Chapter 16 - It Is Wrong ?

100 6 0
                                    

'Gue gak tau kenapa tapi kayanya ada sesuatu yang bikin gue pingin dekat sama lo, Stevan'

______________

Detik berikutnya Angela tersadar dengan apa yang ia fikirkan, iapun langsung memukul kepalanya pelan

"Gue ini mikirin apasih" Gumam Angela lalu ia berjalan menghampiri kegiatan sekolahnya

___________________

"Angela, masalah ini belum selesai?" Tanya Cindy dengan raut wajah khawatir

"Gue kaget loh lo dipanggil ke ruang bk sekarang, gue fikir udah selesai" ucap Fanndy menatap Angela, Fanndy sedang duduk di meja Angela

Saat ini, jam pelajaran sedang kosong karena guru yang mengajar sedang ada urusan, hingga akhirnya suasana kelaspun gaduh dan mereka sibuk dengan urusannya masing masing

Hingga akhirnya ada salah satu anak osis yang memberitahukan Angela bahwa Angela di panggil ke ruang BK pada saat istirahat nanti

"Gue juga gaktau, gue kira udah dianggap selesai karena pas senin kemarin ngga ada panggilan, eh taunya malah sekarang" Ucap Angela lalu berdiri dari tempat duduknya

"Lo mau kemana? Bukannya jam istirahat masih lama?" Tanya Cindy saat melihat Angela berdiri, sepertinya Cindy sudah mengetahui maksud Angela berdiri

"5 menit lagi, gpp lah gue kesana duluan, toh disini ngga ada pelajaran juga" Ucap Angela sambil melihat kearah jam tangannya

"Mau ditemenin?" Tanya Fanndy menawarkan diri, namun Angela langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

____________

"Saya tidak habis fikir kenapa kamu tidak ada kapok kapoknya ya, Stevan" ucap seorang lakilaki separuh baya itu, dengan tatapan lelah kepada Stevan

"Dia gila pak! " Haikal membuka suaranya membuat Stevan menatapnya sinis, meskipun Angela berada di antara Stevan dan Haikal, masih terlihat dengan jelas Haikal yang menatap Stevan remeh

"Saya tidak menyuruhmu untuk berbicara, Haikal. Saya sudah tau semua ceritanya dari Willy, dan juga mendengar cerita dari kalian tadi" Ucapnya dengan tatapan tajam

"Pak Somad, saya sudah ceritakan semuanya dan saya ini korban, bapak tidak percaya juga dengan saya?" Ucap Angela membuka suaranya

"Saya tahu, tapi Stevan tetaplah bersalah, lagipula tidak ada bukti yang mendukung. Apalagi dari kemarin Stevan sudah berbuat ulah" Ucap Pak Somad menautkan kedua tangannya diatas meja

Angela menoleh kearah Stevan, terlihat rahang Stevan yang mengeras, dan kepalan tangannya yang sangat keras membuat buku buku tangannya memutih, tanpa berfikir panjang, Angelapun langsung memegang tangan Stevan berharap dapat meredupkan amarah Stevan

Stevanpun menyadari tangannya yang di pegang Angela, iapun menoleh kearah Angela yang berada tepat di sampingnya, dan melihat Angela yang tersenyum sangat hangat kepadanya

"Pak, saya tidak akan melakukan sesuatu tanpa alasan, darikemarin sampai detik inipun saya sudah memberitahukan alasannya kepada bapak, saya hanya melakukan hal yang benar pak" Ucap Stevan dengan nada selembut mungkin

"Sudahlah, saya harus berbicara kepada orang tua kalian, saya akan memanggil orang tua kalian dan diharuskan datang hari ini" Ucap Pak Somad mengambil keputusan

"Kenapa harus orang tua?" Ucap Haikal terlihat panik

"Kenapa? Kau takut Haikal? Bukankah kau mengaku tidak bersalah dari kemarin?" Ucap Willy yang tiba tiba membuka suaranya, sedaritadi Willy hanya mendengarkan mereka disamping Pak Somad

Boomerang ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang