17 √ Destruktif

220 34 2
                                    

"Gue kayaknya dibenci banget, deh?"

Dewa melontarkan kalimat ini dengan santai, tangannya menata beberapa tumpukan laporan yang tengah dikerjakannya.

Ale menoleh padanya, tidak mengerti. Dewa lalu memberinya senyum.

"Waktu anak-anak Kelas A ngegantiin Kak Jafar sama Kak Vano buat sehari, gue yang disuruh ngasih dokumen ke Aldy."

Alis Ale bertaut, "Lo nggak digubris, gitu? Kalau itu mah wajar. Dia irit ngomong selain sama temen-temennya."

Dewa menggeleng, tatapnya beralih ke tumpukan kertas di hadapannya.

Ia dan Ale masih ditempatkan di daerah refreshment di dalam kantor Kelas Eksekutif, yang tidak ia protes karena letaknya yang strategis.

"Kalau itu, gue tau. Dia nyuruh gue keluar – tapi nggak ngeliat gue. Waktu itu ada adek kelas – ehm, juniornya? Nah, si Junior yang ngomong ke gue."

"Nyuruhnya gimana, emang?"

"Kata-kata persisnya sih... 'Tolong dianter ke pintu keluar. Kayaknya pendengaran, lensa mata sama nalarnya problem'. Gitu."

Ale mengerjap-ngerjap setelah mendengar ini, ekspresi wajahnya memberitahu Dewa ia tercengang.

"Lo yakin baru ketemu sama dia sekali sebelum itu?"

"Yakin." Tapi di pertemuan yang itu dia bilang dia nggak mau berurusan sama gue sama sekali, 'sih.

Dewa punya relasi dengan Benedict Zhegraive. Fakta.

Namun ia juga disponsori Vincent Sionis. Lantas, mengapa?

Bukannya itu berarti dia tidak masalah jika ia main 'belakang', kan?

Siegfried sama saja dengan sekolah lainnya yang seringkali bisa menggunakan jalur 'belakang' dalam berbagai macam hal. Dewa sendiri punya 'pondasi', walaupun masuk dengan rekor bersih tanpa noda sebagai anak non-elevasi yang merebut peringkat pertama.

Menurut Dewa, dari segala jenis siswa di Siegfried memang justru Aldy yang paling mengenal segala permainan kotor di balik layar yang ada di Siegfried.

Itu merujuk pada hipotesa lainnya bahwa yang tidak Aldy sukai adalah bagian 'Benedict Zhegraive'-nya, ketimbang relasinya dengan orang itu.

Ia menyadari kenyataan bahwa Benedict Zhegraive tidak mengakui orang secara sembarangan.

Orang eksentrik macam Benedict punya standarnya sendiri. Walaupun standar itu masih normal saja dibanding pijakan bertengger langit milik Vincent Sionis, Dewa tau mereka yang menarik perhatian Benedict hanya mereka yang potensial di matanya.

Dan untuk seorang ilmuwan dengan tujuh gelar Doktor yang perusahaannya menguasai pasar IPTEK? 'Potensial' yang disebutkan disini tidak sembarangan.

Ada alasan pak tua itu seberapapun dibencinya oleh anaknya sendiri akan tetap berada di belakang mereka apapun yang terjadi.

Anak-anak kandungnya tidak ada yang punya gen inferior.

Dan Benedict serakah akan hal itu.

Benedict Zhegraive ketimbang memiliki kebiasaan menyukai sesuatu yang 'indah', ia lebih menyukai sesuatu yang 'berguna'.

Dan Dewa 'berguna' untuknya, entah apapun itu yang ia inginkan.

Maka dari itu dirinya ada di Siegfried sekarang ini, 'kan?

Aldy sepertinya tau itu, dan entah apa yang membuatnya segitu tidak disukai oleh Aldy.

"Aldy nggak suka Benedict Zhegraive?"

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang