18

815 112 31
                                    

281118













"Aku ingin kau jadi miliku... Chaeyeon.."

Chaeyeon terdiam, ia butuh beberapa menit untuk mencerna kalimat yang Daniel utarakan. Ia serasa terbang, entah harus senang atau harus sedih. Ia benar-benar bingung. Tak bisa ia mengeluarkan jawaban dari mulutnya, kalimat yang Daniel lontarkan juga bukan suatu pertanyaan tapi itu adalah seperti keharusan. Yang Chaeyeon lakukan hanya terpaku menatap pria tampan di sebelahnya ini. Ia teringat dengan Nancy yang sangat menyukai Daniel begitu banyak, teringat dengan Minhyun yang sepersekian persen menyambangi perasaan sukanya. Tapi tak bisa dipungkiri juga kalau dia menyukai Daniel, sebenarnya bukan Danielnya tapi si pria taman yang selalu ada untuknya.

"Kau tak ingin menjawabnya?" Tanya Daniel, pria itu menunggu Chaeyeon mengeluarkan suaranya, tapi Chaeyeon masih terdiam, "baiklah, kau sekarang miliku."

Daniel mengecup bibir Chaeyeon sekilas, saat gadis itu sedang berpikir keras. Tak ada waktu untuk menolak atau hanya sekedar bertanya. Entah kenapa dengan Daniel, kenapa dia begitu terburu-buru.

"Aku.. aku baru mengetahui identitasmu tadi" bisik Chaeyeon.

"Kita sudah mengenal begitu lama.. aku tahu ini terlalu terburu-buru" Daniel masih menatap Chaeyeon. "Kita bisa saling mengenal sambil menjalin hubungan.."

Chaeyeon masih terdiam, ini berlangsung sangat cepat sekali. Tak ada persiapan darinya.

"Tapi.. aku ingin kau merahasiakan hubungan kita.. jangan bercerita pada siapapun"

Gadis itu mengangguk, ia memang tahu apa konsekuensi berhubungan dengan idol, apalagi ini Kang Daniel, Chaeyeon benar-benar harus berhati-hati. Ia hanya bisa menikmati hubungan ini saat bersama Daniel, tapi saat jauh Daniel milik semua fansnya.

"Bagus" Daniel mengacak rambut Chaeyeon, ia tersenyum. "Kau tak perlu merasa canggung.. bagaimana kalau kita keapartemenku? aku sangat lelah."

"Iya"

                                           🍓🍓🍓




Daniel keluar dari kamarnya, ia telah mengganti pakaiannya jadi lebih santai, tshirt putih polos dan training hitam. Wajah pria itu polos tanpa makeup, rambutnya pun tak ditata seperti biasanya, tapi Daniel tetap tampan. Ditangannya Daniel membawa pakaian untuk Chaeyeon. "Apakah sekarang kau mau mengganti pakaianmu?"

Chaeyeon memang ingin mengganti pakaian, ia bahkan ingin membersihkan tubuhnya yang sangat lengket dengan keringat karena bahan dress yang ia pakai sangat gersang. Walaupun Daniel menyuruhnya untuk tak canggung dan bersikap biasa saja tapi entah kenapa ia masih merasa canggung.

"Iya" Chaeyeon berdiri mengambil pakaian yang di pegang oleh Daniel. Ia pergi kekamar mandi. Ia mengambil handuk yang berada di lemari. "Sebaiknya aku mandi."

Dibawah pancuran shower Chaeyeon terus berpikir, Chaeyeon masih tak percaya dengan semuanya. Apakah milik dan pacaran mempunyai arti sama? Pikir Chaeyeon. Dia memintaku jadi miliknya, tapi perasaannya bagaimana? Apakah dia menyukaiku? Semua pertanyaan hadir di benaknya.





Chaeyeon selesai membersihkan diri, ia juga telah berganti pakaian menggunakan tshirt kuning dan training hitam milik Daniel. Rambutnya yang basah ia gulung menggunakan handuk. Gadis itu melihat Daniel yang sedang terbaring di sofa sambil memainkan handphonenya.

"Sudah selesai?" Tanya Daniel sambil melirik Chaeyeon.

"Iya, ini sangat nyaman sekali" Chaeyeon tersenyum.

Daniel terduduk kemudian meletakan handphonenya di meja, ia menyuruh Chaeyeon untuk duduk disampingnya. "Duduklah." Gadis itu mengikuti perintah Daniel. "Apakah kau tak ingin bertanya apapun padaku?" Tanya Daniel.

"Banyak sekali, aku saja sekarang masih terkejut kalau di balik maskermu itu adalah Kang Daniel." Chaeyeon tertawa.

"Kau tak menyukainya?"

"Bukan begitu.. aku kira kau mempunyai luka diwajahmu, karena kau selalu menggunakan masker"

Daniel menatap Chaeyeon, ia mengganti posisi badannya menghadap gadis itu. Wajahnya kembali mendekati wajah Chaeyeon. Chaeyeon salah tingkah, ia mundur sedikit demi sedikit. Ia menggigit bibir bawahnya.

"Itulah mengapa aku menyukaimu, kau tak melihat orang dari fisiknya." Daniel meneliti wajah cantik Chaeyeon, matanya menangkap bibir gadis itu. "Sekarang bibir itu miliku, kau tak boleh menggigitnya seperti itu." Daniel kembali menatap manik Chaeyeon. Pria itu mencondongkan tubuhnya kearah Chaeyeon.

Dada Chaeyeon berdetak tak beraturan, ia seperti melayang sekarang. Wangi sabun pria itu tercium, sangat menggiurkan. Tatapan matanya tajam mengintimidasi. Wajah Daniel hanya berjarak kurang dari seperempat meter. Dan semakin mendekat, semakin mendekat hingga tak ada jarak untuk bernafas.

Pria itu dengan cepat menekan mulutnya ke arah mulut Chaeyeon. Lidahnya memisahkah bibir Chaeyeon dan meluncur masuk kedalam mulut gadis itu. Samar-samar aroma Daniel berasa pleasia rasa peach, sangat menyegarkan.

Chaeyeon membiarkan Daniel menciumnya, ia tak menghindarinya apalagi menolaknya, gadis itupun sama-sama menikmatinya. Daniel sangat pintar memainkan lidahnya, membuat Chaeyeon lupa diri. Tanpa sadar tubuh Chaeyeon sudah berbaring di sofa dan tubuh Daniel berada di atasnya. Tangan pria itu menahan tubuhnya supaya tak membebani tubuh Chaeyeon.

Daniel melepaskan ciumannya, tapi ia kembali merangsang libido Chaeyeon dengan menjelajah leher gadis itu. Pria itu menggigit dan menjilat leher Chaeyeon dengan nafsu yang menggebu. Ia tak dapat dihentikan.

Handuk yang menggulung rambut Chaeyeon terlepas, tubuhnya menggeliat di bawah tubuh Daniel. Chaeyeon dapat merasakan gesekan dari kejantanan Daniel yang sudah keras. Sudah lama sekali ia tak merasakan ciuman yang seperti ini. Chaeyeon sangat menyukai cara Daniel memperlakukan tubuhnya, ia tak mau Daniel mengakhiri ciumannya.

Wajah Daniel sekarang berada di area dada Chaeyeon, ia mulai mempermainkan payudara gadis itu. Salah satu tangannya menaikan tshirt yang Chaeyeon gunakan, memperlihatkan bra yang melindungi buah dada. Daniel menciumi dada Chaeyeon, merayap sampai ia menemukan puting gadis itu. Pria itu mengigit puting Chaeyeon dan Chaeyeon memekik nikmat.

Daniel melepaskan gigitannya, salah satu tangannya mengembalikan tshirt Chaeyeon menutupi dadanya. Pria itu kembali menatap Chaeyeon dengan mata setengah menutup. Terlihat sekali erotisisme Daniel sudah menguasinya. Pria itu kembali melahap bibir Chaeyeon, kembali menautkan lidahnya dengan lidah Chaeyeon. Ia mengigit bibir gadis itu kemudian melepaskan ciumannya.

Daniel membenarkan posisinya, ia terduduk sambil nafasnya masih terengah-engah. Matanya kembali menatap Chaeyeon yang masih terbaring di sofa. Ia tersenyum. "Itu akan menjadi hobi baruku."

Bibir Chaeyeon terasa bengkak, pipinya merah. Gadis itu merasa sedikit kecewa Daniel melepaskan ciumannya. Karena ciuman Daniel dapat melupakan dunia.

Daniel membantu Chaeyeon untuk duduk, nafas Chaeyeon juga terengah-engah. Pria itu kembali membaringkan tubuhnya, dengan paha Chaeyeon sebagai bantalnya.

"Biarkan aku seperti ini sebentar" ucap Daniel, ia menutup matanya.

Chaeyeon tersenyum, ia sungguh tak menyangka apa yang terjadi hari ini. Malam ini sungguh sangat panjang baginya, dimulai dari pesta Nancy yang sangat tidak nyaman sampai ia mandapatkan Kang Daniel dipangkuannya.

"Nancy.." gumam Chaeyeon, ia menatap Daniel yang sudah menjelajahi mimpi, tangannya mengusap surai Daniel.

Apa yang akan terjadi bila Nancy mengetahui hubungannya dengan Daniel. Ya tuhan, aku sudah mengecewakannya, Minhyun oppa juga.. pikir Chaeyeon. Tapi sekarang nama Kang Daniel sudah berada dihatinya. Begitu cepatnya. Ia sekarang tahu alasan semua orang menyukai Daniel. Pria ini seperti magnet, mempunyai daya tarik yang luar biasa.

     

                                     🍅TAMAT🍅





















Eh ga jadi 😆

Tbc.

Undisclosed Love | Daniel.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang