7219
"Niyell.."
"Niell.."
"Hmm.." Daniel menggerjapkan matanya, ia tengah tertidur saat Ong membangunkannya karena handphonenya terus berbunyi.
"Itu handphonemu, dari tadi bunyi terus" kata pria bermarga langka itu sambil menonton film di ipadnya.
"Biarkan saja" Daniel kembali menutup matanya, ia baru tidur satu jam yang lalu setelah lelah hampir seharian latihan untuk final konsernya.
"Siapa tahu penting, aku angkat ya?"
"Hmm" Daniel menutup kepalanya dengan bantal. "Mungkin itu manager hyung, bilang saja kalau aku sedang tidur"
Ong berjalan mendekati nakas yang terletak dekat jendela kamarnya. "CJ." Pekik Ong saat membaca nama yang tertera di layar handphone Daniel.
Seketika Daniel langsung terbangun saat mendengar siapa yang menghubunginya. Cepat-cepat ia menghampiri Ong, merebut handphone miliknya yang sedang di pegang oleh hyungnya itu. Untung Ong belum mengangkatnya.
"Ya?" Daniel mengangkat handphonenya, kemudian menatap Ong sekilas. Ong menyipitkan matanya sambil tersenyum. Daniel langsung keluar dari kamarnya, mencari tempat sepi supaya bisa berbicara dengan bebas.
🍓🍓🍓
Ditempat lain, Chaeyeon duduk sendiri di kafetaria rumah sakit. Ialah yang menghubungi Daniel. Setelah dua hari mereka tak bertemu dan tak saling menghubungi.
"Aku menggangumu?" Tanya Chaeyeon.
"Tidak" sebenarnya iya, karena Daniel sedang tidur. "Kau suka bunganya?"
"Iya, sangat suka.. walaupun ada orang lain yang juga suka dengan bungamu"
Chaeyeon mendengar Daniel menghela nafas. "Nancy?"
"Iya.. ia mengira kau mengirim bunga untuknya"
"Kenapa dia harus seperti itu?!" Nada suara Daniel sedikit meninggi.
"Daniel dengarkan aku.. Dia temanku, aku sangat menyayanginya.. kumohon...." air mata Chaeyeon keluar tak tertahankan. "Berkencanlah dengannya.." Ia sangat sakit harus memohon seperti ini pada Daniel.
"Aku kira kau sudah berubah pikiran Chaeyeon.."
Chaeyeon terdiam, ia tak tahu harus bagaimana lagi. Perasaan tak nyaman sangat menggerayanginya saat ia melihat Nancy terus bersedih.
"Kalau tahu kau akan berbicara tentang hal itu, aku tak akan mengangkat telepon darimu.. perasaan seseorang tak bisa dikendalikan"
"Kumohon satu kali, satu kali saja kau berkencan dengannya"
Daniel terdiam, Chaeyeon dapat merasakan kalau kekasihnya itu marah. "Aku tak mau"
Chaeyeon tahu kalau itu jawaban dari Daniel, ia tak tahu bagaimana lagi. Ia hanya bisa menitikan air matanya.
"Aku tak mau, tak akan pernah mau.."
"Baiklah... maafkan aku..." Chaeyeon mengigit-gigit bibir bawahnya, " Daniel..lebih baik kita akhiri saja hubungan kita" Chaeyeon memberanikan dirinya berkata seperti itu. Memang itu terdengar sebuah ancaman tapi tak ada pilihan lain. Ia tak mau mengecewakan sahabatnya sendiri.
Hening.
Di balkon dorm Wanna One. Daniel mematung, ia tak percaya dengan apa yang didengarnya. Ia berusaha mencerna kalimat terakhir yang Chaeyeon ucapkan. Bibirnya serasa kelu, tak dapat mengeluarkan kata yang ingin ia ucapkan. Isak tangis kekasihnya terdengar melalui handphone yang masih menempel ditelinganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Undisclosed Love | Daniel.K
FanfictionAku benci kehidupanku yang seperti ini, yang selalu disakiti dan terluka. Aku ingin melawan semua orang yang menyakitiku, tapi itu hanya niatku dalam hati, kenyataannya aku tak pernah bisa membela diriku. Aku hanya bisa pasrah saat orang menyakitiku...