Harus diakui, Siegfried International Academy kemungkinan adalah satu-satunya sekolah menengah di Indonesia yang sesuai ekspetasinya. Dewantara sendiri sadar kalau misalnya 'standar' yang ia patok berbeda langit dan bumi kalau dibandingkan 'standar' orang lain.
Dua hari menjalani Pengenalan Lingkungan Sekolah, ia sudah dikenalkan dengan puluhan ekstrakurikuler Siegfried yang memiliki basecamp masing-masing di belakang kawasan divisi SMP dan SMA.
Beberapa peraturan umum juga sudah diberikan oleh kakak-kakak OSIS, seperti bagaimana kendaran pribadi bermotor tidak diizinkan oleh pihak sekolah selain untuk siswa-siswi divisi SMA yang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi – sepeda diperbolehkan. Parkiran umum berada di belakang divisi SMA.
Sekolah ini begitu luas, jadi kenyataan bahwa benar-benar disediakan beberapa unit mobil golf dan minibus untuk kendaraan di dalam area sekolah tak begitu mengejutkan, karena luas satu divisi saja bisa mencapai empat koma lima hektar.
Ada tiga divisi – divisi SD, SMP, dan SMA. Ketiga asrama ini berada di bagian tengah Siegfried International Academy membentuk angkare, di tengah-tengah mereka adalah sebuah hutan sekolah luas yang ditengahnya sebuah danau buatan luas dengan taman kecil untuk duduk-duduk mengelilingi perbatasan hutannya.
Ale memberitahu Dewa bahwa hutan sekolah buatan yang satu ini sengaja dibuat seperti belantara pada umumnya karena ada kegiatan khusus yang dilakukan di dalamnya – di daerah tengah hutan, di sisi-sisi Danau, juga ada tempat luas kosong dengan latar rerumputan yang bisa dijadikan tempat untuk kemah ambalan.
Ale sudah menyebutkan sendiri kemah ambalan itu – yang artinya 'kegiatan khusus' yang dimaksud Ale bukan hal-hal seperti kemah.
Di bagian utara denah sekolah, ada dua area asrama – area asrama putri dan asrama putra yang masing-masing dipisah jauh. Di tengah-tengah kedua asrama itu, terletak area bangunan olahraga terpisah.
Sarana dan prasarana secara keseluruhan lengkap – Kelas Unggulan bahkan diberikan area workshop sendiri di belakang bangunan Kelas A.
Tour secara merinci yang diberikan hanya tour divisi masing-masing, tour area umum dan area khusus lainnya dilakukan sekilas karena mereka memang dibatasi waktu.
Sejauh ini, pelaksanaan PLS berjalan sempurna – sesuai dengan bagaimana masa orientasi harusnya dilakukan.
Tak ada hal macam-macam seperti tugas dari kakak kelas, tak ada siswa baru yang dipermalukan berjamaah di depan umum, tak ada hal-hal klise lainnya ala-ala banyak yang dilakukan sekolah lain di Indonesia.
Dewa sudah menduga, 'sih. Sekolah yang satu ini kelewat professional untuk hal-hal nyeleneh macam itu. Siswanya saja berpakaian jas ke sekolah. Jas.
Ini sudah masuk waktu ishoma, dan jam touring keliling sekolah sudah selesai. Ale dan Dewa sekarang berada di basecamp sementara kelas mereka.
Sementara? Ya. Mereka menggunakan sistem moving class sesuai jadwal pelajarannya – sistem yang biasanya dilakukan di negara-negara benua Amerika-Eropa. Pembagian basecamp sementara ini hanya dikarenakan kegiatan PLS.
Ale sedang sibuk sendiri dengan handphonenya, dan Dewa sedang membaca handbook sekolah.
Membosankan? Ya, bisa dibilang begitu.
Tapi ini sekolah over-the-top dan ada begitu banyak sebutan-sebutan asing masalah intern.
Menguntungkan, sungguh. Handbook yang diberikan berisi lengkap hal-hal formal yang harus diketahui siswa baru dari peraturan sederhana sampai peraturan khusus asrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma
Teen FictionFirst Book from the 'Arcanum' Trilogy, Apriori. . Siegfried International Academy bukan sekolah sembarangan, kata orang lain. Isinya hanya para kaum elit, isinya hanya para jenius dengan latar belakang yang bukan main-main. Di mata kaum awam, yang m...