiri.
"Kau tak apa-apa?" Tanya Chaeyeon.
"Aku baik-baik saja, hanya sedikit mabuk"
"Kau menyetir sendiri? Dimana managermu?"
"Dia mabuk parah, aku memutuskan pulang sendiri.. Mau membantuku?"
Chaeyeon mengangguk walaupun ia tak tahu Daniel meminta bantuan apa.
"Antar aku ke apartemen.. aku tak kuat membawa mobil sendiri"
Chaeyeon ragu, kalau ia mengantar Daniel bagaimana nanti ia pulang ke tempat Minah. Tapi ia tak bisa membiarkan Daniel memegang setir dengan keadaan mabuk.
Selama perjalanan Daniel tertidur, Chaeyeon tak mengganggunya. Chaeyeon merasa bahagia ia bisa berbicara dengan Daniel lagi, walaupun mungkin tak akan bisa seperti dulu.
Setelah setengah jam Chaeyeon memegang setir akhirnya mereka sampai di basement apartemen Daniel.
"Daniel.."
Daniel membuka matanya, ia menggerakan tubuhnya, melakukan sedikit peregangan. Kemudian keluar dari mobil. Daniel berjalan sedikit sempoyongan. Mau tak mau Chaeyeon mengantar Daniel menuju apartemennya.
Sampai di dalam apartemennya Daniel langsung menjatuhkan diri di sofa. Chaeyeon membantu pria itu membuka sepatu dan jaketnya.
Tanpa menunggu apa-apa lagi gadis itu berjalan menuju pintu berniat untuk pulang.
"Chaeyeon.." panggil Daniel. "Kau mau kemana?"
"Pulang.."
"Bisakah kau temani aku.. aku tak mau sendirian malam ini.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Undisclosed Love | Daniel.K
FanfictionAku benci kehidupanku yang seperti ini, yang selalu disakiti dan terluka. Aku ingin melawan semua orang yang menyakitiku, tapi itu hanya niatku dalam hati, kenyataannya aku tak pernah bisa membela diriku. Aku hanya bisa pasrah saat orang menyakitiku...