39

652 71 37
                                        

12419


















Setelah kedatangan Seol siang hari, membuat pikiran Chaeyeon semakin terbuka. Ia terus-terusan memikirkan karir Daniel juga orang-orang yang tersakti karena hubungannya dengan pria Busan itu. Sebenarnya ini kesempatannya untuk lepas dari tuan Kim dan ayah tirinya, karena Seol telah menawarkan sesuatu kalau ia mau meninggalkan Daniel. Sungguh, hatinya tak mau melakukan itu. Tapi disamping itu, kalau ia putus dengan Daniel, Daniel bisa lebih fokus pada masalah dan karirnya.

"Chaeyeon.." tegur Minah.

"Ya?" Pikiran Chaeyeon langsung buyar.

"Kau tak apa-apa? Sepertinya dari tadi kau murung terus."

"Tidak. Aku tak apa-apa."

"Benarkah? Apa karena obrolanmu dengan wanita bernama Seol itu? Sebenarnya siapa dia?" Introgasi Minah.

"Dia hanya menengokku saja, tak ada hal penting yang ia bicarakan. Tapi aku minta, kau jangan memberitahu Daniel tentang kedatangan Seol."

"Kenapa?" Tanya Minah curiga.

Chaeyeon merenung, ia memikirkan apa jawaban yang bagus untuk diberikan pada Minah. "Tak apa-apa."

Minah masih menatap Chaeyeon curiga, ia yakin pasti ada apa-apa dengan temannya itu. "Kalau ada apa-apa kau beritahu aku okay?"

"Tentu saja" jawab Chaeyeon tersenyum.




Hari telah berganti, kondisi Chaeyeon sudah berangsur baik. Dokter juga sudah mengijinkan pulang esok. Hari itu Daniel menemaninya.

Wajah Daniel terlihat sangat lelah, lingkar matanya sangat kentara. Mungkin banyak sekali masalah yang menghampiri Daniel, tapi pria itu jarang membicarakan masalahnya dengan Chaeyeon. Apalagi dengan kondisi Chaeyeon seperti sekarang.

Daniel menelungkupkan tubuhnya di samping ranjang Chaeyeon dengan salah satu lengan sebagai bantalannya, ia tertidur. Chaeyeon menyapukan dan mengelus rambut Daniel dengan jemarinya, ia duduk di ranjang sambil memperhatikan Daniel yang lelap.

"Aku mencintaimu Daniel.." ucap Chaeyeon. Terselip nada sedih dari suaranya. Sangat berat untuk menjalin hubungan dengan Daniel, tapi untuk jatuh cinta padanya itu sangat gampang. Banyak sekali pesona yang tak bisa ditolak darinya. Dari awal ia tahu kalau itu Kang Daniel, harusnya Chaeyeon sadar kalau ia tak boleh jatuh lebih jauh tentang perasaannya pada Daniel.

Daniel mengerjapkan matanya, ia menengadah mengintip Chaeyeon dari balik lengannya. Tersenyum, mendengar kata-kata yang diucapkan pacarnya itu. Tapi ia langsung mengangkat tubuhnya, begitu melihat Chaeyeon menitikan air mata.

"Hei, kenapa menangis?" Daniel menghapus air mata yang sudah mengalir.

"Tidak. Aku hanya senang kau ada disini" jawab Chaeyeon.

"Kau tak bohongkan?" Tanya Daniel curiga.

Chaeyeon menggelengkan kepala.

Daniel berganti posisi, ia duduk di ranjang. Tangannya menarik tubuh Chaeyeon kepelukannya. Ia memeluk gadisnya erat. Mencurahkan semua rasa lelah yang sudah ia lalui.

"Kalau ada apa-apa beritahu aku" kata Daniel.

Chaeyeon tak menjawabnya, ia diam. Ia melingkarkan tangannya di tubuh Daniel, membalas pelukan hangat pria itu. Wangi parfum Daniel, tercium sangat enak diindra penciumannya. Menenangkan.

"Ayo kita pergi berlibur" ucap Daniel. "Kita berdua."

"Hmm.. kemana?" Tanya Chaeyeon.

"Kau mau kemana?" Daniel balik bertanya.

Undisclosed Love | Daniel.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang