Hal yang paling menyedihkan dari Dorm Arrest bagi Aldy adalah kenyataan bahwa ia tak bisa meretas gelang kerangkengnya tanpa mengirim notifikasi ke kantor guru dan ke Damian.
Egonya terkikis, sungguh.
Belum lagi, gelang itu terdapat GPS di dalamnya.
Namun ia tak begitu mempermasalahkan gelang sialan itu untuk saat ini, karena ia butuh waktu luang sebanyak-banyaknya yang ia bisa dapat.
Pagi ia habiskan di gym asrama, siang ia mengendap di kamarnya – kegiatan kedua itu berlangsung sampai selama yang ia bisa sebelum dipaksa Kak Ara untuk tidur.
Pukul dua siang hari ketiga Dorm Arrest-nya, Aldy sudah punya data lengkap seorang Dewantara Arjuna Prasetya.
Data diri lengkap, latar belakang merinci, dan segala koneksinya – bahkan kepada Benedict Zhegraive.
Dan setelah membaca habis, Aldy ingin menggilas habis Caesar yang kemungkinan besar menertawakan Aldy dari Amerika sana. Menertawakannya, terbahak.
Pantas saja ia mencari memutar berkali-kali tak ketemu – pantas saja usahanya seharian sia-sia.
Aldy tidak bodoh – which is kind of an understatement of the century.
Walaupun ia tak tidak sengaja mendengarkan percakapan antara Dewantara dengan Benedict, cepat atau lambat ia akan curiga bahwa ada orang pihak lain yang sengaja menjadi penghalangnya.
Jadi pada dasarnya nama kepala sekolah divisi SMA yang tercantum dalam list 'Dicurigai' Kelas Eksekutif itu berkaitan dengan Dewantara dan Benedict sekaligus, yang memungkinkan Pak Wiharto bahkan tak menyadari adanya penambahan di akumulasi uangnya.
Kembali lagi pada nama Benedict Zhevraive – dua kata yang menjamin minimnya jam tidur Aldy.
Jika diberi waktu, Aldy bisa membuat daftar pertanyaan beruntun dalam bentuk essay ber-powerpoint mengenai masalah tidak kecil ini.
Tapi karena dia tidak punya waktu maupun niat untuk memperpanjang urusan ini, akan Aldy simpulkan pertanyaannya;
Untuk apa bajingan satu itu ikut campur urusan Siegfried International Academy?
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma
Teen FictionFirst Book from the 'Arcanum' Trilogy, Apriori. . Siegfried International Academy bukan sekolah sembarangan, kata orang lain. Isinya hanya para kaum elit, isinya hanya para jenius dengan latar belakang yang bukan main-main. Di mata kaum awam, yang m...