"Ah iya"
______________
"Gimana? Diangkat ga Mand?"
"Tidak. Lo yakin handphone lo ga ketinggalan?" Ucap Armand sambil terus mendial nomer Stevan
"Yakin lah, gue ingat betul" Ucap Stevan yakin
"Terus lo yakin kalau handphone lo ada sama cewek yang lo curigakan sikapnya itu?" Ucap Armand menaikan sebelah alisnya sambil tetap menempelkan handphonenya di telinganya
"Iya"
"Lo tau gak siapa namanya?"
"Em, siapa ya? Dia sih ngenalin diri tapi gue rada lupa. Jaby? No. Gadi? No. " Stevan masih terus mengingatnya membuat Armand mentapnya malas
"Ah, Gabby. Ya, gabby"
"Dia masuk ke kelas mana?" Ucap Armand memberikan pertanyaan selanjutnya membuat Stevan terdiam
"Emang itu harus ya?" Ucapan Stevan berhasil membuat Armand menatap Stevan tidak percaya
"Jadi lo fikir lo bisa nemuin tuh cewek diantara beribu ribu orang di sini?? Kalau gue sih ogah, males banget"
"Ya kan dia murid baru. Justru karena gue males dan curiga sama dia, makanya gue gak nanya sedikitpun tentang dia" ucap Stevan membela diri
"Ya iya sih tapi lo mau nanya ada murid baru atau tidak satu persatu dari kelas ke kelas yang jumlahnya tak terhingga ini? Ah, kan kalau udah kaya gini siapa yang repot? Gue!! Gue gamau ah, gue gamau nolongin lo. PR banget gue kaya gitu" ucap Armand menatap Stevan tajam, namun Stevan hanya nyengir kuda menatap Armand
"Ah hayolah. Nanti kita ke cafe deh, gue traktir. Sekalian ketemu kesukaan lo, itu yang bening bening disana." Goda Stevan menaik turunkan alisnya membuat Armand berusaha menatapnya malas dan bertingkah seolah olah sedang mempertimbangkannya. Padahal, dia sangat senang akan penawaran Stevan.
"Em, oke"
___________________
'Dasar bodoh'
___________
Drrtt drrttt
Getaran handphone terus berbunyi membuat yang berada di sekitarnya merasa risih
Cindy langsung menoleh ke sumber suara dengan tatapan tajam, sementara Angela menoleh ke sumber suara dengan kening yang di kerutkan
"Handphone lo matiin deh kalau gamau disita, Gab" ucap teman sebangku Gabby pelan saat mendengar getaran handphone dari saku Gabby
"Ganggu aja deh, matiin buruan. Mau gue aduin ke bu Poppy? Mentang mentang bu Poppy lagi nulis di papan tulis" ucap Cindy acuh membuat Gabby sempat menoleh tanpa ekspresi, Cindypun menaikan sebelah alisnya saat melihat respon dari Gabby
"Apa?"
"Udah Cin. Nanti malah kena omel. Jangan berisik" Bisik Angela memegang tangan Cindy untuk menenangkannya, Cindy langsung menoleh ke Angela dan menghembuskan nafasnya kasar
Gabby terdiam sesaat. Memang getaran handphonenya terasa padanya, namun ia ingat sebelum masuk dia sudah mematikan handphonenya, lalu handphone siapa ?
"Ah iya" gumam Gabby saat ia mengingat sesuatu, ia langsung merogoh kantung yang berada di roknya, dan ia mengambil handphone tersebut
Incoming Call
Rusuh! Jangan di angkat!!
Gabby mengkerutkan keningnya melihat nama yang tertera di layar handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boomerang ( Completed )
Teen FictionPercayalah, apapun yang kita lakukan di dunia ini akan berbalik menerpa kita, baik saat itu juga maupun beberapa tahun kedepan, baik kepada dirimu atau kepada keluargamu nanti Dan itu disebut dengan, KARMA, Karma like a Bomerang tidak pernah memanda...