"STEVAN!!" Teriak Angela saat ia melihat punggung laki laki yang sangat ia kenal, yang sangat ia rindukan sedang berdiri di depan pemeriksaan untuk masuk kedalam pesawatnya nanti
Angela berlari, dan Stevanpun menoleh tanpa Angela sadari air matanya mengalir terus membasahi pipinya
"Jangan pergi Stevan, gue mohon. gue mencintai lo" Ucap Angela memeluk Stevan sangat erat, namun Stevan tidak membalasnya
"gue tau gue salah gue minta maaf tapi tolong jangan hukum gue seperti ini, cukup gue tersiksa karena merindukan lo yang tidak bisa gue gapai, tapi jangan menghilang dari pandangan gue, ya?"
Stevan tidak menjawab dan tidak membalas pelukannya, ia memegang pundak Angela dan melepaskan pelukannya
"kesalahan apa yang telah lo perbuat sama gue, Angela?"
"Karena gue waktu di restoran, malah memilih dengan laki laki lain dibandingkan dengan lo, waktu itu gue lagi bantuin Gabby, ditambah gue fikir ini adalah hal yang baik buat kita, karena gue gak mau gue, lo ataupun Shinta terluka, tapi ternyata gue salah. Justru gue semakin tersiksa karena itu, Shinta semakin jauh dan lo semakin sulit untuk gue gapai"
Stevan menaikkan sebelah alisnya dan melipat kedua tangannya menatap Angela yang menangis
"Itu aja? Aduh gue harus naik pesawat nih mau ter-"
"-ada lagi!! Maaf karena gue telat menyadari perasaan gue, karena gue telat mengungkapkan perasaan gue, karena gue lebih mementingkan ego gue sendiri, maaf"
"Begitukah?"
"Eh? Iya! Maka dari itu tolong jangan pergi, kalau lo gabisa berada di sisi gue, setidaknya lo harus berada di pandangan gue, Stevan" ucap Angela menatap Stevan sendu
"Tapi gue harus pergi tuh"
Ddrrtt drrttt
Handphone Stevan berbunyi tepat ketika Angela ingin membuka suaranya
"Sebentar ya Angela"
Stevan menggeser slide answer dan menempelkan benda pipih itu ke telinganya
Sementara Angela menatap Stevan kesal, bagaimana bisa ia masih bersikap menyebalkan seperti itu? Apakah dia tidak ada perasaan sedikitpun untuk Angela? Lalu waktu itu, kenapa dia bersikap seperti sangat mencintai Angela dan sangat tersakiti karena Angela? Kalau bukan karena Angela mencintainya, ia tidak akan mau berlari sambil menangis mencari Stevan
"Hallo, ya ini aku"
"..."
"Ah, aku masih di bandara belum naik pesawatnta, Angelanya masih nangis gitu, Tante"
Angela mengkerutkan keningnya saat ia mendengar percakapan Stevan, apa maksudnya?
"..."
"Ah iya, aku berikan telfonnya"
Stevan mengulurkan tangannya memberikan benda pipih tersebut kepada Angela, sementara Angela diam, mengkerutkan keningnya sambil menatap handphone Stevan dan Stevan secara bergantian
"Mamah lo ini Angela, angkat" Ucap Stevan sambil menggoyangkan handphonenya karena mengerti maksud Angela yang hanya diam saja
Angela mengambil handphone Stevan dan menempelkannya di telinganya
"Hallo, ma-"
"OMG Angela!! Kenapa lama sekali sih kamu tinggal naik pesawat aja!! Para keluarga sudah menunggu di New York, dan yang lainnya sudah menunggu di pesawat. Stevan menunggumu lama di bandara tapi kenapa kamu segala pake acara nangis nangis sih? Cepat naik dasar anak nakal!"
"Eh? New Yo-"
Angela terkejut, ia mencoba mencerna ucapan mamahnya, namun saat ia paham, iapun ingat suatu hal
"Ah, pantas saja sekeluarga pergi tanpa mengajakku, katanya bisnis papa. Tapi ternyata kalian ke New York? Tapi kenapa Ste-"
"-cepatlah dasar banyak omong! .. Tuutt.."
telfonpun dimatikan tepat setelah mamahnya Angela memotong ucapannya
Angela mengkerutkan keningnya sambil menatap handphone Stevan, namun tak lama kemudian muncul wallpaper handphone Stevan yang menunjukkan foto mereka berdua dan itu membuat Angela tersenyum melihatnya
"Ayo Angela" Stevan menarik tangan Angela, seketika Angela sadar akan sesuatu
"Tunggu, maksudnya ini apa ya?"
"Nanti juga lo tau, ayo" stevan menarik tangan Angela namun lagi lagi Angela menahannya
"Tapi berarti lo gak pergi dari gue kan?"
Stevan menghela nafasnya, lalu ia berjalan mendekati Angela hingga dirinya sangat dekat membuat Angela menahan nafasnya
"Gue gak akan pernah pergi dari lo, kalau gitu bisakah kita berangkat, ratu bawelku?" Stevan langsung menarik Angela sementara Angela hanya pasrah mengikuti Stevan
"Cih, dasar. Baiklah, Raja esku" Stevan tersenyum mendengarnya begitupula dengan Angela
hati Angela berdebar sangat cepat, rasanya seperti mimpi indah dan tidak ada yang boleh membangunkannya
Ia tersenyum melihat tangannya yang di genggam kuat oleh Stevan, dan Stevan yang berjalan di depannya
'Akhirnya, akhirnya rasa sakitku berakhir. Akhirnya kisah cintaku bisa dimulai kembali. Terimakasih, Tuhan'
Lihat? Benarkan? Penantianku tidak siasia, membuahkan hasil! Meski kecil kemungkinannya, jika kamu percaya kamu pasti bisa mendapatkannya
Dear Stevan,
Kamu tau apa yang paling aku syukuri? Tentu saja hadirnya dirimu disampingku
Kamu tau apa yang paling membuatku tertawa? Mendengar leluconmu yang bahkan tidak terdengar lucu
Kamu tau apa yang paling aku rindukan? Kejahilanmu yang sering membuatku kesal dan marah
Kamu tau apa yang paling indah dari pelangi? Yaitu melihat senyummu yang hanya di tunjukkan kepadaku.
Kamu tau apa yang paling membuatku kesal? Melihatmu bersama wanita lain
Kamu, adalah anugerah terindah yang Tuhan ciptakan untukku, seperti kebanyakan pasangan, aku akan berterimakasih karena ibumu telah melahirkan dirimu.
Lucu bukan? Ketika kita melihat kebelakang, di saat kamu acuh kepadaku, lalu kamu peduli kepadaku, kamu marah kepadaku, lalu kamu mengacuhkanku lagi.
Aku tidak percaya, laki laki dingin sepertimu bisa meluluhkan hatiku, membuatku mampu bertahan menghadapi semua rasa sakit yang telah kita lalui bersama
Meskipun kau tidak menunjukkannya, tapi aku tau kau berjuang untuk aku, untuk kita.
maafkan aku, karena aku terlalu lama berfikir, terlalu mementingkan egoku, terlalu mempedulikan yang tidak penting hingga akhirnya kau tersakiti dan jauh dariku.
Terimakasih, terimakasih karena kau telah menungguku, telah kembali kepadaku
Aku mencintaimu
Stevan
- The End -
________________________________
YEEAAYYY ❤❤❤ AKHIRNYA TAMAAT 🎊🎊🎊🎊🎊🎊
VOMMENTNYA YA ❤❤❤
SEMOGA TIDAK MENGECEWAKAN ❤❤❤
- HAPPY READING -
KAMU SEDANG MEMBACA
Boomerang ( Completed )
Teen FictionPercayalah, apapun yang kita lakukan di dunia ini akan berbalik menerpa kita, baik saat itu juga maupun beberapa tahun kedepan, baik kepada dirimu atau kepada keluargamu nanti Dan itu disebut dengan, KARMA, Karma like a Bomerang tidak pernah memanda...