38

590 76 30
                                    

7419


















Selama didalam mobil, Daniel terus menggenggam jemari Chaeyeon. Dengan perasaan khawatir ia memacu mobilnya melewati jalanan menuju rumah sakit. Ia tak peduli lagi walau harus ditinggal fansnya.

Keadaan Chaeyeon sekarang sangat mengkhawatirkannya. Luka robek dan lebam kembali memenuhi wajah dan tubuh gadis itu. Ia menyadari kalau semua ini adalah salahnya. Salahnya karena telah mencintai dan menyayangi gadis ini. Egonya juga karena berani-beraninya menjalin hubungan dengan Chaeyeon sehingga membuatnya terluka. Tapi sekarang sudah terlambat, ia ingin membahagiakan dan memperjuangkan Chaeyeon dihidupnya.

Mata Daniel terus-terusan melirik kearah Chaeyeon yang terkulai lemah bersandar pada jok mobilnya. Untungnya jalanan sedang tak ramai sehingga perjalanan menuju rumah sakit tak terhambat oleh macet. Dengan cekatan pria bergigi kelinci ini kembali menggendong Chaeyeon saat mereka sudah sampai di UGD rumah sakit.

Setelah satu jam lebih ditangani di UGD, akhirnya Chaeyeon dipindah kekamar pasien. Daniel yang mengurus semuanya, ia menyadari banyak yang mengenalinya walau wajahnya sudah ditutup menggunakan masker.

"Daniel.." bisik Chaeyeon saat ia mulai sadar, ia melihat Daniel duduk di samping ranjangnya, "aku kira kau sudah pergi."

"Aku tak bisa pergi begitu saja" jawab Daniel tersenyum, pria itu membelai surai Chaeyeon. "Tubuhmu masih sakit?"

"Iya.. tapi kau tahu sendiri, aku sudah terbisa seperti ini" gadis itu tertawa ringan.

"Maafkan aku.. maaf juga fansku" Daniel menggenggam tangan Chaeyeon dan menciumnya.

"Kenapa harus minta maaf.. sekarang bagaimana dengan mereka? Bagaimana kalau mereka meninggalkanmu?"

"Kalau memang mereka fansku, mereka akan mengerti dan menerima hubungan kita" jawab Daniel.

Chaeyeon tersenyum, mereka bedua saling tatap sambil bergelut dengan pikiran masing-masing.

"Kau tahu dari mana mereka mendatangi agency?"

"Salah seorang staff melakukan siaran langsung di snsnya.. awalnya aku tak tahu itu kau, lalu ia berbincang dengan temannya membicarakanmu dan fans ku"

"--Lalu kau datang" sambung Chaeyeon.

"Iya, untungnya aku cepat mendatangimu.. Nancy sudah hilang akal juga"

Chaeyeon mengeluarkan air matanya, teringat persahabatannya dengan Nancy. Sekarang semuanya sudah hancur, ia tak akan pernah lagi mengenal Nancy. Ia juga tak akan pernah bekerja membantu manager Lee lagi.

"Bagaimana keadaan Nancy?" Tanya Chaeyeon.

"Aku tak tahu keadaanya seperti apa sekarang, tadi Minhyun hyung meneleponmu, ia meminta maaf atas perlakuan Nancy tadi.. " Jawab Daniel sambil menciumi jemari Chaeyeon.

"Aku sudah mengecewakan Nancy.." kata Chaeyeon.

"--Juga mengecewakan Minhyun hyung" Daniel tersenyum, "dia menyukaimu"

"Tapi lebih banyak orang yang membenciku sekarang.. aku ingin melihat sns"

"Jangan melihat sns untuk sementara.. aku akan menyimpan handphonemu untuk sementara waktu" Daniel kembali membelai surai Chaeyeon. "Kau lapar?"

Chaeyeon mengangguk.

"Ingin makan sesuatu?"

"Apa saja, yang pasti aku makan" Chaeyeon tertawa.

Daniel berdiri kemudian memgecup kening Chaeyeon, ia mengeluarkan handphonenya kemudian memesan makanan.

Undisclosed Love | Daniel.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang