Chapter 24 - sorry

81 5 0
                                    

"Lo udah jadian sama Stevan,Ngel?"

"Ha? Lo ngomong apa sih Shin?"

"Gue sama Willy liat lo waktu itu boncengan sama Stevan pake sepedah, sweet banget ya gila!" Ucap Shinta menyenggol Angela pelan








PRANK!!



"Wah serius? Lo gak bilang sama gue?jahat lo" Ucap Cindy menaruh sendok dan garpu yang sedang ia pakai ke meja dengan kencang membuat mereka semua yang berada dalam satu meja terkejut dengan aksi Cindy

"Engga ko. Aduh jangan berisik, kita lagi di kantin" Ucap Angela malu sambil menatap sekitar.

Saat ini mereka sedang berada di kantin, dan Shintapun kali ini ikut makan bersama mereka

"oh ya, kayanya Stevan gak kelihatan lagi tuh sekarang. Dia kemana sih? Dia suka ngilang gitu ya,Ngel?" Ucap Fanndy membuat Angela tersadar. Benar juga kata Fanndy, memang akhir akhir ini Stevan tidak terlihat.

Angela sebenarnya sangat khawatir dan sedih, ia sudah coba mencarinya namun nihil. Ia juga sebenarnya penasaran namun tidak ada yang bisa ia lakukan.

"Ah ya Angela. Sebenernya gue mau ngasih tau tentang ketu basket yang selama ini gue ceritain, panggilannya di team basket itu Chill pas gue cari tau orangnya eh gataunya Chill itu sebe- "

"-Shinta, cukup ya. Bukan apa apa, tapi kan lo udah punya Kak Willy, ngapain sih lo masih bahas ketu basket itu?kan lo sendiri yang bilang kalau lo lebih srek sama kak Willy, jadi ya lo harus konsisten sama pilihan lo" ucap Angela dengan nada yang berbeda membuat Shinta, Fanndy dan Cindy terkejut mendengarnya

"Sensi amat lo, kayanya situasinya ngga tepat deh, gue bahas nanti aja deh ya,Ngel" ucap Shinta menatap Angela heran, tidak biasanya Angela bersikap seperti itu

Angela menghela nafasnya kasar, ia memijat keningnya yang terasa sangat pening. Ia pun menyadari bahwa akhir akhir ini ia lebih suka emosional, apa karena ia mengkhawatirkan Stevan?

'Lo kemana sih,Stev'

_______________________

"Angela, lo ngapain ke sini? Lo mau belajar basket lagi? Tapi Stevannya lagi gak kesini tuh"

"Ah, gue nyariin lo armand, maaf ya kalau gue ganggu lo. Abis gue nyari lo di sekolah gapernah ketemu sih, terus pas kemarin gue kesini lonya ngga ada, katanya lo kesininya hari ini jadi gue balik lagi deh" Ucap Angela tersenyum

"Ah yang benar? Lo nyariin gue apa nyariin Stevan?" Goda Armand sambil menyipitkan matanya menatap Angela membuat wajah Angela memerah

"Ah, iya itu maksudnya he he. Soalnya cuma lo teman Stevan yang gue tau. Jadi, lo tau gak Stevan dimana dan kenapa dia ngga keliatan akhir akhir ini. Kayanya dia juga ngga masuk sekolah ya?" Ucap Angela tersenyum kikuk

"Iya dia ngga masuk sekolah. Kalau soal itu, kenapa lo gak nanya langsung aja kedia, gue ngga bisa ngasih tau apapun"

"Bener kan dia ngga sekolah, kenapa sih dia? Kalau tiba tiba dia dikeluarin dari sekolah gara gara ngga masuk terus, gimana?"  Ucapan Angela membuat Armand tertawa, namun Angela menatap armand datar, ia tidak mengerti kenapa Armand tertawa. Sepertinya Angela tidak mengatakan suatu hal yang lucu.

"Ngga mungkin lah dia di keluarin dari sekolah"

"Kenapa ngga mungkin?"

"Ya pokonya ngga mungkin, lo udah coba chat dia belum?" ucap Armand mengalihkan pembicaraan, Angela menatap Armand curiga, sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan

"Itu dia! Gue gak punya kontaknya huhu. Gue nyari sosialmedianya tapi ngga ketemu" Ucap Angela sedih, ia menyesal tidak meminta saling bertukar nomor

Boomerang ( Completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang