24 - exhausted

1.8K 100 0
                                    

VOTE AND COMMENTNYA JANGAN LUPA GAIS 👌👌

*PERINGATAN TYPO*

***

Yoora menggigiti jarinya sendiri dan berusaha menahan tangisannya melihat Jungkook yang kesakitan di sofa itu.

Yoora tidak bisa melakukan apa- apa, ia membiarkan staff dan tim medis yang membantunya. Ia tahu jika ia ikut campur itu malah memperlambat dan mempersulit semuanya.

Semua berjalan dengan sangat cepat, konser tidak bisa dihentikan begitu saja. Jungkook tiba- tiba saja sesak nafas dan merasa pusing setelah solo stagenya.

"Apakah ia harus ikut stage berikutnya?" tanya Yoora pelan berusaha untuk tidak mengganggu staff yang sedang kerepotan karena di kejar waktu.

"Dia tidak ingin membuat army khawatir, konser juga tidak bisa berjalan dengan baik tanpa Jungkook," ucap salah satu staff. Yoora kembali menggigiti jarinya.

"2 menit lagi!" teriak staff dari luar.

"Jungkook kau yakin bisa tampil?" tanya salah satu tim medis kepada Jungkook.

Jungkook hanya mengangguk dan berdiri dengan di bantu oleh staff untuk keluar ruangan menuju belakang panggung.

Seperti yang di katakan Yoora benar benar tidak bisa melakukan apa- apa.

"Jangan memaksakan dirimu terlalu keras," ucap Yoora pelan sebelum Jungkook keluar, Jungkook menatap Yoora sebentar dan tersenyum kecil.

Semua staff maupun Yoora tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Jungkook di monitor.

Bagaimana Jungkook tetap bisa tersenyum dalam keadaan seperti itu?

Bagaimana ia tetap bisa menari dengan lentur? bagaimana bisa?

Itu yang ada dalam benak setiap orang di belakang panggung. Semua hampir terharu melihat Jungkook yang masih semangat dan tidak menampilkan ia kesakitan sedikitpun.

Yoora berlari menuju belakang panggung tempat bangtan akan turun nanti, konser telah berakhir. Jungkook turun paling terakhir.

Benar saja ia langsung tergeletak dengan nafasnya yang sudah tidak beraturan. Yoora tidak bisa menahan tangisannya lagi sampai Taehyung harus menariknya untuk berbalik badan agar tidak melihat Jungkook.

"Shuushh...tidak usah dilihat, itu akan menyakitimu, Jungkook akan baik baik saja, okay?" Yoora menatap Taehyung dan mengangguk.

***

"Eungg..."

"Jungkook? kau sudah sadar?" tanya Yoora saat mendengar erangan Jungkook.

"Apa yang terjadi?" tanya Jungkook parau.

"Kau tidak sadarkan diri setelah stage terakhir, apa kau masih merasa sesak nafas? mau aku panggilkan managermu? atau—"

"Yoora—"

"Kau merasa pusing? ah tidak—"

"Kim Yoora," ucap Jungkook lebih keras untuk menghentikan ucapan Yoora. Yoora kembali menangis.

"M...maafkan aku, aku tidak seharusnya seperti ini," ucap Yoora berusaha menahan isakannya.

Jungkook mengangkat tangannya dan menangkup wajah Yoora untuk menghapus air mata Yoora.

"Maaf membuatmu khawatir," ucap Jungkook masih dengan suara paraunya.

Jungkook tidak memiliki tenaga untuk duduk dan memeluk Yoora. Sepertinya hari ini memang bukan harinya, batin Jungkook. Ia bahkan harus di infus di kamar hotel.

"Dasar bodoh! jika kau merasa sakit sejak awal, katakan, jangan kau simpan sendiri, a..aku... aku merasa sangat tidak berguna, aku tidak tahu harus melakukan apa, h...hatiku sangat sakit melihatmu kesakitan seperti itu," ucap Yoora terus terang kepada Jungkook.

"Maafkan aku," kurang lebih hanya itu yang bisa Jungkook katakan. Jungkook tidak sengaja menatap jam di mejanya.

"Yoora, ini sudah jam 3 dini hari, apa kau sudah tidur?" tanya Jungkook. Yoora menggeleng pelan.

Jungkook mengehela nafas dan kemudian menepuk sebelahnya mengisyaratkan Yoora untuk ikut berbaring bersamanya.

"Tapi kau—"

"Shushh...sekarang aku tidak apa- apa, kau harus tidur," ucap Jungkook meyakinkan Yoora. Yoora menatap Jungkook dan akhirnya ia mengangguk sebelum memeluk Jungkook.

"Terima kasih sudah merawatku hari ini," ucap Jungkook pelan.

***

Akh ane bgt cerita ini...

Jungkook ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang