11 - when he's sick

2.3K 130 0
                                    

revisi 03/07/20

***

Yoora dan Jungkook sekarang tidak dalam keadaan yang baik, tadi pagi mereka harus adu mulut, dan berakhir dengan Jungkook yang keluar apartement tanpa pamit. Setelah itu belum ada pembicaraan lagi dari mereka.

Yoora ingin menelfon Jungkook karena khawatir ia belum pulang padahal sudah jam 11 malam. Namun mengingat perdebatan tadi pagi, Yoora meredam niatnya itu dan memilih menunggu Jungkook saja.

Setelah waktu menunjukkan pukul setengah 1 malam, terdengar suara pintu apartement terbuka. Yoora langsung berpura- pura tidur.

Pintu kamar terbuka menandakan Jungkook telah masuk kamar, Yoora kembali membuka matanya saat ia merasakan ada lengan yang menimpa pinggangnya dari belakang.

Namun bukan karena ia terganggu oleh Jungkook, melainkan suhu badan Jungkook yang terasa panas saat memeluk Yoora. Dan biasanya Jungkook tidak akan langsung tidur, mau semalam apapun itu, Jungkook selalu mandi.

"Kau tidak apa- apa?" tanya Yoora akhirnya. Jungkook hanya mengangguk. Namun tentu Yoora tidak akan percaya, Yoora membalikan badannya agar bisa melihat keadaan Jungkook.

Wajahnya memerah karena panas dan ia juga menggigil.

"Jungkook kau sangat panas," ucap Yoora memegangi pipi Jungkook.

"Aku baik- baik saja," ucap Jungkook dengan suara serak. Yoora menghela nafas dan memutuskan untuk memeluk Jungkook dan berharap Jungkook tidak menggigil lagi.

Namun Jungkook kembali duduk karena ia terus terbatuk, Yoora ikut terbangun dan menepuk nepuk punggung Jungkook.

"Aku akan membuat teh hangat, tunggu sebentar," Jungkook menahan tangan Yoora. Namun dengan pelan Yoora melepas genggaman Jungkook.

"Kau tidak akan bisa tidur jika seperti ini terus," ucap Yoora akhirnya Jungkook mengangguk dan kembali membaringkan dirinya.

Yoora dengan cepat menuju dapur untuk membuat teh hangat, beserta obat. Tiba- tiba terdengar suara muntah Jungkook dari arah kamar mandi, Yoora langsung berlari dan membuka kamar mandi, namun sayang Jungkook menguncinya.

"Jungkook," panggil Yoora. Tak lama terdengar suara flush dari toilet. Jungkook membuka pintu toilet, Yoora dapat melihat betapa lemahnya Jungkook sekarang. Yoora merentangkan tangannya, mengkode Jungkook untuk memeluknya, Jungkook tersenyum kecil dan berjalan mendekat ke arah Yoora sebelum melemaskan dirinya kepada Yoora.

"Bayiku yang malang," ucap Yoora dengan nada lucu membuat Jungkook sempat tertawa sebentar.

Setelah meminum obat dan menghabiskan teh, Yoora baru memperbolehkan Jungkook untuk kembali berbaring. Yoora mempersiapkan kompres Jungkook dengan duduk di pinggir ranjang sebelah Jungkook.

"Yoora," panggil Jungkook sambil menatap Yoora.

"Hm? kenapa?" tanya Yoora yang maaih fokus pada kompresan handuknya.

"...mianhe," Yoora berhenti sejenak dan menatap Jungkook.

"Untuk apa?" tanya Yoora bingung.

"Tadi pagi..." Yoora tersenyum dan menaruh kompresannya di jidat Jungkook.

"Itu bukan 100 persen salahmu, mian aku juga salah karena egois padahal aku tahu kau sangat sibuk dengan agensimu," terjadi keheningan beberapa detik.

"Ya! Jeon Jungkook!" jerit Yoora saat tiba- tiba tubuhnya di tarik dengan mudahnya membuatnya menimpa badan Jungkook.

"Aku sangat mencintaimu," ucap Jungkook memeluk erat Yoora.

"...kenapa kau sangat random, nado! nado!"

"Jungkook! ini terlalu kencang!" akhirnya Jungkook menyampingkan badan Yoora di sebelahnya. Dan akhirnya mereka bisa tertidur saling berpelukan dengan tenang.

***

Jungkook ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang