Aleco dipanggil menghadap Kak Damian – hal yang sangat jarang terjadi padanya, ini baru kali ketiga setelah setahun ia berkutat hanya dengan anak-anak Eksekutif. Ia biasanya dengan Triumvirate Kak Ara dan Triumvirate Kak Jessica yang berada di angkatan atasnya.
Wajah Aleco tentunya langsung pucat, Kak Jessica yang tadinya sedang berbicara kepadanya mengenai regulasi berkas mingguan diam dan langsung menyuruhnya untuk menepati panggilan Kak Damian.
Aleco, mau tak mau, takut tidak takut, dengan kaki gemetaran pun mengetuk pintu kayu di sisi kiri Ruang Eksekutif itu dua kali.
Lalu di sini ia berada, di seberang Kak Damian yang tengah sibuk dengan apapun itu di laptopnya.
"Lo tau gue nggak suka sama Reksarawa Haling 'kan Le?" Damian memulai percakapan mereka langsung ke inti, bukan sesuatu yang mengherankan bagi Aleco.
"Kakak nggak suka Reksa dan cara mainnya, tapi Kakak tetep respect ke dia karena mau gimanapun apa yang dia lakuin itu dia lakuin karena baginya efektif. You see it as unnecessary because it's below you, tapi cara orang beda-beda."
Damian menjeda apapun itu yang tengah dilakukannya di laptopnya, menatap Aleco lurus – Aleco mendadak kicep, tidak menduga akan mendapat tatap se-intens itu dari pemuda di hadapannya.
"You're really sharp, aren't you?" Damian bergumam retoris, "I'd hate to do this even more."
Do what? Aleco ingin bertanya, tapi tidak yakin ia cukup berani.
Damian berdehem, menjeda tugasnya. Ia menyender ke kursi di belakangnya. "Mulai minggu depan Reksa bakal masuk ke Triumvirate kalian, dan Triumvirate di angkatan kalian bakal gue buat aktif lagi."
Alis Aleco langsung bertaut, menatap Damian heran. "Kak Damian mau masukin Reksa?"
Hening beberapa saat, Damian menghela nafas.
"I don't like it either." Aku Damian, yang wajahnya bekunya memasang ekspresi tidak suka. "Tapi pondasi angkatan lo kurang banget, dan..."
"Dia bisa jadi pilar?"
Sudut bibir Damian naik beberapa millimeter – nyaris tidak sama sekali, Aleco saja penasaran apa itu hanya halusinasinya saja. "I see why my Triumvirate is rather fond of you."
Aleco tidak tahu bagaimana harus menanggapi kalimat seperti itu dari Damian, jadi dia ikuti apa kata Aaron Burr di musikal Hamilton saja; talk less, smile more.
"Mulai minggu depan, Reksa bakal bareng lo sama Valen, gue bakal titip dia ke Dikov, dan lo bakal lapor ke gue sebagai gantinya – of course, nggak secara terang-terangan. Gue males banget kalau si bocah tantrum lagi."
Apa kau akan berkata 'tidak' pada tawaran mentorship dari Damian Zhegraive? Hm?
Siapapun yang akan berkata 'tidak' tentunya bukan Aleco.
xX - Sembilan - Xx
"Eh, Aleco," Reksa berucap, hari Senin minggu setelah Damian memberitahukan Ale bahwa Reksa akan masuk Triumvirate mereka. "Lo disini juga?"
Aleco bisa mendengar racun cacian dibalik senyum kalem Reksa.
Istirahat kedua itu, Ale sedang mengurus perizinan awal kegiatan Duta Sekolah yang diserahkan Ketua OSIS divisi SMP kepadanya. Ia sendirian di area beverages Kelas Eksekutif, hanya ditemani secangkir teh yang masih mengepul asapnya dan sepiring tumpukan brownies.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma
JugendliteraturFirst Book from the 'Arcanum' Trilogy, Apriori. . Siegfried International Academy bukan sekolah sembarangan, kata orang lain. Isinya hanya para kaum elit, isinya hanya para jenius dengan latar belakang yang bukan main-main. Di mata kaum awam, yang m...