Chapter 35 - Pan Out

68 3 0
                                    

Hari ini sepertinya cuacanya sangat tidak mendukung. Lihat saja, siang hari tapi tidak terang seperti biasanya. Awan mendung menutupi langit yang cerah seperti hati yang tak kunjung menemukan cahaya dari kegelapan.

Terasa angin yang menghembuskan jiwa, membawa seribu macam kata yang tak bisa diungkapkan.

"Angela"

"Hm?" Jawab Angela menoleh ke sumber suara yang berada di sampingnya,

Angela sedang berjalan menyusuri jalanan yang cukup ramai, dengan kedua lelaki yang berdiri tepat di samping kanan kirinya

"Terimakasih ya" ucapnya sangat tulus

"Terimakasih untuk apa, Stevan?"  Angela menaikan sebelah alisnya menatap Stevan

"Untuk segalanya. Berkat lo, gue dan Hendrik sudah tidak ada kesalahpahaman lagi, tinggal urusan hati mau dibagaimanakan nantinya, yang pasti semua akan lebih baik dari sebelumnya" Ucap Stevan dibalas senyuman oleh Angela

"Samasama, gue seneng dengernya"

"Armand, sorry ya lo malah jadi traktirin gadis kecil ini seharusnya kan gue yang traktir lo" Ucap Stevan menoleh ke Armand, di samping Angela sambil mengacak rambut Angela gemas

"Anak kecil?" Ucap Angela tak di hiraukan Stevan

"Selow aja, masih ada lain waktu. Intinya jangan lupa lo berhutang sama gue, ok" Armand tersenyum sambil mengedipkan matanya membuat Angela dan Stevan menatapnya dengan tatapan jijik

"Ahsiyaapppp" Stevan mengacungkan jempolnya tepat di wajah Armand membuat Armand menyingkirkan tangan Stevan dan membersihkan wajahnya

"Oh ya, satu lagi Angela" ucap Stevan seperti ingat suatu hal

"Hm?"

"Papah gue udah cerita semuanya dan keluarga gue sedang mencari jalan keluarnya. Gue udah dengar semua dari papah, sekarang semua sudah membaik. Terimakasih banyak ya, My Angel" Stevan tersenyum sangat hangat membuat Angela merasakan debaran yang sangat kencang di dadanya

"Eh? Ah, iya sama sama Stevan, syukurlah kalau gitu" Angela tersenyum


Tak lama kemudian, Stevan memegang tangan Angela membuat Angela berhenti dan mereka berdua saling bertatapan

Terlihat wajah Stevan yang terlihat serius, sementara Angela mengkerutkna keningnya tidak mengerti apa yang telah terjadi

"Stevan? Ada apa?"

Stevan mendekatkan wajahnya ke arah Angela, membuat Angela membuka matanya lebar lebar dan merasakan debaran di dadanya

"Oh C'mon. Harus banget ya gue jadi nyamuk begini?" Gerutu Armand menatap mereka berdua dengan malas

Stevan terus mendekatkan wajahnya, sementara Angela menjauh perlahan dengan tatapan bingung

'Apa yang akan dia lakukan? Kumohon hati, tenanglah'

Disaat wajah Stevan sangat dekat dengan Angela, tanpa Angela sadari ia menutup matanya.

Stevan melihat reaksi Angela dan menahan tawanya karena mengerti apa yang difikirkan oleh Angela

Stevan langsung mengambil daun yang berada di kepala Angela dan kembali ketempatnya

Stevan menatap kearah Armand, terlihat Armand yang berbicara tanpa suara tersebut namun Stevan dapat dengan jelas membaca bibir Armand

'Dasar brengsek, sialan'

Stevan tersenyum lebar, sementara Armand menahan tawanya sambil menggelengkan kepalanya

Boomerang ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang