Chapter 11 - Be weird

118 8 0
                                    

"Lo"

__________

Angelapun terdiam ia tiba tiba saja seperti merasa ada kutub es yang memadamkan kobaran apinya

"Lo udah masuk sekolah? Lo kenapa ga.." Ucapan Angela menggantung karena ia melihat orang di depannya acuh terhadapnya,

Orang itu menghela nafas kasar dan kembali memasang headsetnya

Namun tiba tiba Angela menahan tangannya agar tidak memakai headsetnya itu

"Oke, gue gaakan bertanya tentang hal itu kalau emang lo gamau jawab, tapi setidaknya tolong dengarkan gue jangan langsung pergi dan acuhkan gue seperti yang terjadi di taman waktu itu" 

(Author note: Look at Chapter 7 )






Tidak ada jawaban

Angela menatap mata orang itu begitupula dengannya, dan entah mengapa Angela merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya

Orang itupun melihat ke arah tangannya yang membuat Angela tersadar

Angela melihat tangannya yang memegang tangan orang itu dengan kuat, sontak Angela melepaskan tangannya dan mengatur nafasnya

"Emm so- sory y-ya" Ucap Angela terbata bata, dan ia berusaha mengalihkan pandangannya dari orang itu

Namun orang itu berdiri dan memasukan jarinya di kantung celana, lalu melangkahkan kakinya hingga tepat di samping Angela, Angela terdiam menelan salivanya yang terasa berat, saat orang itu sudah melewatinya, Angelapun teringat sesuatu

"Tunggu!" Ucap Angela memutarbalik tubuhnya dan ia melihat orang itu langsung terdiam tanpa menoleh

"Gue cuma mau bilang, kita kan punya peraturan, dan lo tau membuang sampah sembarangan salah satu pelanggarannya bukan?" Ucap Angela sambil mengangkat botol minum yang sedaritadi ia pegang

Orang itu memutarbalik tubuhnya kearah Angela, dengan wajah yang sangat tidak bersahabat hingga membuat Angela bergidik ngeri

Orang itu berjalan mendekati Angela, seketika pikiran Angela terasa kosong, ia merasakan detak jantungnya yang bergetar dengan hebat, iapun melangkahkan kakinya dengan perlahan saat orang itu terus melangkahkan kakinya mendekati Angela

'DUG'

Angela merasa bahwa dirinya sudah sampai di ujung dan tidak bisa lagi mundur, hingga akhirnya Angela memejamkan matanya















'Tring'




Seketikapula ia merasa bahwa botol yang ia pegang hilang, lalu mendengar suara dari botol kaleng
dan tempat sampah yang terbuat dari besi saling bersentuhan

Angela langsung membuka matanya dan melihat orang itu sudah berada di tangga paling atas

"Nih" Ucap orang itu sambil melemparkan sesuatu kearah Angela membuat Angela sontak panik dan menangkapnya, ia mengerjapkan matanya berkali kali

"Coklat lo, kasian kan kalau pacar lo udah ngasih tapi lo buang gitu aja" Ucap orang itu lalu memasukan jarinya ke kantung celana dan menuruni anak tangga

'Ah iya, coklat' Batin Angela memandang coklat dan memandang orang itu yang menuruni anak tangga dengan detakan yang lebih cepat seakan ingin melompat keluar dari tubuhnya

"Shit! Gue kenapa sih? Ini lagi jantung perasaan berdetak mulu!" Gumam Angela bertingkah aneh

"Eh? Kalau gak berdetak gue mati lah ya, bloon ih" Ucap Angela memukul palanya pelan dan ia berjalan kembali ke kelasnya

Saat Angela sampai di tangga paling atas, ia melihat tempat sampah dan botol minum yang tadi ia pegang

"Dasar manusia, udah tau fasilitasnya di depan mata, tapi masih aja melanggar peraturan, ck!"

"Eh tapi tunggu dulu, apa tadi katanya? Coklat? Pacar?"

______________

Beberapa hari telah berlalu, Angelapun tidak melihat sosok misterius itu lagi

Mengapa Misterius? Karena Angela benar benar tidak tau siapa dia dan sikapnya dari awal kejadian memalukan dalam hidup Angela sampai waktuitupun berbeda, mungkin karena moodnya juga yang tidak jelas. Ah tidak, orangnya juga tidak jelas. Namun entah mengapa Angela sangat penasaran dengan orang itu, terlebih lagi dengan jantungnya yan- ah sudahlah.

Semenjak kejadian itu, setiap kali Angela ingin memasuki ruang kelas, ia selalu mendongak keatas dan mengharapkan orang itu ada di atas, namun seketika itupula Angela merutuki dirinya yang bertindak sangat bodoh

"ANGELA!!"

Teriak seseorang membuat Angela tersadar dari lamunannya dan berdecak kesal

"Jadi gimana?" Ucap Cindy dengan salah satu alis yang terangkat

"Gimana apanya?"

"Ah lo, gak dengerin lagi kan. Lo tuh aneh tau gak, apa karena anak yang di kantin itu t-"
( Author note : Look at Chapter 4)

"Ah, apaan sih Cindy!"

"Abisnya semenjak itu sih"
( Author note : Look at Chapter 6 )

"Lagian lo kenapa sih kaya orang yang paling menderita di dunia aja banyak pikiran, tua sebelum waktunya baru tau rasa lo!" Ucap Fanndy yang sedikit menasehati

"Emang tadi apaan sih?" Ucap Angela mengalihkan pembicaraan

"Buat nanti malem lo bawa apa, kan kita nginep 3 angka-"

"- HAH?" Ucap Angela terkejut hingga memotong pembicaraan Cindy

"Biasa aja dong, kan udah lama di kasihtaunya" Ucap Cindy juga terkejut karena teriakan Angela secara tiba tiba

"Tumben banget lo pelupa gitu" Ucap Fanndy tiba tiba

"Ah ya, dimana nginepnya? Sekolah?" Ucap Angela lagi lagi mengalihkan pembicaraan

"Ya engga lah! Di sekolah mah ogah gue, serem" Ucap Cindy mengusap bahunya, ia merasa merinding

"Bisa gak sih gausah ikut?" Tanya Angela

"Engga lah! Emang kenapa sih?" Fanndy memasang wajah penasaran

"Ah muka lo jelek, biasa aja dong" Ucap Angela menutup wajah Fanndy dengan tangannya

"Gue gamau ikut ah, takut. Cindy di sekolah takut kan? Gue mah dimana aja tetep takut" tambah Angela

"Ngapain takut? Kita kan di taman yang deket sekolah, lagian banyak rumah penduduk kok, ada satpam yang keliling juga katanya" Ucap Cindy memberi info yang sama sekali tidak Angela butuhkan

"Iya, taman yang waktu lo di tembak kak Willy itu loh" Ucap Fanndy seketika mengingat sesuatu yang sangat berharga baginya

"Ah iya benar tuh, cieee asik" Ledek Cindy

"Apasih kalian, udah ah pokonya gue gaikut!" Tegas Angela melipatkan kedua tangannya di dada

"Kenapa sih? Alasan lo gak logis tau gak, lagian malem minggu kita kan jadi bsa malem mingguan" Ucap Cindy tersenyum lebar

"Tau sih! Punya pacar ge engga, ngapain atuh mblo ngerem di kamar? Bertelor lo? Haha" Ejek Fanndy dengan tawa yang sangat kencang, sepertinya dia sangat puas dengan ledekannya, padahal dia juga sendiri tidak punya pacar. Menertawai diri sendiri, kasihan.

"Bu-"

"-udah, tenang aja oke, lo harus ikut, titik!" Tegas Cindy memotong ucapan Angela

Angela menghela nafasnya kasar dan melihat kedua teman di depannya dengan malas

'Bukan masalah pacar, ngapain juga punya pacar? Gak penting, gak butuh. Yang penting dan yang gue butuhin itu bersantai, istirahat dirumah, menghilangkan penaattt bukan malah begini, huh'

_____________

TBC 😘😘 ASIK UPDTE 2 CHAPTER🍭 DEMI KALIAN APA SIH YG ENGGA?:V *UWEKK JYJYQ ACUTU😂

TLG VOMMENTNYA AGAR AKU SEMANGAT, 😍

SEMOGA MEMUASKAN, HAPPY READING GUYS, LOVE U ALL😘😘

Boomerang ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang