5 - accident

2.9K 144 0
                                    

VOTE AND COMMENTNYA JANGAN LUPA GAIS 👌👌

*PERINGATAN TYPO*

***

Dibalik empat puluh ribuan fans di tempat itu, mereka tidak menyadari adanya dua insan yang saling bertatap tatapan, satu dengan senyuman menyemangati, satu dengan sendu.

"Gwenchana! gwenchana! gwenchana!" itulah teriakan yang sedari tadi terdengar di telinga Jungkook. Semua member bangtan sejujurnya sangat khawatir dengan keadaan Jungkook sekarang.

Terjadi kecelakaan saat latihan, sehingga kaki Jungkook cedera dan membuatnya tidak bisa mengikuti choreography hari ini. Hanya satu hari saja, namun itu telah membuat Jungkook sangat sedih.

Dia merasa sangat bersalah bahwa kenyataannya dia tidak bisa tampil dengan maksimal di depan ribuan fansnya, menurutnya.

Jungkook sedari tadi berkali kali melihat Yoora dengan sendu, iya, pacarnya hari ini datang melihatnya. Yoora menggeleng geleng dari kejauhan sambil tersenyum seperti berusaha berkata.

Tidak apa- apa.

Itulah yang membuat Jungkook tambah sedih, hari ini Yoora datang ke London untuk melihatnya tampil. Tapi sayangnya dia sedang cedera dan tidak bsia menampilkannya untuk Yoora.

Lampu mulai padam dan fans mulai berhamburan keluar satu persatu. Yoora dengan gesitnya langsung berlari menuju backstage. Jungkook membutuhkannya sekarang, Yoora tahu itu.

Yoora sudah di berikan tanda pengenal khusus dari awal ia mengenal bangtan. Jadi sebenarnya tampa kartu pengenal juga staff dan para crew juga sudah mengenal siapa Yoora.

"Jimin!" teriak Yoora saat melihat Jimin di ujung belokan koridor.

"Jungkook dimana?" Jimin mengkerutkan alisnya bingung.

"K..kukira dia bersamamu,"

"Tidak! aku baru sampai sini 5 menit yang lalu!"

"Tapi Jungkook juga langsung menghilang setelah turun dari stage," Yoora terdiam dan akhirnya melewati Jimin berusaha mencari Jungkook.

Yoora berkeliling jalan jalan lurus dan sepi itu dengan otak yang penuh. Yoora menjambak rambutnya sendiri.

"Jeon kau dimana..." gumam Yoora.

Greb

Tiba- tiba ada yang menarik Yoora kesebuah ruangan dan orang yang membawa Yoora itu langsung mengunci pintu.

"J..jeon?" tanya Yoora takut- takut karena ia tidak tahu siapa dia karena gelapnya ruangan yang ia tempati sekarang.

Yoora ingin menyalakan lampu.

"Jangan," Yoora menahan nafas beberapa detik saat ia tahu orang itu Jungkook, karena suaranya.

"Jangan..." ucap Jungkook mengecil, namun Yoora tetap menyalakan lampu, ia harus memastikan keadaan Jungkook.

Klak

Yoora menggigit bibirnya menahan tangisannya saat melihat Jungkook dengan muka sembabnya menunduk enggan menatap Yoora.

"Jeon," panggil Yoora.

"Jeon," panggil Yoora lagi karena Jungkook belum engga mengangkat kepalanya.

"Jeon Jungkook!" Jungkook perlahan mengangkat kepalanya. Yoora hendak menghapus air mata Jungkook namun Jungkook menghindar dan menyebabkannya menjadi oleng akibat cedera di kakinya membuatnya susah untuk seimbang.

Untunglah Yoora segera menahannya dengan sedikit memeluk Jungkook. Perlahan Yoora berusaha mendudukkan Jungkook ke sofa.

"...Mian," ucap Jungkook dengan nada pelan.

"Kenapa kau meminta maaf?"

"...aku tidak menampilkan yang terbaik," Yoora memukul lengan Jungkook lumayan kencang sampai Jungkook meringis.

"Bodoh, hapus kalimat tadi, siapa bilang kau tidak menampilkan yang terbaik?"

"Hari ini ada 40 ribu fans,"

"Lalu apa?"

"Aku mengecewakan mereka...dan keluargaku, bangtan, agensi, dan kau," Jungkook kembali menunduk berusaha menyembunyikan air matanya yang keluar lagi.

Jungkook tidak cengeng, dia merasa sangat bersalah atas kejadian ini.

Yoora menaruh kedua telapak tangannya di wajah Jungkook dan menghapus air matanya dengan tersenyum.

"Kau ini...selalu mengkhawatirkan orang lain terlebih dahulu, tidak Jeon, tidak ada yang kecewa denganmu, mereka menyayangimu Jungkook, lalu jika kau tetap ikut dance apa itu membuat mereka bahagia jika melihatmu kesakitan? tidak kan?"

"Lalu aku? kau membicarakan tentang aku yang sudah mengorbankan quiz dari dosen Kim itu untuk datang ke sini kan?" Jungkook mengangguk angguk layaknya anak kecil.

"Kau ini lupa ya aku pacarmu," Jungkook mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa kau fikir aku kecewa tidak melihat menampilkan dancemu hari ini, aku pacar Jeon Jungkook, aku melihat Jungkook latihan, melihat Jungkook membuat lagu, melihat Jungkook tertidur saat mengedit videomu, aku melihat semuanya Jeon, dan aku bahagia dengan itu," Jungkook tetap terdiam. Lebih kearah mematung karena berusaha mencerna semua kalimat Yoora.

Yoora menghela nafas dan melepas tangannya dari wajah Jungkook, kemudian berdehem.

"Jangan lihat aku," tegas Yoora. Jungkook baru ingin mengatakan sesuatu namun Yoora sudah memotongnya.

"ooltoong booltoong meotjin mom-mea-e," Jungkook menatap Yoora tidak percaya akan menyanyikan lagu itu disaat seperti ini. Yoora berhenti sesaat dan menutup mukanya dengan tasnya dan dia melanjutkannya.

"bbalgan oseul ibgo, saekom dalkom hyangnae pun-gi-nun, meot-jaeng-ee tomato (tomato), na neun ya—"

"Hentikan! hentikan! kau membuat kupingku rusak!" umpat Jungkook akhirnya dengan tawanya yang tidak bisa ia tahan.

Yoora sukses memerah karena telah menyanyi pertama kali di hadapan Jungkook plus dia memilih lagu yang selalu menjadi alarm tidur Jungkook.

"Diam kau Jeon!" Yoora sedikit menyesal telah bernyanyi namun perasaannya lebih kearah senang karena ia bisa membangkitkan mood Jungkook yang sangat suram seperti tadi hanya dalam hitungan detik.

cup

"YA!" Yoora tampak tambah memerah setelah kecupan singkat Jungkook tadi.

"Gomawo...pacarnya Jeon Jungkook," lalu Jungkook memeluk Yoora dengan sangat erah. Namun sayangnya Yoora posisinya lebih bertenaga sekarang jadi dia mampu mendorong Jungkook dan memukuli Jungkook karena dia malu.

Sampai Jungkook terjatuh dari sofa karena saat ingin berlari, lupa bahwa kakinya sedang cedera dan ia sukses membuat Yoora panik.

***

Jungkook ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang